Pemantauan daerah aliran sungai (DAS) memainkan peran yang sangat penting dalam upaya mencegah dan mengatasi bencana banjir dan banjir bandang. Dengan semakin kompleksnya perubahan iklim dan urbanisasi yang cepat, pemantauan DAS menjadi landasan utama dalam pengembangan strategi mitigasi. Daerah aliran sungai adalah lokasi di sekitar sungai, yang biasanya diisi oleh perumahan warga dan pepohonan. Nah, pada artikel Mertani kali ini kita akan menjelaskan pentingnya pemantauan DAS terhadap potensi bencana banjir, banjir bandang, dan upaya-upaya yang dapat diambil untuk mengurangi risiko tersebut.
Pentingnya Pemantauan DAS
Pemantauan daerah aliran sungai (DAS) dilakukan dengan beberapa tujuan utama yang sangat penting dalam konteks manajemen sumber daya air dan mitigasi risiko bencana. Berikut adalah alasan mengapa kita melakukan pemantauan DAS:
1. Perubahan Iklim dan DAS:
Perubahan iklim telah meningkatkan intensitas dan frekuensi bencana alam, termasuk banjir. Pemanasan global menyebabkan pola hujan yang tidak stabil, meningkatkan risiko banjir. Pemantauan DAS memungkinkan peneliti dan pemerintah untuk mengidentifikasi perubahan pola hujan dan mempersiapkan langkah-langkah mitigasi.
2. Urbanisasi dan Pembangunan Tanpa Perencanaan:
Pertumbuhan perkotaan tanpa perencanaan yang baik dapat menyebabkan alih fungsi lahan dan perubahan tata guna lahan yang memperburuk risiko banjir. Pemantauan DAS membantu pihak berwenang mengidentifikasi daerah rawan banjir dan mengembangkan rencana tata ruang yang berkelanjutan.
3. Mengurangi Dampak Ekonomi:
Banjir dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan, termasuk kerusakan properti dan hilangnya produktivitas pertanian. Dengan pemantauan DAS, pemerintah dapat merespon lebih cepat, mengurangi dampak ekonomi negatif, dan mengalokasikan sumber daya dengan lebih efektif.
4. Perlindungan Masyarakat:
Pemantauan DAS juga berperan dalam perlindungan masyarakat. Informasi yang akurat dan cepat mengenai potensi banjir memungkinkan evakuasi yang lebih teratur dan tepat waktu, mengurangi risiko kehilangan nyawa dan cedera.
Metode Pemantauan DAS
Proses memantau daerah aliran sungai dapat menggunakan beberapa inovasi teknologi seperti:
1. Penggunaan Teknologi Satelit:
Satelit membantu dalam pemantauan luasnya DAS, memberikan informasi mengenai perubahan tata guna lahan dan pola hujan. Teknologi ini memungkinkan pemantauan secara real-time, mempercepat respons dalam situasi darurat.
2. Stasiun Pemantauan Water Level:
Automatic Water Level Recorder (AWLR) Mertani akan membantu anda dalam melakukan pemantauan tinggi muka air, baik tinggi muka air tanah (TMAT) maupun tinggi muka air saluran (TMAS). AWLR mampu membantu dalam pemantauan tinggi muka air sungai, sehingga dapat menghasilkan data yang digunakan untuk mengetahui tinggi permukaan air sungai. AWLR Mertani dilengkapi dengan CCTV yang dapat memudahkan dalam pemantauan kondisi area sekitar sungai. Dengan menggunakan AWLR Mertani, kita dapat dengan mudah memantau apakah lokasi di sekitar sungai berpotensi banjir atau ada bencana lain. Hal ini menjadikan AWLR sebagai salah satu teknologi yang memudahkan masyarakat atau pemerintahan dalam mitigasi bencana.
3. Penggunaan Sensor Hujan Otomatis:
Sensor hujan otomatis yang terpasang di sepanjang sungai memberikan informasi yang lebih detail tentang intensitas hujan dan tingkat ketinggian sungai. Hal ini memungkinkan pemantauan tingkat bahaya secara lebih akurat.
4.Teknologi Pemantauan Kualitas Air:
Water Quality Monitoring System (WQMS) Mertani akan membantu anda dalam melakukan pemantauan kualitas air secara terus menerus. Mulai dari pH air, suhu air, COD, BOD, DO, TSS, ORP, dan sebagainya. Berdasarkan parameter ini, anda dapat menentukan keputusan yang tepat agar kualitas air anda dapat terjaga, baik untuk anda sebagai individu, perusahaan, pemerintah, maupun institusi tertentu. WQMS Mertani membantu dalam pemantauan kualitas air di daerah sungai atau di daerah bendungan air. Hal ini dapat memudahkan masyarakat dan pemerintahan untuk membantu menjaga kualitas air yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Tindakan Mitigasi
Sebelum terjadi bencana yang sebenarnya, masyarakat dan pemerintah perlu melakukan mitigasi guna berjaga-jaga dan melakukan persiapan sebelum adanya bencana yang asli. Berikut adalah beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya bencana, terutama di daerah aliran sungai.
1. Perencanaan Tata Ruang yang Berkelanjutan:
Pemerintah perlu mengembangkan perencanaan tata ruang yang berkelanjutan, memperhitungkan karakteristik DAS dan potensi risiko banjir. Ini termasuk pengaturan tata guna lahan dan pembangunan infrastruktur yang memperkuat ketahanan terhadap banjir.
2. Sistem Peringatan Dini:
Pemantauan DAS dapat digunakan untuk mengimplementasikan sistem peringatan dini yang efektif. Dengan deteksi dini, masyarakat dapat diperingatkan dengan cepat, memberi mereka waktu yang cukup untuk mengambil langkah-langkah pencegahan.
3. Konservasi Ekosistem DAS:
Memelihara ekosistem DAS, seperti hutan hujan dan vegetasi alami, dapat membantu mengurangi risiko banjir. Tanaman dan pohon berfungsi sebagai penyerap air yang efektif dan membantu mengontrol aliran sungai.
Kesimpulan
Pemantauan DAS adalah kunci dalam menghadapi tantangan yang dihadapi oleh masyarakat terkait bencana banjir dan banjir bandang. Dengan teknologi yang semakin canggih, pemantauan DAS memberikan data yang lebih akurat dan respons yang lebih cepat, membantu mengurangi risiko dan dampak negatif dari bencana alam tersebut. Peran aktif dari pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam melibatkan pemantauan DAS menjadi langkah yang penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan berkelanjutan. Nah, itulah penjelasan mengenai pemantauan daerah aliran sungai, semoga bermanfaat! Dapatkan informasi seputar lingkungan dengan mengunjungi kami melalui:
Website: mertani.co.id
YouTube: mertani official
Instagram: @mertani_indonesia
Linkedin : PT Mertani
Tiktok : mertaniofficial
Sumber:
keren