Permasalahan lingkungan yang ada di Indonesia menjadi salah satu persoalan penting untuk diatasi. Permasalahan lingkungan yang kerap terjadi di Indonesia adalah adanya polusi, perubahan iklim, dan hilangnya sumber daya alam. Ketika lingkungan mengalami kerusakan, maka yang akan terjadi adalah, lingkungan akan kehilangan kualitasnya dan memengaruhi kualitas hidup manusia di masa yang akan datang. Selain itu, permasalahan lingkungan menjadikan tidak seimbangnya ekosistem antara alam dan manusia. Habitat dari makhluk hidup akan rusak bahkan bisa kehilangan tempat tinggal.
Penyebab dari permasalahan lingkungan yaitu karena faktor alam dan ulah manusia yang tidak menjaga lingkungan. Permasalahan lingkungan yang disebabkan oleh faktor alam, terjadi karena adanya bencana alam seperti banjir, gunung meletus, dan gempa bumi. Contoh permasalahan lingkungan yang disebabkan karena ulah manusia adalah sampah, pemanasan global, polusi, dan kerusakan hutan. Berikut penjelasanya yang kami rangkum berdasarkan dari beberapa sumber.
1. Sampah
Permasalahan utama dari sampah yang dihasilkan manusia adalah sampah plastik karena pengelolaannya masih yang tergolong rendah. Sampah plastik dapat menyebabkan tersebarnya emisi karbon ke udara. Emisi karbon yang terlalu besar dari sampah plastik menyebabkan krisis iklim berlangsung menjadi lebih cepat. Sampah yang tersebar di lingkungan, terutama di perkotaan terjadi karena lahan untuk TPA (Tempat Pembuangan Akhir) masih kurang. Ketika sampah tersebar dan tidak segera dikelola dengan baik, maka akan menjadikan lingkungan yang kumuh dan tidak sehat bagi masyarakat. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pada tahun 2016 Indonesia memproduksi sampah hingga 65 juta ton. Jumlah ini naik 1 juta ton dari tahun sebelumnya.
2. Banjir
Banjir adalah salah satu bencana alam yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan meredam daratan. Banjir sering kali terjadi di perkotaan yang memiliki struktur daratan yang lurus atau rata. Banjir dapat terjadi karena sungai meluap atau curah hujan tinggi yang terjadi secara terus menerus. Selain itu, sampah yang menggunung pada sungai dan penebangan hutan liar juga dapat menyebabkan terjadinya banjir.
Dampak dari adanya banjir adalah rusaknya bangunan tempat tinggal, hanyutnya lapisan tanah yang subur, dan dapat merusak tanaman. Ketika terjadi banjir, warga yang terdampak akan mencari pengungsian untuk tempat tinggal sementara. Peran pemerintah dibutuhkan untuk menyediakan tempat pengungsian, memberikan pakaian, dan pangan sementara.
Seperti yang sudah kita ketahui, bahwa banjir dapat terjadi ketika sungai atau bendungan meninggi dan kemudian meluap. Apabila tidak ada penanganan sejak dini maka akan sangat merugikan bagi masyarakat yang terdampak. Seiring berkembangnya teknologi pada saat ini, diciptakan alat yang dapat membantu dalam pemantauan tinggi muka air seperti Automatic Water Level Recorder (AWLR) Mertani. AWLR membuat pemantauan tinggi muka air sungai menjadi lebih mudah dengan pengambilan data secara otomatis dan real-time, sehingga memudahkan dalam mengantisipasi terjadinya banjir.
3. Pemanasan global
Pemanasan global adalah meningkatnya suhu pada atmosfer dan daratan bumi yang disebabkan oleh efek rumah kaca. Pemanasan global menyebabkan udara di siang hari terasa lebih panas dari biasanya. Dinas Lingkungan Hidup menjelaskan, bahwa ketika suhu global meningkat maka akan menyebabkan perubahan-perubahan lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas cuaca yang ekstrim, juga perubahan jumlah dan pola presipitasi.
Pemanasan global disebabkan karena ulah manusia, seperti polusi udara akibat kendaraan pribadi. Selain itu, penggundulan hutan oleh manusia menyebabkan berkurangnya penyerapan karbondioksida di bumi. Penggundulan hutan termasuk penyebab adanya pemanasan global, karena gas yang paling berpengaruh pada peningkatan suhu bumi adalah karbondioksida. Pembakaran minyak bumi dan pembakaran gas alam meningkatkan suhu pada gas rumah kaca yang juga menjadi penyebab pemanasan global.
Saat pemanasan global terjadi, kondisi iklim dan cuaca menjadi tidak menentu. Hal ini membuat masyarakat yang kebutuhannya bergantung pada cuaca tertentu menjadi dirugikan. Untuk mengatasi hal tersebut, Mertani hadir memberikan solusi berupa sebuah perangkat yaitu Automatic Weather Station Mertani yang berguna untuk memantau kondisi iklim di lingkungan sekitar dengan data yang akurat, sehingga tetap terjaga produktivitasnya.
Automatic Weather Station (AWS) Mertani akan membantu anda dalam melakukan pemantauan kondisi iklim dalam kebun di mana pun dan kapan pun. Dengan data tersebut, anda akan memiliki dasar lebih kuat dalam menentukan kebijakan operasional, baik di sisi waktu, tempat, hingga sumber daya manusia (SDM) yang dikerahkan.
4. Abrasi (Pengikisan Pantai oleh Air Laut)
Abrasi adalah proses pengikisan pantai yang disebabkan oleh ombak dan arus laut yang sifatnya merusak. Kerusakan pada garis pantai ini terjadi karena terganggunya keseimbangan alam di sekitar pantai. Ketika daerah pantai sering terkikis, maka dapat mengakibatkan banjir pada daerah di sekitar pantai tersebut.
Abrasi bisa disebabkan oleh gejala alami, tetapi manusia sering kali disebut sebagai penyebab utama terjadinya abrasi. Pemanasan global juga menjadi salah satu pemicu terjadinya abrasi. Hal ini karena karbondioksida menghalangi keluarnya panas matahari yang dipantulkan oleh bumi, sehingga panas terperangkap pada atmosfer dan membuat suhu bumi meningkat. Ketika terjadi peningkatan pada suhu bumi, maka permukaan air laut yang tinggi akan meningkat dan memengaruhi wilayah pantai yang lebih rendah.
Saat abrasi terjadi secara berkala, maka garis pantai akan mengalami penyusutan dan lahan pada daratan utama akan berkurang. Hal ini dapat membahayakan masyarakat pesisir yang tinggal di pinggir pantai. Abrasi dapat terjadi karena rusaknya hutan bakau, sehingga sumber daya ikan dan plasma nutfah menjadi berkurang.
5. Kerusakan Hutan
Hutan menjadi salah satu peran penting dalam kehidupan. Hutan adalah paru-paru dunia, karena dipenuhi berbagai tumbuhan yang mampu menyerap karbondioksida dan menghasilkan oksigen. Akan tetapi, saat ini kita telah banyak menjumpai kerusakan hutan yang ada di lingkungan terutama di Indonesia. Ketika hutan mengalami kerusakan, ekosistem menjadi tidak seimbang. Makhluk hidup yang habitatnya di hutan akan terancam dan tidak lagi memiliki tempat tinggal. Dampak lainnya adalah mudah terjadinya pemanasan global.
Kerusakan hutan sering kali terjadi karena ulah manusia yang menebang dan membakar pohon pada hutan secara liar. Kebakaran hutan dapat menghilangkan kesuburan tanah, sehingga sulit untuk dilakukan penanaman kembali. Saat pohon yang ada di hutan hilang karena kecerobohan manusia, maka tidak ada lagi yang menyerap karbondioksida. Hal ini dapat menyebabkan adanya peningkatan pemanasan global dan kerugian bagi makhluk hidup.
Kerusakan yang ada di lingkungan kita, sebagian besar terjadi karena ulah manusia itu sendiri. Ketika lingkungan bermasalah, yang diperoleh hanyalah kerugian bagi hidup kita. Nah, itulah penjelasan dan contoh mengenai permasalahan lingkungan yang ada di Indonesia. Dapatkan informasi lainnya seputar ilmu pertanian dan perkebunan dengan cara mengunjungi kami di:
Website: mertani.co.id
YouTube: mertani official
Instagram: @mertani_indonesia
Linkedin : PT Mertani
Tiktok : mertaniofficial
Sumber:
https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/25/185121969/permasalahan-lingkungan-di-indonesia
https://nasional.sindonews.com/berita/1302781/15/10-problem-besar-lingkungan-di-indonesia
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/03/060000269/apa-itu-banjir-definisi-penyebab-dan-dampak
https://hellosehat.com/sehat/informasi-kesehatan/penyebab-pemanasan-global/
informasi bermanfaat 👍😁
😓
AWLR itu sudah terpasang di mana saja kak?