top of page

Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut Melalui Pemantauan Tinggi Muka Air Secara Berkala


Kebakaran lahan gambut menjadi salah satu bencana ekologis terbesar di Indonesia. Setiap kali musim kemarau panjang datang, jutaan hektare lahan gambut terancam terbakar dan menghasilkan asap pekat yang mengganggu kesehatan, lingkungan, bahkan perekonomian. Salah satu faktor paling krusial yang memengaruhi risiko kebakaran adalah tinggi muka air gambut. Ketika permukaan air turun terlalu jauh, gambut mengering dan berubah menjadi bahan bakar alami yang mudah terbakar. Oleh karena itu, pemantauan tinggi muka air secara berkala menjadi langkah penting untuk mitigasi kebakaran lahan gambut.


Penjelasan Karakteristik Lahan Gambut dan Kerentanannya  Terhadap Kekeringan

Lahan gambut memiliki karakteristik fisik, kimia, dan biologis yang sangat berbeda dari tanah mineral biasa. Dibentuk dari akumulasi material organik yang terdekomposisi secara tidak sempurna, gambut memiliki porositas tinggi (70–90%) dan pH sangat asam (< 4). Kandungan tanah gambut memiliki karakteristik fisik, kimia, dan biologis yang sangat berbeda dari tanah mineral biasa. Dibentuk dari akumulasi material organik yang terdekomposisi secara tidak sempurna, gambut memiliki porositas tinggi (70–90%) dan pH sangat asam (< 4).


Selain itu, tanah gambut sangat efisien dalam menyerap air hingga 100–1.300% dari bobot keringnya serta memiliki kapasitas menyimpan karbon yang sangat besar (18–60% dari bobot kering). Kondisi anaerob yang memperlambat dekomposisi organik juga menyebabkan akumulasi karbon yang tinggi, menjadikannya penyimpan karbon penting.


Hubungan Antara Penurunan Muka Air Tanah dan Potensi Kebakaran Lahan

Penurunan muka air gambut merupakan indikator paling penting untuk membaca potensi kebakaran. Ketika permukaan air tanah terus turun, pori-pori gambut terisi lebih banyak oksigen. Kondisi ini membuat proses oksidasi berlangsung lebih cepat dan kelembapan tanah berkurang signifikan. Begitu kedalaman muka air melewati ambang aman, kestabilan ekosistem melemah, dan risiko kebakaran dapat meningkat secara tajam pada wilayah yang sensitif terhadap kekeringan.


Secara sederhana, air berperan sebagai pelindung alami yang menjaga gambut tetap lembap dan stabil. Tanpa keberadaan air yang memadai, struktur gambut mengering, menjadi sangat ringan, dan mudah terbakar seperti “bensin alam.” Pada kondisi tersebut, percikan kecil saja dapat memicu api yang sulit dipadamkan. Karena itu, menjaga tinggi muka air gambut tetap stabil menjadi strategi utama pencegahan kebakaran.


Peran Sistem Monitoring dalam Mendeteksi Penurunan Air Gambut

Pemantauan manual sebenarnya memungkinkan dilakukan di lahan gambut, tetapi pendekatan tersebut tidak efektif untuk wilayah yang sangat luas. Dengan hadirnya teknologi modern seperti Early Warning System. Data yang dihasilkan lebih akurat, cepat, serta konsisten, sehingga memudahkan pengelola lahan dan pemerintah memahami dinamika kondisi gambut secara menyeluruh dalam upaya pemantauan yang lebih proaktif setiap hari.


Melalui penggunaan grafik interaktif, alarm sistem, dan pelaporan berkala, risiko kebakaran dapat diidentifikasi sejak tahap awal. Informasi yang diterima secara langsung membantu tim lapangan menentukan tindakan mitigasi yang tepat sebelum titik panas muncul. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan kesiapsiagaan, tetapi juga memperkuat koordinasi antarinstansi dalam menjaga kestabilan ekosistem gambut sepanjang tahun melalui kolaborasi berbasis data.


Untuk mendukung fungsi ini, tim Mertani memasang Alat Pantau Tinggi Muka Air Tanah Gambut di Desa Pinang Luar, Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Pada 24 hingga 25 November 2024.
Sumber: Pribadi

Implementasi Perangkat Pemantauan Tinggi Muka Air Tanah Gambut

Lahan gambut memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas iklim dan penyerapan air serta karbon. Untuk mendukung fungsi ini, tim Mertani memasang Alat Pantau Tinggi Muka Air Tanah Gambut di Desa Pinang Luar, Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, pada 24 hingga 25 November 2024. Parameter yang dipantau pada perangkat ini di antaranya adalah rainfall, soil temperature, electrical conductivity, dan water level atau ketinggian air. Instalasi kali ini bertujuannya untuk memonitor tinggi muka air dan kelembaban tanah secara real-time untuk mendukung kelestarian lahan gambut.


Proses instalasi mulai dari mendirikan pagar, tiang, sensor, hingga data logger  dan selesai sekitar tengah hari. Setelah pemasangan, tim Mertani melakukan pelatihan kepada petugas di lokasi terkait pembacaan data lewat dashboard/aplikasi serta menjaga perangkat. Sistem monitoring ini diharapkan membantu deteksi dini kekeringan atau risiko kebakaran pada lahan gambut, sehingga pengelolaan lahan bisa lebih responsif dan berbasis data.


Dampak Positif Bagi Mitigasi Kebakaran dan Ekosistem Sekitar

Pemantauan tinggi muka air secara rutin membawa dampak besar bagi upaya perlindungan lingkungan. Ketika level air gambut tetap stabil dan tidak turun terlalu dalam, risiko kebakaran dapat ditekan secara signifikan. Vegetasi yang tumbuh di atas gambut tetap memperoleh kelembapan yang memadai sehingga tidak mudah mengering. Keanekaragaman hayati pun terjaga karena habitat alami tidak mengalami kerusakan akibat kebakaran yang sering terjadi pada musim kemarau.


Selain menjaga keseimbangan ekologis, pemantauan air gambut juga mendukung kelancaran aktivitas industri berbasis lahan. Operasional perusahaan dapat berlangsung lebih aman tanpa gangguan dari ancaman kebakaran. Keberadaan sistem monitoring memberikan rasa aman bagi masyarakat sekitar, karena potensi bencana dapat diprediksi lebih awal. Dengan demikian, keputusan untuk mitigasi dapat segera dilakukan sebelum api muncul dan menyebar luas. Sistem ini menjadi pelindung wilayah dari risiko yang sulit dipadamkan.


Mitigasi kebakaran lahan gambut tidak dapat berhasil tanpa pemantauan tinggi muka air secara berkala. Dengan teknologi modern, kolaborasi banyak pihak, serta integrasi dengan EWS Karhutla, risiko kebakaran dapat ditekan secara signifikan. Langkah ini bukan hanya melindungi lahan dan ekonomi, tetapi juga menjaga keberlangsungan ekosistem dan kesehatan masyarakat. Lahan gambut bukan musuh ia merupakan aset penting yang harus dikelola dengan bijaksana agar tetap basah, produktif, dan bebas dari bencana kebakaran. Dapatkan informasi terbaru mengenai teknologi, isu lingkungan terkini, dan perkembangan Internet of Things (IoT) dengan mengikuti aktivitas kami di:


Website: mertani.co.id 

Linkedin : PT Mertani


Sumber:

Comments


WhatsApp

Contact Us

Get special offers tailored to your needs!
  • YouTube
  • LinkedIn
  • Instagram
  • White Facebook Icon

Sleman, Yogyakarta 55286​

(0274) 2888 087

contact@mertani.co.id

+62 851-7337-3817 (Puspa)

© 2018 by PT Merapi Tani Instrumen

Thanks for submitting!

bottom of page