Bencana Hidrometeorologi di Indonesia: Ancaman Nyata dan Tantangan Kesiapsiagaan
- Marketing Mertani
- 3 days ago
- 3 min read

Bencana hidrometeorologi, khususnya banjir, semakin sering terjadi di Indonesia seiring meningkatnya intensitas curah hujan dan perubahan pola cuaca ekstrem. Di Pulau Jawa, tekanan populasi, alih fungsi lahan, serta berkurangnya daerah resapan memperparah risiko banjir. Kondisi ini menjadikan banjir bukan lagi peristiwa musiman semata, melainkan ancaman berulang yang berdampak luas terhadap sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Menghadapi situasi tersebut, diperlukan kesiapsiagaan yang lebih komprehensif melalui pengendalian banjir terpadu dan revitalisasi sungai. Upaya ini mencakup normalisasi alur sungai, penguatan sistem drainase, hingga pemanfaatan data hidrometeorologi secara berkelanjutan. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan menjadi kunci agar strategi pengendalian banjir dapat berjalan efektif dan berkelanjutan di Pulau Jawa.
Tren Banjir di Jawa: Data dan Fakta Terbaru
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana hingga 31 Oktober 2025 mencatat sebanyak 1.371 kejadian banjir secara nasional. Di Pulau Jawa, Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah kejadian tertinggi, yakni 155 kasus. Jawa Timur menyusul dengan 131 kejadian, sementara Jawa Tengah mencatat 111 kasus. Angka ini menunjukkan kontribusi signifikan Jawa terhadap total kejadian banjir nasional.
Dominasi tiga provinsi tersebut mencerminkan meningkatnya frekuensi bencana hidrometeorologi di Pulau Jawa. Faktor luasnya wilayah rawan banjir, tingginya intensitas curah hujan, serta tekanan aktivitas manusia memperbesar risiko kejadian. Tren ini menegaskan bahwa banjir bukan hanya persoalan lokal, melainkan tantangan regional yang membutuhkan pengelolaan risiko berbasis data dan kesiapsiagaan jangka panjang.
Faktor Penyebab: Urbanisasi hingga Cuaca Ekstrem
Urbanisasi yang berlangsung cepat mengubah tata guna lahan secara signifikan, mengurangi kemampuan tanah menyerap air dan meningkatkan limpasan permukaan. Kondisi ini memperparah banjir, terutama ketika cuaca ekstrem terjadi. Di Surabaya, pembentukan awan cumulonimbus memicu hujan lebat intens dalam waktu singkat, sehingga sistem drainase perkotaan tidak mampu menampung debit air secara optimal.
Selain itu, pasang air laut dan proses konvergensi di Laut Jawa meningkatkan massa uap air di atmosfer, memicu curah hujan ekstrem pada sore hingga malam hari. Di sisi lain, degradasi hutan dan penebangan liar di Jawa Barat memperbesar risiko banjir, terutama ketika hujan tinggi melanda wilayah tengah dan utara Pulau Jawa.

Pentingnya Revitalisasi Sungai untuk Pengurangan Risiko
Revitalisasi sungai melalui normalisasi dan pembersihan alur terbukti meningkatkan kapasitas drainase serta menurunkan risiko banjir di wilayah rawan. Kondisi dataran rendah yang dikombinasikan dengan tekanan limpasan air tinggi sering menyebabkan sungai meluap. Melalui penataan alur yang lebih baik, aliran air menjadi lebih lancar sehingga potensi genangan dapat ditekan saat hujan lebat terjadi.
Upaya revitalisasi juga berperan penting dalam meningkatkan ketahanan kawasan terhadap curah hujan ekstrem yang kian sering terjadi. Normalisasi sungai membantu mengendalikan debit air, mengurangi sedimentasi, serta memperbaiki fungsi sungai sebagai saluran alami. Dengan pengelolaan yang berkelanjutan dan terintegrasi, risiko banjir dapat diminimalkan sekaligus mendukung keseimbangan lingkungan di daerah sekitar sungai.
Pengendalian Banjir Terpadu sebagai Solusi Jangka Panjang
Pengendalian banjir terpadu merupakan pendekatan tersistem yang mencakup pengelolaan wilayah dari hulu hingga hilir Daerah Aliran Sungai. Konsep ini mengintegrasikan pengelolaan tanah, sumber daya air, serta kawasan pantai untuk menekan risiko banjir. Dengan perencanaan menyeluruh, dampak bencana dapat diminimalkan, baik dari sisi korban jiwa, kerusakan infrastruktur, maupun gangguan aktivitas sosial ekonomi.
Pendekatan ini juga didukung oleh enabling environment berupa kebijakan nasional, peran institusi multi-stakeholder, serta instrumen manajemen seperti pemantauan dan analisis risiko. Di Indonesia, laju urbanisasi dan perubahan tata guna lahan memperbesar volume limpasan air. Kondisi tersebut menegaskan pentingnya pengelolaan DAS secara holistik agar kuantitas dan dampak banjir dapat dikendalikan secara berkelanjutan.
Teknologi dan Partisipasi Publik dalam Pencegahan Bencana Bencana hidrometeorologi
Teknologi seperti Early Warning System (EWS) banjir yang memanfaatkan sensor ketinggian air aau kecepatan aliran untuk memantau perubahan muka air secara real-time. Data yang dihasilkan memungkinkan prediksi dini terhadap potensi banjir, sehingga peringatan dapat disampaikan lebih cepat kepada masyarakat. Dengan informasi yang akurat dan tepat waktu, pemerintah daerah dan warga dapat melakukan langkah antisipatif guna mengurangi risiko korban dan kerugian.
Partisipasi masyarakat menjadi faktor kunci dalam memperkuat efektivitas EWS banjir dan ketahanan wilayah. Pembentukan komite bencana di tingkat lokal mendorong koordinasi yang lebih cepat saat cuaca ekstrem terjadi. Keterlibatan warga dalam pemantauan, penyebaran informasi, serta evakuasi mandiri membantu memastikan respons darurat berjalan lebih sigap dan terorganisir.

Banjir sebagai bagian dari bencana hidrometeorologi menuntut penanganan yang terencana dan berkelanjutan, terutama di wilayah rawan dengan tekanan lingkungan tinggi. Pendekatan terpadu melalui revitalisasi sungai, pengendalian banjir berbasis DAS, serta pemanfaatan teknologi pemantauan menjadi langkah strategis untuk mengurangi risiko. Upaya ini tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tetapi juga pada pengelolaan lingkungan secara menyeluruh.
Selain aspek teknis, kesiapsiagaan masyarakat memegang peran penting dalam mengurangi dampak banjir. Penerapan sistem peringatan dini yang didukung partisipasi warga mampu meningkatkan respons cepat terhadap ancaman cuaca ekstrem. Kolaborasi antara pemerintah, institusi terkait, dan masyarakat menjadi fondasi utama dalam membangun ketahanan wilayah terhadap banjir yang semakin kompleks di masa depan. Dapatkan informasi terbaru mengenai teknologi, isu lingkungan terkini, dan perkembangan Internet of Things (IoT) dengan mengikuti aktivitas kami di:
Website:Â mertani.co.idÂ
YouTube:Â mertani officialÂ
Instagram:Â @mertani_indonesia
Linkedin :Â PT Mertani
Tiktok :Â mertaniofficial
Sumber:


