top of page

Penyakit pada Perkebunan Kelapa Sawit dan Pengendaliannya

Updated: Dec 19, 2023


w
Sumber: Widya robotica

Perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu sektor pertanian yang penting di Indonesia. Selain memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian negara, perkebunan ini juga menciptakan lapangan pekerjaan bagi banyak orang. Namun, seperti halnya tanaman lainnya, kelapa sawit juga rentan terhadap berbagai penyakit. Penyakit-penyakit ini dapat menyebabkan kerugian yang besar jika tidak ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman yang mendalam mengenai penyakit-penyakit tersebut dan metode pengendaliannya. Beriku adalah contoh penyakit utama pada kelapa sawit:

  1. Penyakit Busuk Pangkal Batang (Ganoderma)

djd
Sumber: Gokomodo

Gejala utama Ganoderma adalah pertumbuhan jamur pada pangkal batang kelapa sawit. Tanaman kelapa sawit yang terinfeksi secara parah sebaiknya segera dimusnahkan. Jamur ini biasanya membentuk lapisan coklat kemerahan pada batang. Pemusnahan ini dapat dilakukan dengan memotong dan menghilangkan tanaman yang terinfeksi secara menyeluruh. Penggunaan bahan organik, seperti pupuk organik, dapat membantu meningkatkan kesehatan tanah dan membuat tanaman lebih tahan terhadap serangan Ganoderma.


2. Penyakit Rajungan (Bud Rot)

s
Sumber: Fotobisnis

Penyakit bud rot atau busuk umbut pada kelapa sawit disebabkan oleh infeksi jamur Phytophthora palmivora. Penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada bagian umbut tanaman kelapa sawit dan dapat mengancam kelangsungan hidup perkebunan. Berikut adalah gejala utama dari penyakit bud rot pada kelapa sawit:

  1. Pembusukan dan Penghitaman Umbut: Salah satu gejala utama adalah pembusukan dan penghitaman pada bagian umbut tanaman kelapa sawit. Umbut yang terinfeksi akan mengalami perubahan warna menjadi kecoklatan atau hitam.

  2. Kecoklatan pada Daun Kelapa Sawit : Daun-daun kelapa sawit yang muda atau yang masih dalam kondisi meregang dapat menunjukkan gejala kecoklatan pada tepi daun atau bagian pangkal daun. Daun yang terinfeksi kemudian mengalami pembusukan.

  3. Pelebaran dan Pembusukan Bunga: Bunga kelapa sawit yang terinfeksi dapat mengalami pelebaran dan kemudian mengalami pembusukan. Serangan ini dapat mengurangi produksi buah kelapa sawit.


3. Penyakit Cercospora Leaf Spot

sjd
Sumber: Asosiasi Saiwitku

Penyakit Cercospora Leaf Spot pada kelapa sawit ditandai dengan munculnya bercak-bercak pada daun yang awalnya berwarna hijau kemudian berkembang menjadi bercak kuning dan mengering. Gejala ini umumnya terlihat pada daun bagian bawah kelapa sawit. Infeksi yang parah dapat menyebabkan gugurnya daun, yang pada gilirannya dapat mengurangi produksi buah kelapa sawit.


Pengendalian Penyakit pada Kelapa Sawit:

  1. Pengelolaan Tanah: Menerapkan rotasi tanaman untuk mengurangi risiko infeksi. Pemeliharaan drainase yang baik untuk mencegah penyakit akibat kelebihan air.

  2. Penggunaan Benih Berkualitas: Memastikan penggunaan benih yang bebas dari penyakit.

  3. Pemantauan Rutin: Melakukan pemantauan rutin terhadap kondisi tanaman untuk mendeteksi gejala penyakit sejak dini.

  4. Penerapan Teknologi Pertanian: Menggunakan teknologi pertanian modern seperti sensor tanah dan drone untuk mendeteksi penyakit secara lebih efisien.

  5. Penggunaan Pestisida dan Fungisida: Aplikasi pestisida dan fungisida secara bijaksana sesuai petunjuk teknis.

Pengendalian penyakit pada perkebunan kelapa sawit memerlukan pendekatan yang holistik dan terintegrasi. Dengan memahami penyebab dan gejala penyakit serta menerapkan metode pengendalian yang tepat, petani dapat melindungi tanaman kelapa sawit mereka dari kerugian yang disebabkan oleh serangan penyakit. Selain itu, penerapan praktik-praktik pertanian yang berkelanjutan juga dapat membantu menjaga kesehatan perkebunan kelapa sawit jangka panjang. Demikianlah penjelasan mengenai Penyakit pada Perkebunan Kelapa Sawit dan Pengendaliannya. Apabila anda ingin mengetahui informasi-informasi terbaru lainnya mengenai perkebunan dan pertanian, anda dapat mengunjungi kami di:


Instagram: @mertani_indonesia

Linkedin : PT Mertani

Tiktok : mertaniofficial


Sumber:


300 views0 comments
WhatsApp
bottom of page