Pengertian Agribisnis: Peluang, Tantangan dan Pemanfaatan Teknologi Pertanian
- Marketing Mertani
- Jul 14
- 4 min read

Sektor pertanian yang menjadi bagian dalam agribisnis memiliki keutamaan dan peran yang penting. Agribisnis yang dianggap menjadi sebuah sistem dari serangkaian proses mulai dari hulu hingga ke hilir, mulai dari produksi hingga distribusi untuk menjawab berbagai kebutuhan.
Wacana dalam kebijakan pemerintah melalui program food estate untuk menciptakan kemandirian dan ketahanan pangan juga perlu memperhatikan bagaimana ekosistem agribisnis termasuk sektor pertanian di dalamnya. Terlebih Indonesia yang memiliki kekayaan dan potensi sumber daya alam melimpah perlu pendekatan yang tepat mengingat tantangan perubahan iklim yang juga membawa berbagai dampak pada lingkungan.
Lahirnya inovasi dari dalam negeri menjadi kabar baik untuk kelangsungan pertanian untuk dapat adaptif menghadapi perubahan iklim. Automatic Weather Station (AWS)Â menjadi fenomena baru dan solusi untuk transformasi digital dalam agribisnis khususnya dalam perannya sebagai upaya dalam optimalisasi pertanian dan perkebunan untuk mewujudkan ketahanan pangan.
Pengertian Agribisnis
Dalam mendefinisikan pengertian agribisnis, barangkali beberapa dari Anda akan membayangkan mengenai aktivitas dalam usaha pertanian maupun perkebunan. Namun secara spesifik mungkin belum banyak yang mampu menjelaskan apa itu pengertian agribisnis.
Secara umum, terdapat beberapa penjelasan dan pendapat dari para ahli dalam mendefinisikan agribisnis. Salah satunya adalah penjelasan dari Jose D Drillon Jr yang mendefinisikan pengertian agribisnis yaitu mencakup seluruh kegiatan yang terkait dengan distribusi dan manufaktur dari media produksi pertanian, pengolahan, penyimpanan, aktivitas usaha tani, dan distribusi produk pertanian serta produk turunannya yang dihasilkan.
Dari pengertian agribisnis di atas, dapat disimpulkan jika baik di sisi hulu hingga hilir terdapat berbagai jenis bentuk kegiatan. Sejak dari produksi menuju ke proses pengolahan dan penyimpanan hingga ke distribusi produk pertanian. Masing-masing tahapan tentu saling berkaitan satu sama lain dalam ekosistem agribisnis. Â
Dalam sistem agribisnis setidaknya meliputi 4 jenis subsistem yaitu:
Subsistem Agribisnis Hulu
Dalam istilah lain disebut juga dengan up-stream agribusiness yang merupakan kegiatan usaha untuk menghasilkan serta memperdagangkan sarana produksi pertanian primer. Sarana primer yang dimaksudkan dapat meliputi industri pupuk, obat-obatan, benih atau bibit, serta alat dan mesin pertanian.
Subsistem Usaha TaniÂ
Pada bagian ini disebut juga dengan sektor pertanian. Sub-sistem usaha tani atau on-farm agribusiness merupakan bagian dari serangkaian proses untuk menghasilkan produk hingga budidaya pertanian.
Sebagai contoh untuk bagian pada sub-sistem usaha tani adalah pada jenis usaha tumbuhan pangan, budidaya tanaman hias, dan lain-lain.
Subsistem Agribisnis Hilir
Subsistem agribisnis hilir atau down-stream agribusiness adalah jenis kegiatan usaha yang mengolah dari hasil produk usaha tani atau pertanian primer. Kegiatan mengolah hasil produk pertanian yang dimaksud di antaranya untuk diolah menjadi bentuk yang siap dimasak atau siap digunakan (ready to cook/ready to use) maupun siap dikonsumsi (ready to eat).
Proses pengolahan pada bagian ini secara garis besar dapat disimpulkan untuk menjadikan produk dari usaha tani diolah untuk menghasilkan produk setengah jadi maupun produk jadi. Bagian pengolahan juga berperan penting dalam sistem agribisnis untuk menambah value maupun meningkatkan kualitas pada produk.
Subsistem Jasa Layanan Pendukung
Pada bagian ini akan terdiri atas berbagai kegiatan maupun aktivitas yang ada untuk memberi dukungan pada beberapa subsistem sebelumnya. Baik pada bagian subsistem hulu, usaha tani, hingga hilir.Â
Dalam subsistem ini dapat meliputi dan terdiri atas beberapa lembaga yang di antaranya bisa meliputi lembaga keuangan dan pembiayaan, transportasi, penyuluhan dan layanan informasi agribisnis, penelitian dan pengembangan, kebijakan pemerintah, hingga pada asuransi agribisnis.
Potensi dan Peluang Untuk Menciptakan Ketahanan Pangan
Jika menilik pada apa yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya dapat dipahami jika dalam sistem agribisnis yang optimal, memerlukan dukungan di bagian hulu hingga ke hilir. Ekosistem yang baik pada setiap lapisan di dalamnya, menjadi penentu dalam kelangsungan berbagai aktivitas industri agribisnis.
Pengertian agribisnis yang mengintegrasikan banyak lini mulai dari produksi, pengolahan, hingga distribusi membutuhkan pemahaman yang baik untuk mendapat hasil yang optimal. Membicarakan agribisnis, adakah peluang bagi Indonesia untuk menjadi bagian dari kemajuan industri agribisnis dan mendorong untuk terciptanya ketahanan pangan?
Tentu bukan perkara mudah untuk menciptakan ketahanan pangan, namun juga bukan hal yang mustahil untuk dilakukan. Dianugerahi kekayaan alam yang melimpah, tanah yang subur, dan matahari yang dapat dinikmati sepanjang tahun sudah menjadi keunggulan tersendiri bagi kita.
Atas keunggulan itulah, sebagai negara kepulauan yang besar dan memiliki potensi di bidang agraris menjadikan Indonesia dapat mengambil peran sebagai salah satu negara yang memiliki sektor pertanian kuat. Kebijakan pemerintah melalui program food estate yang melibatkan berbagai lembaga dan institusi negara merupakan langkah progresif untuk percepatan dalam menciptakan kemandirian dan ketahanan pangan.Â
Peran Teknologi Dalam Transformasi Digital Agribisnis
Transformasi digital dalam berbagai hal salah satunya pada bidang termasuk agribisnis menjadi pendekatan yang inovatif, solutif, dan relevan dengan zaman. Tantangan perubahan iklim yang tak dapat dihindari mendorong siapapun untuk dapat adaptif.
Peran teknologi dalam transformasi digital agribisnis sangatlah vital, terlebih lagi dalam sektor pertanian maupun perkebunan yang menggantungkan cuaca. Kehadiran teknologi Internet of Things (IoT) melalui perangkat pemantauan cuaca otomatis atau kemudian disebut Automatic Weather Station merupakan solusi yang tepat dan relevan untuk menjawab tantangan lingkungan.
Pemantauan otomatis, data kondisi real-time, dan pelaporan cuaca berkala secara terus menerus dalam 24 jam dapat menjadi dasar kuat dalam setiap pengambilan keputusan dan menentukan strategi yang tepat. Kebijakan berbasis data menjadi pembeda yang dijanjikan dalam transformasi digital dengan memanfaatkan peran teknologi dalam agribisnis.
Mertani mengajak para stakeholder untuk dapat menyikapi tantangan perubahan iklim dengan adaptif dan inovatif. Melalui transformasi industri yang memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) dan integrasi berbagai sensor dalam Automatic Weather Station (AWS) Anda dapat dengan mudah memantau kondisi cuaca secara aktual. Mertani telah dipercaya sebagai mitra terbaik untuk menghadirkan sistem pemantauan cuaca di berbagai sektor industri yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dapatkan informasi terbaru mengenai teknologi, isu lingkungan terkini, dan perkembangan Internet of Things (IoT) dengan mengikuti aktivitas kami di:
Website:Â mertani.co.idÂ
YouTube:Â mertani officialÂ
Instagram:Â @mertani_indonesia
Linkedin :Â PT Mertani
Tiktok :Â mertaniofficial
Sumber: