Stasiun Pengamat Arus Sungai (SPAS) merupakan sebuah program untuk mengukur dan memonitoring arus sungai. Di dalam SPAS ini diatur beberapa paramater, salah satunya adalah flowmeter atau laju air. Oleh karenanya, dibutuhkan alat untuk dapat mengukur flowmeter dalam SPAS. Mengingat ini adalah salah satu program pemerintah, tentu ada regulasi atau hukum yang mangatur terkait SPAS dan penggunaan flowmeter. Artikel ini akan menjelaskan regulasi, alasan pentingnya mengikuti regulasi, hingga standar penggunaan flowmeter dan ARR dalam SPAS. Baca untuk informasi selengkapnya!
Hukum dan Kebijakan yang Mengatur SPAS
DAS atau Daerah Aliran Sungai menjadi hukum atau kebijakan yang memiliki korelasi erat dengan adanya program SPAS. Sejauh ini, belum ada undang-undang yang secara khusus mengatur SPAS. Ini dikarenakan SPAS merupakan program bagian dari sistem sumber daya air. Undang-undang yang berkaitan dengan sumber daya air maupun daerah ailiran sungai kiranya cukup untuk mendeskripsikan program SPAS. Salah satu hukum atau kebijakannya adalah Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2012 tentang Daerah Aliran Sungai atau DAS. Â
Pentingnya Mengikuti Regulasi terkait Pengukuran Aliran Sungai
Mengukur aliran sungai merupakan suatu aktivitas penting. Mengingat output dari proses itu akan digunakan untuk berbagai kepentingan. Beberapa contohnya adalah untuk bahan penelitian, mitigasi bencana, dan acuan untuk pengambilan keputusan. Beberapa contoh implementasi data yang dihasilkan dari pengukuran aliran sungai ini memberikan gambaran betapa krusialnya proses tersebut. Hal inilah yang mendorong pemerintah untuk mengadakan regulasi atau ketentuan hukum. Dalam pelaksanaannya, mematuhi regulasi atau aturan-aturan yang sudah ada terkait pengukuran aliran sungai menjadi hal penting untuk memastikan bahwa baik proses maupun hasil yang diperoleh adalah sah. Kepatuhan untuk mengikuti regulasi yang ada akan memberikan semacam rambu-rambu agar pemangku kepentingan tetap on-track dan meminimalisir praktik yang merugikan serta melindungi kepentingan publik.
Regulasi terkait pengukuran aliran sungai memberikan langkah demi langkah ketentuan untuk mendapatkan data-data dengan tingkat akurasi dan presisi tinggi sesuai dengan aturan yang sudah dituliskan. Regulasi memberikan semacam pedoman paten yang harus diikurti oleh siapapun yang berkepentingan dalam pengukuran aliran sungai sehingga akan tercapai hasil maksimal. Selain data yang akurat, konsistensi dan komperabilitas data juga menjadi salah satu point mengapa penting mengikuti regulasi terkait pengukuran aliran sungai. Dengan mematuhi pedoman yang ada, data yang dihasilkan akan memiliki format dan satuan yang sama. Nantinya, jika ada moment ketika data dibandingkan, prosesnya akan jauh lebih mudah mengingat sudah ada pedoman paten yang mengikat seluru pihak yang berkepentingan.
Â
Standar Penggunaan ARRÂ (Automatic Rainfall Recorder)Â dan Flowmeter dalam SPAS
Automatic Rainfall Recorder (ARR) adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memonitoring dan mengukur curah hujan dengan sistem otomatis, real-time, dan continue atau terus-menerus. Sedangkan flowmeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur laju air. Dengan menggunakan alat ini, akan diketahui berapa debit air yang masuk dan keluar. Cara ini juga akan memberikan data seberapa besar air yang telah diproduksi dan didistribuskan. Standar penggunaan ARR  dan flowmeter sendiri diatur oleh standar ketetapan pemerintah terkait. Pemerintah atau dinas yang berwenang biasanya mengeluarkan semacam standarisasi yang kemungkinan akan membahas tentang jenis alat ukur, kalibrasi alat, metode pengukuran, dan pengolahan data terkait perangkat-perangkat tertentu, contohnya Automatic Rainfall Recorder dan Flowmeter.
Â
Dampak Tidak Mematuhi Regulasi pada SPAS yang Telah Ditetapkan
Sanksi hukum dari pihak berwenang:Â
Menentang hukum yang sudah ditetapkan oleh pemerintah tentunya akan mendapat sanksi hukum sebagai bentuk peringatan untuk tidak kembali melakukannya di masa yang akan mendatang.
Data yang dihasilkan tidak akurat:
Proses pengambilan data yang tidak berpedoman dengan regulasi pemerintah maka persentasi terjadinya data yang tidak akurat akan semakin tinggi.
Mempengaruhi keputusan atau tindak lanjut yang akan diambil:
Seperti efek domino, data yang tidak akurat akan menimbulkan masalah lain, yakni mempengaruhi keputusan atau tindak lanjut yang akan diambil untuk penanganan selanjutnya.
Rusaknya lingkungan akibat data yang tidak akurat:Â
Potensi rusaknya lingkungan, terlebih sungai, akan bertambah dengan penanganan salah berdasarkan data yang tidak akurat. Dampak ini tentunya akan mempengaruhi kehidupan banyak orang.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap kelompok yag berkepentingan dalam program SPAS harus mematuhi regulasi pemerintah untuk menghindari dampak negatifnya. Apalagi, dampak negatif yang ditimbulkan bukan hanya dirasakan satu orang saja. Program SPAS ini akan sangat membantu dalam proses penjagaan sungai dan lingkungan sekitarnya. Mematuhi regulasi pemerintah terkait SPAS menjadi langkah awal untuk memastikan segala hal ke belakang berjalan secara legal dan menghindarkan dari efek domino dampak negatif dari pembangkangan terhadap aturan pemerintah, seperti data yang tidak akurat, kesalahan dalam pengambilan keputusan, dan rusaknya lingkungan.
Dapatkan informasi lainnya seputar ilmu lingkungan dan pertanian dengan cara mengunjungi kami di:
Website: mertani.co.id
YouTube: mertani official
Instagram: @mertani_indonesia
Linkedin : Merapi Tani Instrumen
Tiktok : mertaniofficialÂ
Comments