Sebagai penyumbang komoditas ekspor terbesar di Indonesia, budidaya kelapa sawit semakin digencarkan pada daerah-daerah di Indonesia. Peningkatan jumlah budidaya kelapa sawit menjadikan produksi sawit di Indonesia kian melimpah, sehingga pemerintah mulai menggalakkan budidaya kelapa sawit melalui petani yang diberi bantuan dan pendampingan teknis untuk meningkatkan produksi kelapa sawit. Melansir dari beberapa sumber, kelapa sawit yang diproduksi di Indonesia merupakan penyumbang devisa negara terbesar, pada 2020 devisa yang dihasilkan dari kelapa sawit mencapai sekitar 25,60 miliar Dollar Amerika atau sekitar Rp. 358 triliun. Hal itu menjadikan kelapa sawit sebagai penyumbang devisa negara terbesar selama 20 tahun dan masih berlaku hingga saat ini.
Kelapa sawit dimanfaatkan buahnya untuk dijadikan minyak sawit mentah atau CPO (Crude Palm Oil) sebagai bahan baku pembuatan minyak goreng, sabun, margarine, shorterning, dan vegetable gee. Selain manfaatnya yang berlimpah, dalam budidaya kelapa sawit kita perlu memerhatikan beberapa hal seperti syarat dalam pertumbuhan tanaman tersebut. Proses budiddaya kelapa sawit menentukan kualitas produk yang dihasilkan, untuk itu perlu perawatan yang baik supaya hasil panen tetap memenuhi standar untuk diekspor.
Pengertian Underplanting
Ada beragam teknik untuk meningkatkan budidaya kelapa sawit oleh para petani, termasuk teknik underplanting. Lalu, apa sih, teknik underplanting untuk kelapa sawit? Teknik underplanting adalah sistem penanaman kembali (replanting) tanaman muda di bawah tegakkan tanaman sawit lama yang masih hidup. Pohon sawit muda dibiarkan tumbuh selama satu tahun, kemudian pohon sawit tua akan ditebang supaya tanaman sawit muda dapat tumbuh dengan optimal tanpa adanya penghambat.
Pada proses penebangan kelapa sawit tua harus dilakukan secara hati-hati agar kelapa sawit yang baru tumbuh tidak ikut tercabut. Apabila saat proses penebangan kelapa sawit baru ikut tercabut maka dapat mematikan kedua pohon kelapa sawit. Teknik underplanting berbeda dengan teknik replanting biasa, dengan teknik replanting kita hanya menanam pohon baru setelah pohon yang lama selesai ditebang dan lahannya selesai dibersihkan.
Teknik underplanting memberikan keuntungan dan kerugian tersendiri bagi para petani, berikut kami jelaskan pro dan kontra dalam teknik underplanting kelapa sawit yang sudah kami rangkum dari berbagai sumber.
Keuntungan atau Pro Teknik Underplanting
Teknik underplanting kelapa sawit memberikan keuntungan bagi para petani yaitu dapat meminimalisir biaya replanting atau penekanan biaya pada proses penanaman kelapa sawit. Lahan kelapa sawit yang sudah pernah dimanfaatkan dapat digunakan kembali tanpa perlu mengolah lahan yang sama. Petani sawit juga dapat menghemat pengeluaran biaya untuk penanaman karena masih terdapat pohon sawit yang lama. Selain itu, petani sawit juga masih bisa memanfaatkan pohon kelapa sawit yang lama sehingga masih bisa mendapat penghasilan dari buah kelapa sawit yang masih dibiarkan hidup. Proses menunggu pertumbuhan kelapa sawit baru adalah sekitar satu tahun dan saat itu masih ada peluang untuk memanen buah kelapa sawit lama.
Kerugian atau Kontra Teknik Underplanting
Setelah membahas tentang keuntungan dari teknik underplanting kelapa sawit, selanjutnya mari kita bahas tentang kerugian yang akan didapatkan oleh petani sawit apabila menerapkan sistem underplanting pada pembudidayaannya. Kerugian yang akan didapatkan dari teknik underplanting bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama. Seperti contoh, tegakan pohon sawit lama yang ditanami bibit sawit baru akan mengalami kerusakan dan akan memengaruhi proses pertumbuhan pohon sawit baru. Sering kali terdapat hama penyakit seperti oryctes atau larva besar yang bermetamorfosis menjadi kumbang tanduk. Orectys dapat menyebabkan lubang pada batang pohon sehingga bisa berbahaya bagi kelangsungan hidup pohon sawit. Jika terus diserang oleh larva orectys, lama kelamaan pohon sawit akan tumbang dan mati serta dapat berimbas pada pohon sawit baru. Selain batang pohon, biasanya orectys menyerang bagian daun dan buah kelapa sawit.
Kerugian lain yang dapat dialami petani sawit karena menerapkan teknik underplanting adalah terdapat penyakit busuk pada pangkal batang dan bagian batang yang disebabkan oleh ganoderma. Penyakit ini dapat menjangkiti pohon sawit lama yang ada di kebun dan kemudian menularkan kepada pohon sawit baru. Apabila tidak segera ditangani maka akan berdampak panjang bagi pohon sawit.
Apabila kebun sawit sudah terjangkit oleh hama dan penyakit tersebut maka akan sulit disembuhkan sehingga dapat menulari pohon sawit lain dan akhirnya akan bertumbangan semua. Sumber hama dan penyakit akan bertahan dan terus menyerang pohon sawit jika sumbernya tidak dibasmi secara maksimal. Teknik underplanting pada sawit diangap hanya akan mempertahankan siklus hama dan penyakit sehingga sulit untuk dibasmi dan dapat merugikan petani sawit.
Budidaya sawit merupakan salah satu komoditas yang menjanjikan bagi petani untuk dapat terus memproduksi sawit yang digunakan sebagai bahan ekspor. Selain itu, petani akan mendapat keuntungan jika produksi sawit mengalami peningkatan dalam panennya. Nah, untuk teknik budidaya yang baik pada sawit, berikut kami jelaskan teknik yang tepat untuk melakukan perawatan kelapa sawit.
1. Penyulaman atau penjaringan
Teknik penyulaman atau penjaringan adalah teknik di mana bibit sawit yang mati atau tumbuh dengan tidak normal, akan dilakukan penyulaman dengan bibit yang berumur 10-14 bulan. Bibit yang tidak normal atau tidak layak untuk ditanam maka akan dibuang dan diganti dengan bibit yang layak.
2. Penyiangan
Penyiangan adalah proses pembersihan gulma tanaman yang tumbuh di sekitar pohon kelapa sawit. Gulma dapat mengambil nutrisi pohon kelapa sawit dan dapat menghambat pertumbuhan sawit sehingga pohon kelapa sawit tidak dapat tumbuh dengan maksimal. Proses penyiangan sebaiknya dilakukan dua sampai tiga kali selama satu bulan untuk menjaga perkembangan pohon kelapa sawit.
3. Pemupukan kelapa sawit
Pemupukan pada pohon kelapa sawit bertujuan untuk memberikan nutrisi dan makanan pada kelapa sawit. Pemupukan harus dilakukan dengan cara yang baik supaya budidaya kelapa sawit dapat tumbuh dan menghasilkan panen dengan maksimal.
Produksi kelapa sawit di Indonesia perlu terus ditingkatkan supaya jumlah ekspor sawit dapat terus berkembang untuk meningkatkan devisa negara. Namun demikian, teknik produksi terhadap kelapa sawit juga perlu diperhatikan untuk mendapatkan hasil panen yang berkualitas. Nah, itulah penjelasan mengenai kelapa sawit sebagai penunjang devisa negara dan pro kontra dalam teknik underplanting kelapa sawit. Dapatkan informasi lainnya seputar ilmu pertanian dan perkebunan dengan cara mengunjungi kami di:
Website: mertani.co.id
YouTube: mertani official
Instagram: @mertani_indonesia
Linkedin : PT Mertani
Tiktok : mertaniofficial
Sumber:
https://paktanidigital.com/artikel/teknik-underplanting-sawit-indonesia/
https://agrozine.id/pro-kontra-teknik-underplanting-sawit-hemat-atau-petaka/
https://sawitindonesia.com/underplanting-mengundang-hama-dan-penyakit/
https://www.corteva.id/berita/Cara-Budidaya-Kelapa-Sawit-Hingga-Panen-Terbukti-Panen-Berlimpah.html
https://pkt-group.com/sawitnotif/cara-menanam-kelapa-sawit-yang-baik-dan-benar/
artkelnya sangat membantu
wah keren bngt si
aku suka