top of page

Sistem Peringatan Dini Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut

ndonesia dikenal sebagai paru-paru dunia, tapi di balik keindahan hutan tropisnya, tersembunyi ancaman serius kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), terutama di area gambut.
Sumber: mongabay.com

Kebakaran hutan terparah di Indonesia terjadi pada tahun 2019 menyebabkan hangusnya lebih dari 850 ribu hektare lahan. Data dari Global Forest Watch menunjukkan bahwa sebanyak 42 persen dari total area yang terbakar merupakan lahan gambut. Kebakaran yang terjadi di lahan gambut biasanya sulit untuk dipadamkan karena material organik yang berada di dalam gambut menyebabkan api menjadi lebih besar dan menghasilkan banyak kabut asap. Negara kepulauan ini menyimpan kawasan hutan tropis yang luas, khususnya di Kalimantan dan Sumatera. Sayangnya, keberadaan hutan gambut yang mudah terbakar serta praktik pembukaan lahan dengan cara membakar, menjadikan Indonesia sangat rentan terhadap peristiwa ini.


Skala dan Dampak Karhutla di Indonesia

  1. Statistik Kebakaran Hutan

Data KLHK menunjukkan bahwa Indonesia kehilangan lebih dari 1,6 juta hektar hutan pada tahun-tahun rawan kebakaran, seperti 2015 dan 2019. Jumlah ini setara dengan hampir 3 kali luas Pulau Bali.

  1. Dampak Ekonomi dan Kesehatan

Kabut asap mengganggu transportasi, menutup sekolah, bahkan mengganggu penerbangan. Biaya ekonomi mencapai triliunan rupiah, belum lagi kerugian ekologis dan dampak terhadap kesehatan seperti ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas).

  1. Lahan Gambut: Bom Waktu Karbon

Lahan gambut menyimpan 30% karbon dunia di ekosistem darat. Sekali terbakar, apinya bisa menyala di bawah tanah dan sulit dipadamkan. Ini sebabnya Karhutla di lahan gambut begitu merusak.


Tantangan Deteksi dan Pemantauan Karhutla

  1. Luasnya Area dan Akses Terbatas

Indonesia memiliki jutaan hektar hutan yang tersebar di pulau-pulau besar seperti Kalimantan dan Sumatra. Banyak area sulit dijangkau, tanpa sinyal internet atau infrastruktur.

  1. Cuaca dan Dinamika Lahan

Curah hujan yang tidak menentu, musim kemarau panjang, dan suhu tinggi memicu kondisi ideal untuk kebakaran. Gambut yang kering sangat mudah terbakar meski hanya dengan puntung rokok.

  1. Karakteristik Lahan Gambut

Gambut itu unik, basah di atas, tapi bisa kering dan terbakar di dalam. Apinya bisa membara di bawah tanah tanpa terlihat, lalu tiba-tiba muncul di permukaan.

perangkat Alat Pantau Tinggi Muka Air Tanah Gambut di empat desa Tanjung, Gedong Karya, Jebus, dan Sungai Aur di Kabupaten Muaro Jambi
Sumber: Pribadi

Komponen Sistem Peringatan Dini Kebakaran

Sistem peringatan dini kebakaran hutan dan lahan gambut terdiri dari perangkat keras seperti Remote Terminal Unit (RTU), data logger, unit daya (panel surya), dan modul komunikasi (GSM, radio, LoRa). RTU mengolah data sensor dan mengirimkannya ke pusat. Data logger mencatat suhu, kelembaban, dan tinggi muka air. Panel surya menjaga alat tetap aktif di lokasi terpencil. Modul komunikasi mengirimkan data ke dashboard. Perangkat lunak meliputi aplikasi Android untuk lapangan dan dashboard PC untuk monitoring, serta notifikasi otomatis saat kondisi berpotensi bahaya.


Manfaat Sistem Peringatan Dini

  1. Respons Lebih Cepat 

    Petugas bisa langsung menuju titik rawan sebelum api menyebar.

  2. Pencegahan Lebih Cepat

    Banyak kebakaran bisa dicegah hanya dengan tindakan sederhana seperti menyiram area kering, memperbaiki kanal, atau membuat sekat bakar.

  3. Perlindungan Lahan Gambut

    Menjaga kadar air tetap tinggi di gambut adalah cara terbaik untuk mencegah Karhutla.

  4. Pengurangan Kabut Asap 

    Jika kebakaran tidak terjadi, maka asap pun tidak muncul. Ini berdampak langsung ke kualitas udara dan kesehatan masyarakat.


Studi Kasus: Penerapan Land Fire Early Warning System di Tanah Gambut Muaro Jambi

Tim Mertani memasang empat perangkat Land Fire Early Warning System di empat desa Tanjung, Gedong Karya, Jebus, dan Sungai Aur di Kabupaten Muaro Jambi pada 9–14 Desember 2024. Setiap perangkat dilengkapi sensor untuk mengukur ketinggian muka air, kelembapan tanah, curah hujan, dan suhu udara secara otomatis dan real-time, lalu mengirimkan data ke dashboard monitoring.Dengan adanya sistem ini, pemantauan lahan gambut menjadi lebih akurat dan berkelanjutan, sehingga meningkatkan upaya pencegahan kebakaran dan pelestarian gambut melalui data riil yang dapat langsung ditindaklanjuti.

Teknologi sistem peringatan dini kebakaran hutan dan lahan gambut adalah jawaban cerdas atas masalah yang terus berulang
Sumber: Pribadi

Teknologi sistem peringatan dini kebakaran hutan dan lahan gambut adalah jawaban cerdas atas masalah yang terus berulang. Indonesia butuh lebih dari sekadar niat baik kita butuh sistem yang bisa bekerja cepat, tepat, dan bisa diandalkan bahkan di tengah rimba terpencil. Dengan menggabungkan sensor, perangkat pintar, dan konektivitas digital, kita bisa mengawal lahan gambut yang selama ini seperti dibiarkan sendiri menghadapi bahaya. Bukan lagi saatnya menunggu api membesar baru bertindak. Kini saatnya bertindak sebelum api mulai menyala. Dapatkan informasi lainnya seputar ilmu lingkungan dan pertanian dengan cara mengunjungi kami di:


Website: mertani.co.id 

Linkedin : PT Mertani


Sumber:










Comments


WhatsApp

Contact Us

Get special offers tailored to your needs!
  • YouTube
  • LinkedIn
  • Instagram
  • White Facebook Icon

Sleman, Yogyakarta 55286​

(0274) 2888 087

contact@mertani.co.id

+62 851-7337-3817 (Puspa)

© 2018 by PT Merapi Tani Instrumen

Thanks for submitting!

bottom of page