top of page

Perkembangan Sektor Pertanian di Indonesia


Sektor Pertanian_Mertnai
Gambar 1 (Sumber: Liputan6.com)

Pertanian adalah pekerjaan yang pertama kali dilakukan oleh manusia sejak kelangsungan hidup menjadi sulit. Hal ini dikarenakan pemanfaatan sumber pangan secara terus-menerus tanpa adanya budidaya untuk mempertahankan sumber pangan tersebut. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati untuk menghasilkan bahan pangan yang dilakukan oleh manusia disebut dengan pertanian. Selain memenuhi sumber pangan petani, kini sektor pertanian memiliki tujuan lebih dari itu. Pertanian sangat berpengaruh dalam perekonomian Indonesia, maka tidak heran jika banyak pengusaha yang kini tergiur untuk berbisnis di bidang tersebut.


Jika menoleh pada pertanian di zaman dulu, sektor pertanian di Indonesia saat ini terbilang mengalami kemajuan dengan pengetahuan masyarakat, yang mana kegiatan peladangan atau sistem bercocok tanam berpindah-pindah sudah tidak lagi dilakukan. Setelahnya, pertanian berkembang menjadi pertanian tradisional dengan hanya memanfaatkan pupuk organik tanpa pupuk kimia sehingga produktivitas tanaman masih rendah. Kemudian, pertanian mengalami perkembangan lagi menjadi sistem pertanian konvensional. Meski produktivitasnya meningkat, akan tetapi penggunaan bahan kimia pada revolusi hijau merusak lingkungan sehingga terbilang merugikan. Dari sistem pertanian konvensional, kemudian berkembang lagi menjadi pertanian berkelanjutan yang berbasis agroekologi.


Sektor Pertanian_Mertani
Gambar 2 (Sumber: Digitani IPB - IPB University

Pada sistem pertanian berkelanjutan ini, teknologi semakin berkembang pesat. Pekerjaan yang sebelumnya harus dilakukan secara manual atau tradisional, kini menjadi lebih mudah dengan adanya mesin yang lebih canggih. Selain teknologi, kini para petani juga semakin menguasai segala ilmu terkait pertanian maupun perkebunan, baik itu teknik menanam, waktu yang tepat untuk memanen, hingga mengenal jenis pupuk yang tepat. Tidak heran, hal ini membuat sektor pertanian menjadi semakin maju. Lalu, apa saja sih, perbedaan antara pertanian zaman dulu dengan sekarang? Berikut ini kami rangkumkan berdasarkan dari beberapa sumber.


Membajak Sawah

Traktor_Mertani
Gambar 3 (Sumber: Liputan6.com)

Kegiatan membajak ini bertujuan untuk memanfaatkan kegemburan dan kesuburan tanah sebagai media tanam. Sebelumnya, petani menggunakan tenaga hewan untuk membantu proses pembajakan, tetapi sekarang kegiatan menjadi lebih cepat dengan menggunakan traktor. Hanya saja, ada perbedaan pada hasil pembajakan antara kerbau dengan traktor. Kerbau mampu membajak tanah lebih dalam dibandingkan dengan traktor. Akan tetapi, proses pembajakan dengan kerbau lebih lambat, dengan memakan waku hingga dua hari. Berbeda dengan traktor yang hanya menghabiskan waktu sekitar 5-6 jam.


Menanam Padi


Benih padi_Mertani
Gambar 4 (Sumber: Republika)

Ada beberapa tahapan rumit yang harus dilewati untuk menanam padi, di antaranya memilih bibit padi yang unggul, menyiapkan lahan, serta memasuki proses penyemaian. Jika beberapa tahap itu sudah dilakukan, maka selanjutnya adalah proses penanaman. Untuk proses manual, petani harus mengikat padi yang hendak ditanam. Meskipun terlihat sederhana, kegiatan ini membutuhkan keahlian khusus juga waktu yang cukup. Akan tetapi, di zaman serba teknologi ini, muncul berbagai mesin yang dapat membantu meringankan beban para petani, salah satunya adalah transplanter. Alat ini mampu membantu mempercepat dalam proses penanaman, sehingga tidak perlu dilakukan secara manual.


Transplanter_Mertani
Gambar 5 (Sumber: Info Publik)

Tujuan Pertanian


Zaman dulu, pertanian tradisional hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sedangkan pertanian saat ini memiliki tujuan yang lebih besar, salah satunya adalah untuk memenuhi permintaan pasar dengan tujuan keuntungan.


Perawatan


Kali ini perbedaan selanjutnya terletak pada proses perawatan, di mana pertanian tradisional lebih bergantung pada alam, sedangkan pertanian modern sudah mengandalkan teknologi. Petani zaman dulu umumnya hanya melakukan rekayasa pengairan layaknya bendungan, irigasi, dan lain sebagainya. Saat ini sudah muncul alat pemantau kadar air dalam tanah, sehingga data yang dapat di pantau hanya menggunakan smartphone maupun PC dari mana pun dan kapan pun.


Automatic Water Level Recorder_Mertani
Gambar 6 (Sumber: Mertani)

Selain alat penanam padi, ada juga alat penyemprot yaitu sprayer yang kini mulai digunakan oleh para petani. Alat ini memiliki beberapa jenis, salah satunya adalah drone sprayer. Drone sprayer memiliki kemampuan lebih cepat dari sprayer lainnya. Kekuatan dari drone sprayer lebih stabil sekaligus menghemat waktu dan tenaga.


Drone sprayer_Mertani
Gambar 7 (Sumber: AliExpress)

Itulah sedikit penjelasan mengenai perkembangan sektor pertanian di Indonesia. Ingin mengetahui lebih banyak lagi mengenai ilmu pertanian dan perkebunan? Silakan kunjungi kami di:


Website: mertani.co.id

Instagram: @mertani_indonesia

Linkedin : PT Mertani

Tiktok : mertaniofficial



Sumber:






2,641 views0 comments
WhatsApp
bottom of page