Air Tanah: Pengertian, Jenis, dan Potensi Kerusakan Air Tanah
- Marketing Mertani
- May 27
- 4 min read

Pernahkah terbayang bagaimana jadinya bumi dengan banyak makhluk hidup di dalamnya, tidak mendapat cukup air? Mungkin terkesan klise, namun PBB sempat mengangkat kekhawatiran mengenai ketersediaan air bersih di seluruh dunia. Diperkirakan pada 2030 dunia akan menghadapi situasi kekurangan persediaan air bersih sebanyak 40%.
Kondisi tersebut kemungkinan diakibatkan oleh berbagai faktor. Di antaranya seperti angka pertumbuhan populasi manusia, dampak perubahan iklim, hingga polusi. Terkait poin terakhir mengenai polusi, air limbah menjadi salah satu potensi yang dapat mengakibatkan pencemaran dan menurunnya kualitas air.
Hal ini semakin memprihatinkan jika melihat aktivitas industri yang semakin masif dengan penggunaan berbagai jenis bahan kimia. Kondisi ini semakin mengancam keberadaan air tanah yang banyak digunakan untuk kebutuhan domestik. Mulai dari mandi, memasak, hingga menjadikan air tanah sebagai sumber air minum.
Mengenal Air Tanah
Air tanah menjadi salah satu unsur penting sebagai penunjang berbagai kebutuhan makhluk hidup di bumi. Keberadaan air memegang peran yang sangat vital, bagi tumbuhan air akan mempengaruhi kecukupan nutrisi yang menunjang pertumbuhan hingga fotosintesis.
Sedangkan bagi manusia, air dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan domestik hingga kebutuhan industri. Terlebih lagi jika melihat statistik dalam penggunaan air tanah yang mencapai lebih dari 50% dalam memenuhi kebutuhan pasokan air perkotaan, rumah tangga, hingga aktivitas pertanian.
Dalam pengertiannya, menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 2004 mengenai Sumber Daya Air, air tanah dapat didefinisikan sebagai air yang terdapat dalam lapisan batuan di bawah permukaan tanah. Air tanah sendiri dapat berasal dari air hujan, salju, atau lelehan es yang kemudian meresap ke dalam tanah yang kemudian tersimpan ke dalam pori-pori antara partikel tanah dan batuan.
Bahkan, air tanah dapat tetap tersimpan di dalam tanah dalam waktu yang cukup lama. Air tanah dapat tersimpan selama puluhan hingga ratusan tahun di dalam permukaan tanah. Air tanah dapat muncul ke permukaan untuk mengisi membantu sungai, aliran air, danau, hingga mata air.
Jenis Air Tanah
Berdasarkan letaknya air tanah dibedakan menjadi 2 yaitu:
Air Tanah Dangkal (Freatik)
Jenis ini merupakan air tanah yang terletak pada permukaan yang dangkal di mana letaknya tidak jauh dari permukaan tanah dan berada di lapisan kedap air. Sebagai contohnya adalah pada air sumur.
Air Tanah Dalam (Artesis)
Merupakan jenis air tanah yang posisinya terletak di antara lapisan akuifer dan batuan kedap air. Disebut sebagai air tanah dalam karena keberadaannya terletak pada kedalaman 30 - 80 meter dari permukaan tanah. Bahkan, air tanah ini dapat diminum atau dikonsumsi secara langsung karena dianggap telah mengalami penyaringan sempurna dan terbebas dari kuman atau bakteri.
Sedangkan berdasarkan asalnya air tanah dibagi menjadi tiga yaitu Air Tanah Meteorit (Vados), Air Tanah Baru (Juvenil), dan Air Konat. Berikut masing-masing penjelasannya:
Air Tanah Meteorit (Vados)
Merupakan air tanah yang berasal dan terbentuk akibat adanya proses presipitasi (hujan). Awan yang bercampur dengan debu kemudian mengalami proses kondensasi.
Air Tanah Baru (Juvenil)
Merupakan air tanah yang berasal dari dalam bumi yang diakibatkan oleh tekanan intrusi magma. Contohnya terdapat pada geyser atau sumber air panas.
Air Konat
Merupakan air tanah yang terkurung pada lapisan batuan purba.
Potensi Ancaman Yang Dapat Merusak Air Tanah
Selain menyimpan banyak manfaat dan memiliki peran penting untuk kehidupan, terdapat beberapa potensi yang mengancam keberadaan air tanah. Tingginya intensitas kegiatan manusia menjadi salah satu faktor ancaman terhadap kerusakan air tanah.
Tanpa disadari, terkadang beberapa inovasi produk pada sektor tekstil, perkebunan, pertanian, hingga pertambangan turut andil dalam menciptakan persoalan lingkungan. Dalam praktiknya, terutama dalam aktivitas industri pencemaran terhadap lingkungan dapat dihasilkan oleh 2 aktivitas, yang meliputi:
Aktivitas Produksi
Proses produksi berpotensi menimbulkan beberapa pencemaran, salah satunya pencemaran air. Adanya beberapa atau bahan baku yang didominasi dengan bahan kimia berpotensi besar dalam menghasilkan polusi. Semakin banyak komponen kimia yang digunakan dalam bahan baku, membuka potensi semakin besar terhadap tingginya polutan dalam air limbah yang dihasilkan.
Aktivitas Pasca Produksi
Setelah melalui tahapan produksi, pada aktivitas pasca produksi ini akan mencakup pengelolaan limbah. Dalam pengelolaan limbah cair terutama, tidak bisa langsung dilepaskan ke aliran atau saluran air seperti sungai.
Air limbah yang dihasilkan dari sisa aktivitas produksi membutuhkan pengelolaan lebih lanjut. Dalam hal ini, pada beberapa jenis industri diwajibkan untuk menerapkan sistem dan alat SPARING. Mengenai air limbah, secara khusus pemerintah mengaturnya dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Pemantauan Kualitas Air Limbah Secara Terus Menerus dan Dalam Jaringan.
Dengan adanya peraturan khusus terhadap pemantauan kualitas air limbah, keberadaan air tanah menjadi lebih terlindungi. Hal ini karena alat SPARING sebagai salah satu instrumen pengelolaan air limbah berperan untuk memastikan tidak ada limbah berbahaya yang dapat mencemari saluran air dan juga tanah.
Perlu diingat pula jika air limbah yang tidak dikelola dan diolah dengan tepat akan berpotensi merusak banyak aspek. Jika dibuang langsung ke saluran air seperti sungai akan membahayakan ekosistem air. Namun, jika air limbah tersebut meresap ke permukaan tanah juga menjadi potensi ancaman terhadap kerusakan air tanah.
Melihat berbagai potensi bahaya yang dihasilkan oleh air limbah ini memang cukup beralasan jika pemerintah menerapkan peraturan yang ketat. Demi menghindari kerusakan ekologis dan juga sanksi tegas jika abai dalam pengelolaan air limbah, sebaiknya pastikan jika air limbah yang dihasilkan oleh industri Anda sudah aman dari berbagai polutan berbahaya.
Mertani hadir untuk menjadi solusi industri pada multi sektor untuk menyediakan alat dan sistem SPARING untuk memantau kualitas air limbah. Seluruh instrumen, struktur, dan sistem yang kami kembangkan telah memenuhi syarat dan taat regulasi pemerintah. Alat yang kami kembangkan telah lolos uji konektivitas yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Situs web: mertani.co.id
YouTube: mertani resmi
Instagram: @mertani_indonesia
Linkedin : PT Mertani
Tiktok : mertaniofficial
Sumber:
Comments