Air merupakan unsur utama dalam tanah dan memiliki berbagai peran penting seperti, membantu proses fotosintesis, respirasi, menjaga suhu tanaman, media untuk reaksi-reaksi biokimia, dan penyerapan mineral dari dalam tanah. Akan tetapi, perlu diperhatikan kadar air dalam tanah yang berlebihan juga tidak baik, karena itu akan membuat tanaman kesulitan dalam melakukan pertukaran gas dan juga sulit menyerap nutrisi yang dibutuhkan.
Kelebihan air memiliki beberapa dampak seperti berikut.
Tanah terlalu basah ketika disentuh
Daun menguning
Batang lembut dan licin
Daun memiliki tepi atau bintik cokelat
Tanaman diserang oleh hama
Sementara itu, berkurangnya kadar air menurunkan laju fotosintesis. Kurangnya ketersediaan air dalam tanah menyebabkan perubahan-perubahan dalam tanah yang sulit kembali hingga akhirnya menyebabkan kematian. Hal ini berhubungan dengan kombinasi beberapa proses seperti:
Dehidrasi kutikula, dinding epidermis, dan membran sel, sehingga mengurangi aviditas dan permeabilitasnya terhadap CO2
Bertambahnya tahanan sel mesofil daun terhadap pertukaran gas
Penutupan stomata secara hidroaktif akan mengurangi suplai CO2
Menurunnya efisiensi fotosintesis
Untuk itu, perlu adanya perairan secara sengaja dan teratur pada perkebunan. Selain itu, juga perlu melakukan pemantauan pH secara berkala untuk memastikan bahwa kadar air selalu dalam kondisi aman dan sesuai. Saat ini, sudah ada teknologi canggih yang dapat membantu para petani guna melakukan pemantauan pH tanah secara aktual dan terpercaya.
Automatic Water Level Recorder (AWLR) Mertani akan membantu anda dalam melakukan pemantauan tinggi muka air, baik tinggi muka air tanah (TMAT) maupun tinggi muka air saluran (TMAS). Bagi anda stakeholder perkebunan yang memelihara lahan gambut, pemantauan tinggi muka air tanah secara otomatis akan mempermudah anda dalam melakukan pelaporan kepada pihak pemerintah, mengurangi emisi karbon, hingga mencegah terjadinya kebakaran lahan.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kadar Air
Menurut Indranada 1994, kadar air dalam tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut.
1. Kedalaman Solum
Volume simpan air tanah dipengaruhi oleh kedalaman solum atau lapisan tanah. Semakin dalam lapisan tanah, maka ketersediaan air di dalamnya juga semakin banyak.
2. Senyawa Kimiawi
Gaya astomic yang dimiliki oleh senyawa kimiawi garam atau senyawa pupuk dapat menarik dan menghidrolisis air sehingga koefisien melaju.
3. Kadar Bahan Organik
Semakin tinggi kadar bahan organik tanah, maka kadar dan ketersediaan tanah pun meningkat. Hal ini karena kadar bahan organik tanah memiliki pori-pori yang jauh lebih banyak dari pada partikel mineral tanah.
4. Iklim dan Tumbuhan
Pengaruh iklim dan tumbuhan terhadap ketersediaan air yang dapat diabsorbsi dengan efisiensi tumbuhan dalam tanah sangatlah tinggi. Temperature dan perubahan udara berpengaruh pada efisiensi penggunaan air tanah dan penentuan air yang dapat hilang melalui saluran evaporasi permukaan tanah.
5. Tekstur Tanah
Kemampuan tanah untuk mengikat air dipengaruhi oleh tekstur dari setiap jenis tanah.
6. Struktur Tanah, Permeabilitas, dan Pori Tanah
Penyiraman air dalam tanah dipengaruhi oleh ruang pori. Jenis tanah inseptisol adalah jenis tanah yang terbilang baik untuk proses pertumbuhan tanaman. Hal itu karena tanah ini memiliki bahan organik yang tinggi sehingga cukup subur.
Itulah tadi sedikit penjelasan mengenai pentingnya mengetahui pH tanah dalam perkebunan. Ingin mengetahui informasi lebih lanjut mengenai ilmu perkebunan dan pertanian? Silakan kunjungi kami di:
Instagram: @mertani_indonesia
YouTube: Mertani Official
Website: mertani.co.id
Sumber:
Comments