Bagi seluruh makhluk hidup, air merupakan kebutuhan khusus yang wajib terpenuhi. Namun, harus sesuai porsi, karena jika berlebihan justru akan membahayakan. Begitupun pada tanaman. Delapan puluh lima hingga sembilan puluh persen pada tanaman dipenuhi air yang merupakan hal utama sebagai penyusun sel tanaman. Tidak hanya itu, pada tanaman, air juga digunakan untuk proses fotosintesis dan respirasi, menjaga suhu tanaman, juga penyerapan mineral dalam tanah. Maka dari itu, tidak heran jika pada pertanian air menjadi komponen utama yang sangat diperhatikan selain pupuk.
Pengairan yang tepat harus dilakukan pada proses budidaya agar hasil pertanian nanti lebih maksimal. Kelebihan dan kekurangan air pada tanaman memiliki dampak yang berbahaya. Dampak kelebihan air pada tanaman antara lain tanah terlalu basah bila disentuh, daun menguning, batang lembut dan licin, daun memiliki tepi atau bintik cokelat, bahkan tanaman diserang oleh hama. Selain itu, kekurangan air pada tanaman pun memiliki dampak yang buruk, salah satunya adalah tanaman menjadi kering. Hal ini pastinya akan merugikan pada petani. Maka dari itu, Mertani memberikan solusi terbaik untuk mencegah semua dampak buruk tersebut, yaitu dengan menggunakan Automatic Water Level Recoder (AWLR).
Automatic Water Level Recorder (AWLR) Mertani merupakan produk yang di desain guna membantu perusahaan dalam melakukan pemantauan tinggi muka air, baik tinggi muka air tanah (TMAT) maupun tinggi muka air saluran (TMAS). Bagi anda stakeholder perkebunan yang memelihara lahan gambut, pemantauan tinggi muka air tanah secara otomatis akan mempermudah perusahaan dalam melakukan pelaporan kepada pihak pemerintah, mengurangi emisi karbon, hingga mencegah terjadinya kebakaran lahan.
Bagaimana, lebih mudah bukan? Hal itu pula yang membuat PT RAPP akhirnya tertarik untuk menggunakan AWLR. Pada bulan Desember 2022, PT Mertani bekerja sama dengan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) untuk melakukan uji coba pada Automatic Water Level Recorder (AWLR) di Pekanbaru, Riau. Pada tanggal 7 Desember 2022 Tim Mertani berangkat menuju bandara dan sampai pada pukul dua siang. Selanjutnya, kami melakukan penerbangan menuju Riau dengan memakan waktu dua jam. Sesampainya di Riau, kami langsung bertemu dengan Pak Irfan selaku penanggung jawab yang berasal dari Jakarta. Kemudian, bersama sopir yang sudah ditugaskan untuk mengantar kami, kami segera mencari sebuah hotel. Tepat pada pukul tiga sore, akhirnya kami sampai di sebuah hotel dan segera beristirahat.
Keesokan harinya, Tim Mertani berangkat menuju kantor pada pukul delapan pagi sebelum akhirnya pergi ke kebun untuk melakukan pemasangan gateway. Dari kantor menuju kebun, kami membutuhkan waktu hingga satu jam dengan menggunakan sebuah mobil. Jalan yang kami lalui terbilang mudah, sehingga kami dapat sampai di lokasi tanpa hambatan. Sebelum melakukan pemasangan, tim mendapat sedikit penjelasan mengenai SOP di lahan tersebut untuk menjaga keamanan. Salah satunya adalah larangan merokok. Tentunya kita semua mengetahui bahayanya merokok di suatu perkebunan. Setelah mendapatkan izin, tim melanjutkan perjalanan untuk sampai di titik pemasangan gateway. Akan tetapi, saat sampai di lokasi tersebut, hujan turun cukup deras hingga sore hari. Pemasangan pun ditunda hingga esok hari. Sembari menunggu hujan reda, tim melakukan uji coba gateway dari bawah menggunakan antena untuk LoRa. Malam harinya, tim menginap di sebuah hotel yang letaknya dekat dengan kantor.
Di hari kedua, Tim Mertani menuju kebun pada pukul delapan pagi. Pagi itu dilakukan pemasangan gateway pada ketinggian 45 meter dengan waktu pemasangan kurang lebih satu jam. Pemasangan hanya boleh dilakukan oleh seseorang profesional yang sudah bersertifikat. Sementara itu, tim memantau data pada dashboard dan memastikan bahwa data dapat terbaca. Di titik 1 pada jarak 7,36 kilo meter, data dipastikan terbaca. Selanjutnya, di titik kedua dengan jarak yang sama, data tidak terbaca oleh dashboard. Beralih di titik ketiga pada jarak 11, 98 kilo meter, terpantau data dapat terbaca setelah melakukan beberapa kali percobaan pada titik tersebut. Setelah dinyatakan berhasil, kami pun kembali ke hotel pada sore hari.
Pada hari ketiga, Tim Mertani melakukan training mengenai cara pemasangan dan penggunaan produk Mertani bersama PT RAPP. Pada training tersebut, terdapat dua pembahasan. Pada pembahasan pertama yaitu mengenai cara setup device menggunakan android dan penanganan kendala, sedangkan pembahasan kedua adalah mengenai infrastruktur LoRa dan dashboard penampil data.
Hari Minggu, kami pun menuju ke bandara untuk melakukan penerbangan menuju Yogyakarta pada pukul tujuh pagi, sementara itu Pak Irfan selaku climber kembali ke Jakarta. Kami pun tiba di kantor Mertani pada pukul sebelas lebih empat puluh lima menit. Itulah tadi sedikit cerita mengenai perjalanan tim Mertani kali ini. Ingin tahu lebih banyak tentang cerita kami bersama PT Riau Andalan Pulp and Paper? Anda dapat mengunjungi kami di:
Website: mertani.co.id
YouTube: mertani official
Instagram: @mertani_indonesia
Linkedin : PT Mertani .
Tiktok : mertaniofficial
Sumber:
Pasang gateway yg seperti ini apakah hanya untuk lapangan dengan kondisi tertentu ya kak?
Ternyata di lapangan cukup menantang ya