top of page

Jenis-Jenis Pupuk yang Wajib Petani Ketahui

Updated: Nov 15, 2022



Gambar 1 (Sumber: Persero)_Mertani
Gambar 1 (Sumber: Persero)

Pupuk merupakan bahan yang memiliki kandungan satu atau lebih unsur hara. Selain air, pupuk menjadi unsur yang penting bagi tanaman, di mana kandungan tersebut mampu mendukung proses pertumbuhan pada tanaman secara maksimal. Meski sejak lama masyarakat menggunakan pupuk organik, tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa pupuk kimia juga memiliki kelebihan. Unsur dan senyawa yang mudah larut juga dapat diserap dengan cepat oleh tanaman membuat petani tertarik untuk menggunakan pupuk kimia.

Sebagai petani yang bijak, alangkah lebih baik jika mengenali jenis-jenis pupuk terlebih dahulu. Karena meskipun memiliki kelebihan, pupuk kimia juga mengandung kalsium amonium nitrat yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman dan berbahaya di sisi lain.


Berikut merupakan jenis-jenis pupuk organik dan kimia yang kami rangkum berdasarkan beberapa sumber.


Pupuk Organik


Pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa-sisa tanaman dan hewan, serta telah mengalami serangkaian proses merupakan pupuk organik. Bahannya yang alami dan aman, membuat kadar kandungan bahan organik pada tanaman meningkat, selain itu produktivitas lahan pertanian pun meningkat karena pupuk ini.

Jenis-jenis pupuk organik adalah sebagai berikut:


1. Pupuk Kandang


Pupuk kandang_Mertani
Gambar 2 (Sumber: Bibit Bunga)

Pupuk yang efektif untuk menyuburkan tanaman ini berasal dari kotoran hewan ternak maupun unggas, seperti ayam, kambing, kerbau, dan sapi. Tanaman dengan hasil utama buah atau biji menjadi tanaman yang paling sering menggunakan pupuk kandang ini, seperti kacang-kacangan dan buah-buahan.

Fosfor, nitrogen, dan kalium, menjadi unsur hara atau nutrisi makro yang paling banyak terkandung dalam pupuk kandang, sedangkan unsur makro seperti magnesium, sulfur, kalsium, besi, natrium, molibdenum, dan tembaga.


2. Pupuk Hijau


Pupuk hijau_Mertani
Gambar 2 (Sumber: Tanesia.id)

Berbahan dasar sisa tanaman atau tumbuhan hijau, pupuk ini biasanya dibuat dari tanaman hasil panen. Pupuk hijau efektif dalam membantu meningkatkan kualitas tanah pada lahan. Tanaman yang biasanya dapat dijadikan sebagai pupuk hijau yaitu tanaman yang tergolong dalam keluarga Leguminosae (polong-polongan), dengan ciri-ciri tanaman yaitu memiliki sistem perakaran dangkal dan memiliki akar serabut, daun lebat tetapi batang tidak terlalu keras, bagian daun lunak sehingga mudah terurai oleh mikro organisme.


3. Pupuk Hayati

Pupuk hayati mampu meningkatkan kesuburan tanah dan menghasilkan nutrisi bagi tanaman. Pupuk ini terdiri atas organisme hidup dan dibuat dengan mengisolasi bakteri tertentu.


4. Pupuk Serasah


Pupuk Serasah_Mertani
Gambar 4 (Sumber: Saintif)

Komonen tanaman yag sudah tidak terpakai atau limbah organik nabati mampu diubah menjadi pupuk serasah. Pupuk ini berasal dari perubahan warna dan bentuk, seperti jerami, sabut kelapa, dan rumput.


5. Pupuk Kompos


Pupuk Kompos_Mertani
Gambar 5 (Sumber: CNN Indonesia)

Jenis pupuk kompos berasal dari hasil pengomposan pupuk bokashi, vermikompos, pupuk organik cair, dan pupuk organik tablet. Melalui proses atau bantuan organisme pengurai, pupuk kompos dapat dibuat dengan dua metode, yaitu anaerob (tanpa udara) dan aerob (dengan udara).


6. Humus

Pupuk humus diperoleh dari hasil proses dekomposisi atau pelapukan dari dedaunan, serta ranting tanaman yang membusuk secara alami.


Pupuk Kimia


Pupuk kimia disebut sebagai pupuk buatan yang dibuat secara kimia dengan bahan-bahan mineral. Terdapat dua jenis pupuk kimia yaitu pupuk kimia tunggal dan pupuk kimia majemuk. Hanya ada satu macam hara yang terdapat pada pupuk kimia tunggal, sedangkan pupuk kimia majemuk memiliki unsur hara yang lengkap.

Sebelum mengenal tentang jenis-jenis pupuk kimia, sangat perlu bagi anda untuk mengetahui kelebihan dan kekurangannya terlebih dahulu.


Kelebihan

Unsur hara seperti nitrogen, fosfor, kalium, belerang, dan magnesium yang terkandung dalam pupuk kimia mampu menyuburkan tanah dengan tepat. Kadar zat yang tinggi dibandingkan pada pupuk organik membuat pertumbuhan tanaman menjadi lebih cepat.


Kekurangan

Senyawa asam dapat terbentuk karena mineral yang tidak dimanfaatkan dan akan bereaksi dengan air, sehingga menyebabkan peningkatan keasaman tanah. Selain itu, waktu pemupukan harus sering dilalukan karena pupuk tidak hanya bertahan lama dalam media tanah. Hal ini cukup merugikan karena harga pupuk kimia yang cukup mahal.


Jenis-jenis pupuk kimia adalah sebagai berikut:

1. Urea


Pupuk Urea_Mertani
Gambar 6: (Sumber: My-best.id)

Dalam sektor pertanian, pupuk urea sudah tidak asing lagi, bahkan pupuk ini merupakan pupuk yang paling diminati oleh para petani. Pupuk urea terbuat dari campuran gas amoniak (NH3) dan gas asam arang. Pupuk ini memiliki sekitar 46kg nitrogen yang terkandung dalam 100kg pupuk urea. Hal ini akan memudahkan proses fotosintesis dan menghasilkan lebih banyak klorofil, sehingga pertumbuhan dan perkembangan tanaman menjadi lebih cepat.

Untuk menjaga kualitas pupuk urea, sebaiknya disimpan dalam suhu ruangan yang tidak terlalu panas maupun lembab karena urea memiliki sifat higroskopis. Sifat ini membuat pupuk mudah larut dan diserap tanaman, serta reaksinya yang asam membuat pupuk ini mudah terbakar oleh sinar matahari.


2. ZA (Zwavelzure Amonium)


Pupuk ZA_Mertani
Gambar 7 (Sumber: Indochem)

Pupuk ini mengandung sekitar 21% nitrogen dan 24% sulfur dengan rumus kimia (NH4)2SO4. Pupuk ZA memiliki beberapa manfaat, di antaranya menghindari tanaman dari hama, menambah unsur hara pada tanaman, memperbaiki kualitas tanaman, serta menambah nilai gizi pada hasil panen.


3. SP-36 (Super Phosphate)


Pupuk SP-36_Mertani
Gambar 8 (Sumber: Pupuk Organik Nasa)

Pupuk yang terbuat dari pencampuran asam sulfat dan asam fosfat alam ini memiliki rumus kimia P2O5. Pupuk SP-36 umumnya digunakan di berbagai macam tanaman, seperti di perkebunan dan holtikultura yang mampu menambah unsur hara phosphor pada tanaman. Kandungan yang terdapat pada pupuk ini membantu tanaman menghasilkan banyak buah. Selain itu, pupuk SP-36 juga mampu memperbesar jaringan sel, memperbaiki kualitas biji, merangsang pembelahan tanaman, mempercepat pemasakan buah, serta menguatkan batang tanaman.


4. KCl (Kalium Klorida)


Pupuk KCl_Mertani
Gambar 9 (Sumber: 99.co)

Pupuk KCl yang terbuat dari ekstraksi mineral kalium ini berbentuk bubuk atau serbuk merah dan mengandung sekitar 60 persen kalium dalam bentuk K2O. Pupuk ini mudah diserap oleh tanaman dan mudah larut dalam air. KCl memliki unsur klorida yang bersifat toksik atau racun bagi tanaman tertentu, seperti wortel dan kentang.


5. NPK Phonska (Nitrogen Phospate Kalium)


Pupuk NPK_Mertani
Gambar 10 (Sumber: Shopee)

NPK memiliki unsur hara yang bnayak dibutuhkan oleh tanaman, yakni nitrogen, fosfat, kalium, magnesium, dan kalsium, sehingga dapat digunakan sebagai penyeimbang unsur hara makro dan mikro pada tanah.

NPK mampu mencegah tanaman agar tidak kerdil, juga membuat pertumbuhan akar lebih kuat, banyak, dan panjang.

Reaksi netral yang dimiliki pada NPK membuat pupuk ini bisa diaplikasikan pada berbagai jenis tanah.


6. Dolomite (Kapur Karbonat)


Pupuk Dolomite_Mertani
Gambar 11 (Sumber: Harga.web.id)

Berbentuk butiran halus dan berwarna keabu-abuan atau putih kebiruan, dolomite memiliki manfaat sebagai penyedia unsur hara makro sekunder Ca dan Mg.


7. ZK (Zwavelzure Kali)


Pupuk ZK_Mertani
Gambar 12 (Sumber: Bebas Ketik)

Pupuk ini disebut sebagai pupuk sulfat karena dibuat dari kandungan asam belerang dan kalium. ZK memiliki rumus kimia K2SO4 yang cocok untuk wortel dan kentang. Pupuk ZK dapat disimpan lama walaupun kelembapan udara tinggi karena sifatnya yang higroskopis.


Itulah penjelasan mengenai jenis-jenis pupuk yang harus diketahui dan dipahami oleh para petani atau pemilik perkebunan sehingga tidak salah memilih pupuk untuk tanaman yang anda miliki.

Ingin mengetahui lebih banyak lagi mengenai ilmu pertanian dan perkebunan? Silakan kunjungi kami di:


Website: mertani.co.id

Linkedin : PT Mertani .

Tiktok : mertaniofficial





Sumber:





6,501 views1 comment
WhatsApp
bottom of page