top of page

Perbedaan Pertanian Konvensional dan Pertanian Organik


pertanian-Mertani
Sumber: ( majudin92dotcom.wordpress.com )

Jenis pertanian yang sering diterapkan oleh masyarakat Indonesia adalah jenis pertanian konvensional dan pertanian organik. Secara garis besar, kedua jenis pertanian ini menggunakan teknik sama, tetapi yang membedakan adalah penggunaan bahan untuk proses pertumbuhan pada tanaman. Pada jenis pertanian konvensional, para petani menggunakan bahan-bahan yang mengandung kimia untuk mempercepat proses panen tanaman, sedangkan untuk jenis pertanian dengan sistem konvensional, bahan yang digunakan untuk membantu pertumbuhan tanaman adalah bahan-bahan alami sehingga relatif lebih aman jika digunakan pada tanaman.

Bertani dengan sistem konvensional bertujuan untuk mendapatkan produktivitas secara maksimal menggunakan teknologi modern. Sistem konvensional tidak terlalu memperhatikan keamanan pangan karena menggunakan bahan kimia pada pupuknya. Hal ini dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan pemanasan global. Pada prioritasnya, pertanian konvensional mengedepankan kuantitas produk karena permintaan pasar yang meninggi dan bertambah secara terus menerus.

Metode pertanian organik lebih aman dari pertanian konvensional karena menghasilkan produk pertanian secara alami. Pupuk yang digunakan untuk proses pertumbuhan tanaman tidak menggunakan bahan kimia sintetis ataupun organisme dari hasil rekayasa genetika. Pertanian organik mengedepankan hasil produk yang berkualitas dan sehat untuk dikonsumsi. Selain itu, petani menggunakan metode pertanian organik untuk mengurangi tingkat pencemaran lingkungan.


Perbedaan Pertanian Konvensional dan Pertanian Organik

Nah, secara umum, metode pertanian konvensional dan metode pertanian organik memiliki perbedaan pada penggunaan bahan pada proses pertumbuhan tanaman. Akan tetapi, ada beberapa perbedaan yang signifikan antara pertanian konvensial dan pertanian organik. Berikut kami jelaskan beberapa perbedaan metode pertanian konvensional dan pertanian organik yang kami rangkum dari beberapa sumber.


1. Persiapan benih

pemilihan-benih-Mertani
Sumber: ( thegorbalssla.com )

Benih yang digunakan pada pertanian organik adalah benih yang berasal dari tanaman alami. Benih dari tanaman yang berkualitas digunakan sebagai bibit baru sehingga produk yang dihasilkan akan berkualitas juga. Pada pertanian konvensional, benih yang digunakan adalah benih yang berasal dari hasil rekayasa genetik atau persilangan.


2. Pengolahan tanah

Pengolahan tanah pada metode pertanian organik membiarkan organisme tanah tetap hidup agar meminimalisir risiko kerusakan pada tanah, sedangkan ada pertanian konvensional, sebagian besar pengolahan tanahnya menggunakan traktor sehingga tanah menjadi padat dan organisme tanah akan mati.


3. Pemupukan

Pupuk yang digunakan pada pertanian organik adalah pupuk kandang dan pupuk kompos, sehingga lebih alami dan mampu memberikan unsur hara makro dan mikro pada struktur tanah. Penggunaan pupuk yang berbahan kimia pada metode konvensional menjadikan tanaman tumbuh lebih cepat dan proses panen juga akan lebih cepat untuk memenuhi kebutuhan konsumen.


4. Pengendalian hama dan penyakit

penyemprotanpestisida-Mertani
Sumber: ( agrozine.id )

Pertanian organik memanfaatkan teknik manual serta pertimbangan alam untuk proses pengendalian hama dan penyakit pada tanaman, sehingga lebih ramah lingkungan. Pengendalian hama dan penyakit pada pertanian konvensional dilakukan menggunakan pestisida atau bahan kimia lain, sehingga dapat mengendalikan organisme pengganggu tanaman.


5. Hasil panen produksi

Hasil panen yang diproduksi oleh pertanian organik lebih bersih dan sehat untuk dikonsumsi. Kualitas produk yang dihasilkan dari pertanian organik juga mampu bersaing dalam pasaran karena metode yang digunakan pada perawatannya terkesan alami dan sehat. Produk hasil pertanian konvensional kemungkinan sudah tercemar oleh zat kimia dari proses pemupukannya, sehingga kurang baik untuk dikonsumsi tanpa adanya pembersihan secara benar pada hasil panen.


Nah, setelah mengetahui perbedaan antara pertanian konvensional dan pertanian organik, selanjutnya akan kami bahas tentang kelebihan dan kekurangan dari kedua metode dalam pertanian tersebut.


1. Kelebihan pertanian organik dan pertanian konvensional

kelebihankonvorg-Mertani
Sumber: ( kaskus.co.id )

Pertanian organik memiliki beberapa manfaat bagi petani dan juga bermanfaat bagi lingkungan jika diterapkan. Salah satunya adalah hasil pertanian yang dihasilkan melalui metode pertanian organik memiliki kualitas tinggi dan baik untuk dikonsumsi. Hasil produk dengan kualitas yang baik akan meningkatkan nilai penjualan pada konsumsi pasar. Selain itu, pertanian organik terkesan lebih sehat dan ramah lingkungan karena penggunaan bahan pada proses perawatan tanaman termasuk ke dalam bahan alami. Penggunaan bahan alami dapat mengurangi risiko pemanasan global yang terjadi karena penggunaan bahan kimia.

Selanjutnya, kelebihan dari adanya pertanian konvensional adalah meningkatnya produktivitas pada produk hasil pertanian. Permintaan pasar yang terus bertambah terhadap produk hasil pertanian menjadikan pertanian konvensional diterapkan untuk memenuhi permintaan.


2. Kekurangan pertanian organik dan pertanian konvensional

pertaniankonvensional-Mertani
Sumber: ( rimbakita.com )

Salah satu kekurangan dari pertanian organik adalah hasil pertanian yang dibudidayakan lebih sedikit dari metode konvensional, sehingga tidak cukup untuk memenuhi permintaan pasar. Selain itu, pengendalian hama pada metode pertanian organik terkesan lebih lama karena menggunakan tenaga manual dan bahan alami yang sulit dijumpai.

Selain kelebihan, pertanian konvensional juga memiliki beberapa kekurangan jika tetap diterapkan oleh para petani. Pada pertanian konvensional, ketahanan hasil produksi cenderung tidak dapat bertahan lama. Hal tersebut dapat menyebabkan suatu negara bergantung pada hasil impor untuk memenuhi kebutuhan pangan. Hasil produksi yang tidak bertahan lama disebabkan karena penggunaan zat kimia pada perawatannya. Selain itu, biaya yang dikeluarkan untuk menerapkan metode pertanian konvensional jauh lebih besar dibandingkan metode pertanian organik. Petani konvensional akan lebih sering mengeluarkan uang untuk membeli pestisida atau bahan kimia lain untuk membantu proses pertumbuhan pada tanaman. Jika kita menggunakan bahan kimia untuk mengendalikan hama dan pemupukan pada metode konvensional, kita dapat memberikan dampak pemanasan global yang diakibatkan oleh paparan zat kimia.

Nah, sekarang dapat kita simpulkan bahwa pertanian organik dan konvensial sama-sama memiliki kekurangan dan kelebihan. Pertanian konvensional akan memberikan dampak buruk jika dalam penerapannya tidak sesuai prosedur yang ada. Itulah penjelasan mengenai perbedaan, kelebihan, serta kekurangan metode pertanian konvensional dan organik. Dapatkan informasi lainnya seputar ilmu pertanian dan perkebunan dengan cara mengunjungi kami di:


Instagram: @mertani_indonesia

Linkedin : PT Mertani

Tiktok : mertaniofficial


Sumber:


1,765 views3 comments
WhatsApp
bottom of page