IoT Adalah: Pengertian, Komponen, dan Solusi Teknologi Untuk Multi Sektor
- Marketing Mertani
- Aug 8
- 3 min read

Internet of Things (IoT) adalah konsep yang memungkinkan perangkat fisik seperti sensor dan alat elektronik terhubung dalam suatu jaringan untuk mengumpulkan, dan memproses data, lalu melakukan tindakan otomatis atau dikendalikan dari jarak jauh.
Dengan berkembangnya komputasi, sensor, sistem tertanam, dan analitik data, IoT telah berevolusi menjadi platform yang mengintegrasikan dunia fisik dan digital. Secara umum, IoT memungkinkan interaksi antar perangkat tanpa campur tangan manusia secara langsung, serta memungkinkan pengawasan via daring.
Komponen Dalam Sistem dan Teknologi IoT
1. Sensor dan Perangkat Fisik
Sensor adalah elemen utama dalam sistem IoT karena berfungsi sebagai pengumpul data dari lingkungan. Jenis sensor yang digunakan sangat beragam tergantung pada kebutuhan dan aplikasi spesifik. Misalnya, sensor suhu, kelembaban, tekanan udara, kadar pH, kualitas udara, dan lain sebagainya. Sensor-sensor ini terintegrasi dalam perangkat fisik seperti stasiun cuaca otomatis, perangkat monitoring lingkungan, hingga alat deteksi banjir.
2. Konektivitas
Setelah data dikumpulkan oleh sensor, konektivitas menjadi komponen penting yang memungkinkan data dikirim ke pusat pemrosesan. Teknologi konektivitas yang umum digunakan dalam IoT antara lain Wi-Fi, Bluetooth, LoRa, Starlink dan GSM. Pemilihan jenis konektivitas disesuaikan dengan kebutuhan aplikasi. Konektivitas yang andal dan stabil memastikan data dari sensor dapat dikirim dengan cepat dan akurat.
3. Pemrosesan Data dan Platform Analitik
Data yang dikirim oleh sensor memerlukan sistem pemrosesan yang mampu menyaring, menganalisis, dan menampilkan informasi yang berguna. Di sinilah pentingnya platform IoT berbasis cloud atau edge computing. Sistem ini bertugas mengolah data mentah menjadi wawasan atau peringatan yang bisa ditindaklanjuti.

Implementasi dan Solusi untuk Multi Sektor
1. Pemantauan Air Limbah
Salah satu permasalahan lingkungan yang cukup kompleks adalah pencemaran air akibat limbah industri. Untuk mengatasi hal ini, IoT digunakan dalam sistem pemantauan kualitas air limbah secara real-time melalui sistem SPARING (Sistem Pemantauan Kualitas Air Limbah Secara Terus-Menerus dan Dalam Jaringan).
SPARING (Sistem Pemantauan Kualitas Air Limbah Secara Terus Menerus dan Dalam Jaringan) diatur oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, di mana data kualitas air limbah dikirim otomatis ke server pusat untuk memastikan kepatuhan regulasi dalam mendukung pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan akibat air limbah.
2. Manajemen Perkebunan
Di sektor pertanian dan perkebunan, IoT membuka jalan bagi penerapan konsep smart farming, yaitu praktik pertanian yang berbasis data dan teknologi. Salah satu teknologi IoT yang paling banyak digunakan dalam manajemen perkebunan adalah AWS (Automatic Weather Station).
AWS adalah stasiun cuaca otomatis yang dilengkapi dengan berbagai sensor seperti suhu, kelembaban udara, curah hujan, intensitas sinar matahari, kecepatan dan arah angin. Sensor-sensor ini mengirimkan data cuaca secara real-time yang dapat digunakan untuk menentukan waktu tanam, penyiraman, pemupukan, atau pengendalian hama dan penyakit tanaman.
3. Sistem Mitigasi dan Peringatan Dini
Bencana banjir merupakan salah satu ancaman yang sering terjadi di Indonesia. Untuk meminimalisir dampak dari bencana ini, sistem mitigasi berbasis IoT telah dikembangkan melalui perangkat AWLR (Automatic Water Level Recorder).
AWLR adalah alat pengukur tinggi muka air otomatis yang terpasang di sungai, bendungan, atau saluran air. Alat ini memanfaatkan sensor ultrasonik atau tekanan air untuk memantau ketinggian air secara real-time. Data dari sensor kemudian dikirim ke pusat monitoring dan dianalisis untuk mendeteksi potensi banjir.
Keunggulan IoT dalam Efisiensi Operasional
Salah satu keunggulan utama Internet of Things (IoT) dalam meningkatkan efisiensi operasional kerja adalah kemampuannya dalam mengotomatisasi berbagai proses. Dengan adanya sistem otomatis, ketergantungan pada pekerjaan manual yang memakan waktu dapat dikurangi secara signifikan. Proses yang sebelumnya membutuhkan tenaga manusia kini dapat dijalankan secara real-time dan akurat oleh perangkat yang saling terhubung.
Contohnya, sensor IoT dapat digunakan untuk memantau kondisi cuaca secara terus-menerus. Ketika terdeteksi potensi bencana alam, seperti hujan ekstrem atau tanah longsor, sistem secara otomatis mengirimkan notifikasi peringatan dini kepada pihak terkait. Mekanisme ini membantu mempercepat respon dan mitigasi, sehingga risiko dan dampak dari bencana dapat diminimalkan sebelum berkembang menjadi kejadian yang lebih besar.

Internet of Things (IoT) adalah teknologi kunci dalam mendukung efisiensi, otomatisasi, dan pengambilan keputusan berbasis data di berbagai sektor kehidupan. Dengan komponen utama seperti sensor, konektivitas, dan sistem pemrosesan data, IoT menciptakan sistem yang cerdas dan responsif terhadap kondisi nyata.
Implementasi IoT telah terbukti efektif dalam berbagai sektor seperti pengelolaan limbah industri melalui SPARING, manajemen perkebunan melalui AWS, serta mitigasi bencana banjir dengan AWLR. Ketiganya menunjukkan bagaimana teknologi dapat diadaptasi sesuai kebutuhan spesifik sektor dan memberikan solusi yang konkret.
Seiring perkembangan teknologi dan peningkatan konektivitas, adopsi IoT akan semakin meluas. Pemerintah, industri, dan masyarakat perlu terus mendorong pengembangan ekosistem IoT yang inklusif dan berkelanjutan agar manfaatnya dapat dirasakan secara maksimal dalam menghadapi tantangan masa depan. Dapatkan informasi terbaru mengenai teknologi, isu lingkungan terkini, dan perkembangan Internet of Things (IoT) dengan mengikuti aktivitas kami di:
Website: mertani.co.id
YouTube: mertani official
Instagram: @mertani_indonesia
Linkedin : PT Mertani
Tiktok : mertaniofficial
Sumber:
Comments