Energi Terbarukan dan Energi Tak Terbarukan: Perbedaan, Sumber, dan Contoh Pemanfaatannya
- Marketing Mertani
- 5 days ago
- 4 min read

Energi terbarukan dan energi tak terbarukan seringkali mengisi ruang-ruang publik dan juga memancing berbagai interaksi di dunia maya. Pemicunya pun beragam, mulai dari tumbuhnya kesadaran kolektif untuk menjaga lingkungan, ketergantungan bahan bakar fosil dalam konsumsi pribadi maupun industri, hingga kekhawatiran terhadap berbagai potensi pengaruh perubahan iklim.
Tentunya sudah menjadi rahasia umum jika berbagai kebutuhan yang kita gunakan masih didominasi produk energi tak terbarukan. Baik produk dari batu bara, minyak bumi, hingga gas bumi yang sudah lama kita gunakan dalam jangka panjang tentu berpotensi mengalami krisis mengingat prosesnya yang dihasilkan dari sumber daya alam terbatas.
Lalu sejauh mana pemahaman kita terhadap energi terbarukan dan energi tak terbarukan baik dari segi perbedaan, sumber, dan pemanfaatannya?
Pengertian Energi Terbarukan dan Energi Tak Terbarukan
Meskipun sekilas keduanya sekilas mirip namun terdapat banyak perbedaan di antara satu dan lainnya. Berikut merupakan penejelasan mengenai mendalam terkait energi terbarukan dan energi tak terbarukan:
Energi Terbarukan
Energi terbarukan adalah energi yang disediakan sumber daya alam untuk dapat digunakan secara terus menerus dan mampu memperbarui atau pulih secara alami. Energi terbarukan dihasilkan dari siklus maupun proses alamiah yang mampu menjadi solusi untuk transformasi energi bersih dan mewujudkan zero net carbon.
Sebagai contohnya adalah matahari hingga angin yang merupakan sumber energi terbarukan di sekitar kita. Energi tersebut memiliki potensi untuk dikonversikan dan mendukung pemenuhan kebutuhan listrik yang ramah lingkungan, rendah emisi, dan juga mendukung pembangunan berkelanjutan.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika kini banyak negara yang berlomba-lomba dalam melakukan percepatan transformasi energi. Berikut merupakan beberapa manfaat dari energi terbarukan:
Ramah lingkungan
Dengan beralih menggunakan energi terbarukan, setidaknya kita mampu untuk meminimalisir degradasi lingkungan seperti pencemaran udara dan kerusakan ekosistem yang berpotensi diakibatkan oleh aktivitas eksplorasi berlebihan.
Mendukung Terwujudnya Mandiri Energi
Optimalisasi penggunaan energi terbarukan mampu menguatkan posisi dan daya saing suatu negara. Dengan beralih menggunakan energi terbarukan, kita tidak akan lagi terus mengalami ketergantungan terhadap pasokan dari impor energi untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri.
Mendorong Pertumbuhan Energi
Dengan kemandirian masyarakat dalam memenuhi kebutuhan energi menggunakan sumber energi terbarukan berpotensi meningkatkan pembelanjaan di sektor lain yang sekaligus akan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
Energi Tak Terbarukan
Energi tak terbarukan adalah energi yang dihasilkan dari sumber daya alam terbatas dan tidak dapat diperbarui secara alami dalam waktu singkat. Energi tak terbarukan seperti batu bara dan minyak bumi, membutuhkan waktu ribuan bahkan hingga jutaan tahun untuk dapat terbentuk. Dengan demikian ketergantungan terhadap energi tak terbarukan harus dimanfaatkan dengan bijak dan dengan pendekatan yang tepat agar tidak meningkatkan potensi ancaman terhadap kerusakan lingkungan.
Ketergantungan pada energi tak terbarukan seperti penggunaan bahan bakar fosil yang bersumber dari batu bara atau minyak bumi. Selain dihasilkan dari sumber daya alam yang terbatas dan tidak dapat diperbarui, bahan bakar fosil juga memiliki dampak negatif terhadap tingginya jejak karbon yang ditinggalkan. Kondisi tersebut akan mempengaruhi kualitas udara yang juga akan berdampak terhadap kelestarian lingkungan, keanekaragaman hayati, dan menjadi potensi ancaman bagi kesehatan.
Berikut ini adalah ciri-ciri energi tak terbarukan:
Jumlah Terbatas
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, energi tak terbarukan memiliki ketersediaan dan jumlah yang sangat terbatas. Energi tak terbarukan juga tidak bisa untuk diperbarui dalam waktu singkat.
Bersifat Polutif
Pada umumnya energi tak terbarukan memiliki kecenderungan dalam meningkatkan konsentrasi polusi udara hingga polusi air. Bahan bakar fosil yang dihasilkan dari energi tak terbarukan juga berkontribusi terhadap meningkatnya emisi karbon dan berbagai gas berbahaya yang menjadi ancaman kesehatan.
Proses Pembentukan Lama
Batu bara, gas alam, hingga minyak bumi adalah contoh dari energi tak terbarukan. Terbentuknya sumber daya alam tersebut membutuhkan waktu yang sangat lama dan dipengaruhi oleh proses biologis yang dapat berlangsung selama jutaan tahun.
Sumber Energi
Baik energi terbarukan dan energi tak terbarukan memiliki beberapa sumber energi yang kelak dapat dilakukan eksplorasi untuk dikonversi menjadi sebuah produk. Tingginya kebutuhan energi mulai dari skala rumah tangga hingga industri turut mempengaruhi aktivitas eksplorasi dan juga produksi energi dalam negeri.
Bahkan di tahun 2024 terdapat peningkatan dalam konsumsi listrik sebesar 7,78% dibandingkan tahun sebelumnya. Sebelumnya, di tahun 2023 konsumsi listrik per kapita di Indonesia sebesar 1.337 kWh kemudian mengalami peningkatan di tahun 2024 yang mencapai 1.441 kWh per kapita.
Beberapa sumber energi terbarukan telah menjadi salah satu solusi untuk menambah pasokan listrik alternatif. Energi terbarukan yang dapat dioptimalkan sebagai pembangkit listrik antara lain energi surya, energi angin sebagai tenaga mekanis untuk memutar turbin pembangkit listrik, panas bumi, dan energi air dengan memanfaatkan kecepatan arusnya untuk memutar turbin kemudian dikonversi menjadi listrik melalui generator.
Sedangkan sumber energi tak terbarukan dapat berasal dari fosil seperti batu bara dan juga minyak bumi. Sumber energi tersebut kemudian dimanfaatkan untuk menghasilkan berbagai jenis produk mulai dari avtur, benin, solar, hingga gas LPG yang biasa kita temui untuk digunakan sebagai kebutuhan memasak.
Indonesia sendiri memiliki potensi besar untuk menjadi yang terdepan dalam transformasi energi melalui optimalisasi daerah aliran sungai (DAS). Dengan banyaknya persebaran DAS di hampir seluruh wilayah, dapat dikonversikan untuk menjadi sumber pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Selain unggul dari segi sumber daya alam, dalam hal ini adalah banyaknya DAS akan berkontribusi dalam menekan ketergantungan energi fosil. Terlebih lagi, untuk mendukung pemantauan debit air, volume, hingga tinggi permukaan air kini dapat lebih efektif dengan memanfaatkan Automatic Water Level Recorder. Perangkat tersebut berperan penting untuk dasar dalam pengambilan keputusan dan tata kelola sistem produksi energi dalam PLTA.
Kondisi tinggi muka air yang dapat berubah setiap saat memerlukan sistem yang terintegrasi dan bekerja otomatis secara non stop untuk mendapat data yang akurat. Melalui Automatic Water Level Recorder, Mertani hadir dengan solusi untuk sistem pemantauan tinggi muka air yang efektif. Keakuratan data dan informasi tinggi muka air sangat bermanfaat dalam setiap pengambilan keputusan dan kebijakan yang akan diambil berbasis data real-time yang akurat.
Dapatkan informasi terbaru mengenai teknologi, isu lingkungan terkini, dan perkembangan Internet of Things (IoT) dengan mengikuti aktivitas kami di:
Website: mertani.co.id
YouTube: mertani official
Instagram: @mertani_indonesia
Linkedin : PT Mertani
Tiktok : mertaniofficial
Sumber:
Comments