Ombrometer sebagai Pengukur Curah Hujan
Mayoritas perkebunan di Indonesia mengenal Ombrometer atau biasa disingkat Ombro. Secara sederhana, Ombro digunakan untuk mengukur curah hujan di suatu area dalam periode tertentu. Di Indonesia pada umumnya, pembacaan nilai curah hujan dilakukan setiap pagi hari. Cara mengukurnya adalah dengan membuka kran yang ada pada bagian bawah ombrometer dan menampung air yang keluar pada gelas ukur.
Di lapangan, penggunaan ombro untuk mengukur curah hujan memiliki berbagai tantangan. Pertama, lahan perkebunan yang luasnya lebih dari 3000 ha umumnya memiliki lebih dari 1 titik pengukuran sehingga terdapat Ombro yang dipasang cukup jauh dari kantor. Faktor cuaca seperti hujan angin dapat menjadi tantangan bagi tim yang bertugas melakukan pengamatan. Kedua, hasil pengukuran menggunakan Ombro dicatat secara manual sehingga beresiko hilang, rusak, atau bahkan (yang sangat tidak diharapkan) termanipulasi. Selain itu, jika ingin mengetahui curah hujan hari H, maka bagian kebun perlu menunggu hari esoknya atau H+1. Lamanya waktu untuk mendapatkan insight tentang curah hujan di kebun dengan Ombro dapat dijelaskan dalam alur berikut:
Pengamatan di lokasi --> perjalanan titik pengamatan ke kantor kebun --> input data ke komputer --> pengolahan data --> Insight curah hujan
Implementasi ARR Mertani di Kebun Sawit Palembang

Pada bulan Februari 2019, salah satu perkebunan sawit di Palembang bekerja sama dengan Mertani untuk mengaplikasikan teknologi monitoring curah hujan secara otomatis. Teknologi ini disebut sebagai Automatic Rainfall Recorder (ARR) atau dikenal juga sebagai Automatic Rainfall Statio (ARS). ARR ini diterapkan sebagai pengganti Ombro pada 2 titik pengamatan, salah satunya adalah di dekat kantor kebun. Sebagai langkah awal, ARR dipasang di dekat Ombro untuk membandingkan hasil pengukuran. Proses ini disebut sebagai proses kalibrasi alat.

Pada awal proses kalibrasi, data yang dihasilkan oleh ARR dapat sedikit berbeda dengan Ombro. Hal ini wajar terjadi karena adanya perbedaan kondisi lingkungan antara ARR saat diperkebunan dibandingkan saat quality control (QC) oleh tim Mertani di rumah produksi Yogyakarta. Setelah dilakukan kalibrasi, data pengukuran yang dihasilkan ARR dapat lebih mendekati data pengukuran Ombro. Kelebihannya adalah data tersebut dapat langsung diamati melalui PC atau smartphone. Selain itu, data juga dapat diunduh setiap saat jika perlu melakukan pengolahan data untuk melakukan report, mendapatkan insight, hingga menentukan kebijakan manajemen kebun.
Ombrometer vs Automatic Rainfall Station (ARR) Mertani

Your Plantation Is In A Good Hand
+62 274 2823880
www.mertani.co.id
PT Merapi Tani Instrumen (Mertani)
Comments