Langkah Efektif Cegah Bencana di Kebun Sawit melalui Mitigasi Kebakaran dan Banjir
- Marketing Mertani
- 6 hours ago
- 3 min read

Perkebunan kelapa sawit memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, baik sebagai sumber mata uang maupun penyerapan tenaga kerja. Namun, di balik kontribusi besarnya, kebun sawit juga menghadapi risiko bencana yang serius, seperti kebakaran lahan di musim kemarau dan banjir saat musim hujan. Dua masalah ini bukan hanya mengganggu produktivitas, tetapi juga mengancam kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, upaya pencegahan bencana di kebun sawit menjadi sangat penting untuk menjaga keberlanjutan sektor ini.
Kebakaran lahan sering kali menjadi ancaman utama ketika musim kemarau melanda. Lahan gambut yang kering sangat mudah terbakar, dan api yang muncul sulit dipadamkan. Sementara itu, di musim hujan, kebun sawit menghadapi masalah sebaliknya, yaitu banjir akibat tingginya curah hujan dan buruknya sistem tata kelola air. Kedua risiko ini menciptakan siklus tahunan yang merugikan perkebunan sekaligus masyarakat sekitar.
Faktor Penyebab dan Dampaknya Terhadap Lingkungan & Produktivitas
Ada banyak faktor yang memicu terjadinya bencana di kebun sawit. Pada musim kemarau, rendahnya kelembapan tanah dan ketiadaan lapisan air membuat lahan gambut rawan terbakar. Sebaliknya, saat hujan lebat, air tidak bisa terserap dengan baik sehingga menimbulkan banjir. Faktor lain yang memperparah situasi adalah aktivitas manusia, misalnya pembukaan lahan dengan cara membakar serta kurangnya sistem drainase yang memadai. Semua itu menunjukkan bahwa tata kelola air menjadi kunci dalam mencegah bencana.
Dampak kebakaran dan banjir tidak bisa dianggap remeh. Kebakaran gambut menghasilkan emisi karbon dalam jumlah besar yang berkontribusi pada perubahan iklim. Ekosistem di sekitar perkebunan pun terganggu, termasuk satwa yang kehilangan habitatnya. Dari sisi ekonomi, produktivitas sawit menurun drastis karena tanaman rusak. Selain itu, masyarakat sekitar juga terdampak, baik dari sisi kesehatan akibat asap kebakaran maupun kerugian ekonomi akibat banjir.

Peran Teknologi Pemantauan Tinggi Muka Air
Salah satu solusi yang terbukti efektif adalah penggunaan Automatic Water Level Recorder (AWLR). Alat yang dirancang untuk memantau tinggi muka air saluran maupun tanah secara otomatis dan real-time. Sensor AWLR mencatat perubahan tinggi muka air, baik di kanal maupun sumur pantau, kemudian data dikirimkan secara digital ke server pusat. Data ini bisa dipantau secara langsung melalui dashboard. Parameter yang dicatat meliputi tinggi muka air tanah, debit air, serta tren perubahan harian hingga bulanan.
Dengan adanya AWLR, perkebunan sawit dapat menerapkan sistem early warning system atau sistem peringatan dini. Data tinggi muka air yang tercatat secara real-time membantu manajemen perkebunan memprediksi potensi banjir maupun kekeringan. Jika muka air turun terlalu rendah, tindakan pencegahan kebakaran bisa segera dilakukan dengan menambah pasokan air di kanal. Sebaliknya, jika tinggi muka air naik terlalu cepat, drainase bisa segera diatur untuk mencegah banjir. Dengan begitu, AWLR mendukung pengelolaan gambut yang lebih berkelanjutan.
Studi Kasus: Implementasi AWLR di Kebun Sawit
Salah satu implementasi nyata penggunaan AWLR ada di perkebunan sawit Jambi yang dipasang oleh tim Mertani. AWLR di lokasi tersebut membantu memantau tinggi muka air secara konsisten, sehingga perusahaan mampu mengatur tata kelola air dengan lebih baik. Data yang dihasilkan tidak hanya berguna untuk pencegahan bencana, tetapi juga menjadi bahan laporan keberlanjutan. Dengan penerapan teknologi ini, risiko kebakaran berkurang signifikan, sementara banjir dapat ditangani lebih cepat dan efektif.
Penerapan AWLR sejalan dengan regulasi pemerintah, salah satunya adalah Peraturan Dirjen PPKL Nomor: P.3/PPKL/PKG/PKL.0/4/2019 tentang pedoman pemantauan tinggi muka air tanah dan subsidensi gambut pada lahan masyarakat di ekosistem gambut. Regulasi ini menegaskan pentingnya pemantauan air sebagai langkah pencegahan bencana dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Selain itu, penerapan AWLR mendukung program sawit berkelanjutan yang menekankan keseimbangan antara produktivitas ekonomi dan kelestarian lingkungan.

Bencana kebakaran dan banjir di kebun sawit bukan hanya ancaman bagi produktivitas, tetapi juga bagi lingkungan global. Teknologi AWLR (Automatic Water Level Recorder) hadir sebagai solusi preventif yang aplikatif dan relevan di lapangan. Dengan pemantauan real-time, deteksi dini, serta dukungan regulasi, AWLR menjadi kunci penting dalam mencegah bencana di perkebunan sawit sekaligus mendukung praktik berkelanjutan.
Kondisi tinggi muka air yang dapat berubah setiap saat memerlukan sistem yang terintegrasi dan bekerja otomatis secara non stop untuk mendapat data yang akurat. Melalui Automatic Water Level Recorder, Mertani hadir dengan solusi untuk sistem pemantauan tinggi muka air yang efektif. Keakuratan data dan informasi tinggi muka air sangat bermanfaat dalam setiap pengambilan keputusan dan kebijakan yang akan diambil berbasis data real-time yang akurat. Dapatkan informasi terbaru mengenai teknologi, isu lingkungan terkini, dan perkembangan Internet of Things (IoT) dengan mengikuti aktivitas kami di:
Website: mertani.co.id
YouTube: mertani official
Instagram: @mertani_indonesia
Linkedin : PT Mertani
Tiktok : mertaniofficial
Sumber:
Comments