top of page

Peran Hutan Mangrove dalam Pelestarian Lingkungan Pesisir


HutanMangrove_Mertani
Sumber: unair.ac.id

 

Pengenalan tentang hutan mangrove menjadi penting dalam pemahaman mengenai ekosistem pesisir yang unik dan berharga. Hutan mangrove merupakan ekosistem hutan yang tumbuh di wilayah pesisir yang dipengaruhi oleh air laut, dan ditandai oleh keberadaan pohon-pohon mangrove yang tahan terhadap kadar garam yang tinggi. Hutan mangrove memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan pesisir, menyediakan habitat bagi berbagai spesies fauna dan flora, serta memberikan manfaat ekonomis dan sosial bagi masyarakat lokal. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang hutan mangrove perlu ditingkatkan sebagai upaya untuk pelestarian ekosistem pesisir yang berkelanjutan. Di sebuah desa pesisir yang terletak di pinggiran laut, terhampar luas sebuah ekosistem yang kaya akan kehidupan. Di tepian pantai yang berawa, menjulang kokoh pohon-pohon mangrove dengan akar-akar yang menjalar memeluk tanah basah. Di antara dedaunan yang lebat, berbagai jenis burung hinggap mencari makanan, sementara di bawah air, berbagai spesies ikan dan krustasea berenang bebas di antara akar-akar yang terendam. Di tengah keramaian ekosistem tersebut, terdapat satu kehidupan yang berkelanjutan dan menyeluruh bagi masyarakat pesisir. Hutan mangrove menjadi pusat kehidupan yang penting bagi mereka. Dari hutan mangrove, mereka memperoleh kayu untuk bangunan, hasil perikanan untuk makanan, dan bahan obat-obatan tradisional untuk pengobatan. Tidak hanya itu, hutan mangrove juga menjadi daya tarik wisata alam yang menarik minat wisatawan, membuka peluang ekonomi baru bagi penduduk setempat.

 

A. Manfaat Hutan Mangrove

1. Perlindungan terhadap Abrasi dan Erosi Pantai

Hutan mangrove memiliki sistem akar yang kuat dan padat, mampu menahan tanah di sekitarnya dan mengurangi laju abrasi atau pengikisan pantai oleh gelombang laut dan arus air. Hal ini membantu melindungi garis pantai dari erosi yang dapat merusak infrastruktur pesisir dan pemukiman manusia.

 

2. Habitat bagi Berbagai Spesies Flora dan Fauna

Dengan dedaunan yang lebat dan sistem akar yang rumit, hutan mangrove menyediakan habitat yang penting bagi berbagai spesies flora dan fauna pesisir. Di antara akar-akar yang menjalar, berbagai jenis ikan, moluska, krustasea, serta burung-burung pesisir dapat berkembang biak dan mencari makanan.

 

3. Penyerapan Karbon dan Mitigasi Perubahan Iklim

Hutan mangrove memiliki kapasitas yang tinggi untuk menyerap karbon dioksida dari atmosfer dan menyimpannya dalam tanah dan biomassa tumbuhan. Proses ini membantu dalam mitigasi perubahan iklim global dengan mengurangi konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer dan memperlambat pemanasan global yang disebabkan oleh efek rumah kaca.


HutanMangrove_Mertani
Sumber: www.gramedia.com

B. Ancaman terhadap Hutan Mangrove

Ancaman yang mengintai hutan mangrove yang paling banyak ditemukan adalah penebangan ilegal.Penebangan ilegal ini dilakukan tanpa pertimbangan yang matang terhadap dampak lingkungan dan sosial, mengakibatkan rusaknya habitat serta kerugian besar bagi kehidupan pesisir yang bergantung pada ekosistem mangrove. Tidak hanya itu, lingkungan sekitar hutan mangrove juga terancam oleh polusi dan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Limbah industri, limbah pertanian, dan limbah domestik yang tidak terkelola dengan baik mencemari air dan tanah, meracuni lingkungan hidup yang menjadi rumah bagi berbagai spesies flora dan fauna pesisir. Keberadaan sampah plastik yang menumpuk di sekitar hutan mangrove juga menjadi ancaman serius bagi kehidupan ekosistem tersebut. Tak hanya itu, perubahan iklim dan kenaikan permukaan laut juga merupakan ancaman nyata bagi keberlangsungan hutan mangrove. Perubahan iklim menyebabkan perubahan pola hujan dan suhu, sementara kenaikan permukaan laut mengancam untuk membanjiri habitat mangrove yang sensitif terhadap air laut. Akibatnya, banyak area hutan mangrove yang terancam punah akibat intrusi air laut yang semakin meningkat.

 

C. Dampak Kehilangan Hutan Mangrove

Hilangnya hutan mangrove dari pesisir merupakan pukulan besar bagi kehidupan masyarakat yang bergantung padanya. Terlebih lagi, kerugian yang timbul tidak hanya bersifat ekologis, tetapi juga ekonomis dan sosial. Tanpa keberadaan hutan mangrove, masyarakat pesisir kehilangan sumber daya alam yang berlimpah, seperti hasil perikanan dan kayu mangrove yang digunakan sebagai bahan bangunan dan kayu bakar. Hal ini mengakibatkan penurunan produktivitas perikanan dan penghasilan ekonomi bagi masyarakat pesisir, yang sangat bergantung pada kehidupan laut untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka. Selain itu, kerugian ekologis yang timbul akibat hilangnya hutan mangrove juga berdampak pada kesejahteraan masyarakat pesisir. Kehilangan habitat bagi berbagai spesies ikan, kepiting, dan moluska menyebabkan penurunan tangkapan ikan dan penurunan hasil perikanan, yang selanjutnya mengganggu ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat. Tanpa sumber daya alam yang mencukupi, masyarakat pesisir terpaksa menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Tidak hanya itu, hilangnya hutan mangrove juga meningkatkan risiko bencana alam seperti banjir dan badai bagi masyarakat pesisir. Hutan mangrove yang sebelumnya berfungsi sebagai penyerap air dan penahan gelombang laut kini telah hilang, meninggalkan pesisir yang rentan terhadap serangan alam. Banjir dan badai dapat menyebabkan kerugian besar bagi infrastruktur, pemukiman, dan mata pencaharian masyarakat pesisir, mengancam keberlangsungan hidup mereka di pinggir laut.


HutanMangrove_Mertani
Sumber: katadata.co.id

 

D. Langkah-Langkah Pelestarian Hutan Mangrove

Dalam upaya pelestarian hutan mangrove, langkah-langkah yang diambil harus melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat setempat. Melalui peningkatan kesadaran akan pentingnya hutan mangrove dan peran yang dapat mereka mainkan dalam menjaganya, masyarakat dapat menjadi garda terdepan dalam perlindungan ekosistem pesisir ini. Selain itu, pembentukan kawasan konservasi dan taman laut menjadi langkah strategis untuk melindungi hutan mangrove dari aktivitas yang merusak. Dengan mendirikan kawasan yang dikelola secara khusus untuk melestarikan mangrove, akan memastikan keberlanjutan dan keberagaman hayati di masa depan. Selain itu, restorasi dan rehabilitasi ekosistem mangrove yang terdegradasi juga penting untuk mengembalikan fungsi ekologisnya. Dengan mengembangkan program-program restorasi yang melibatkan replantasi mangrove dan perbaikan kondisi habitat, kita dapat memulihkan ekosistem mangrove yang rusak dan memastikan keberlangsungan hutan mangrove untuk generasi mendatang.

 

Secara keseluruhan, pelestarian hutan mangrove adalah suatu keharusan untuk menjaga keseimbangan ekosistem pesisir dan kesejahteraan masyarakat yang bergantung padanya. Dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat setempat, membentuk kawasan konservasi yang terlindungi, serta melakukan upaya restorasi ekosistem mangrove yang terdegradasi, kita dapat memastikan keberlanjutan hutan mangrove dan manfaatnya bagi lingkungan serta kehidupan manusia di sepanjang pesisir. Dapatkan informasi lainnya seputar ilmu lingkungan dan pertanian dengan cara mengunjungi kami di:

 

Website: mertani.co.id 

YouTube: mertani official 

Linkedin : PT Mertani

 

Sumber:

 

 

 

 

35 views0 comments
WhatsApp
bottom of page