Pengertian Ombrometer
Ombrometer adalah suatu alat pengukur curah hujan manual yang biasanya diletakkan di kebun untuk mengetahui keadaan curah hujan bagi tanaman. Alat ini dapat digunakan untuk membaca ketelitian hingga 0,1 dalam satuan mili liter. Pembacaan data melalui ombrometer tidak dapat dilakukan setiap waktu, biasanya pembacaan ini hanya dilakukan pada pukul 07.00 WIB waktu setempat setiap harinya dengan cara diperiksa secara manual menggunakan gelas takar.
Penggunaan ombrometer juga dapat membantu petani dalam memantau tingkat kelembapan udara. Tingkat kelembapan udara yang tinggi bisa menyebabkan berbagai masalah tanaman, seperti penyakit pada tanaman dan memperlambat pertumbuhan tanaman. Melalui pemantauan tingkat kelembapan udara, petani dapat mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan dan kualitas tanaman.
Pada era 80 hingga 90-an, ombrometer menjadi andalan BMKG sebagai alat yang digunakan untuk membuat perkiraan cuaca dan curah hujan. Seiring berkembangnya teknologi pada saat ini, ombrometer sudah memiliki pengganti yang dapat digunakan secara otomatis atau digital. Ketika masih menggunakan ombrometer, BMKG menitipkan beberapa perangkat di berbagai daerah sekitar perkebunan atau pegunungan, yang memiliki ketinggian di atas 500 dpl. Saat itu, BMKG masih sangat terbatas dalam menjangkau keberadaan ombrometer yang sudah terpasang sejak lama, maka dijalin kemitraan terhadap petugas kebun yang bertugas untuk memantau dan mengecek curah hujan di tempat ombrometer terpasang.
Tugas dari pihak kebun yang memantau ombrometer adalah mencatat dan membuat laporan data curah hujan kepada BMKG setiap harinya. Laporan dari berbagai wilayah tadi dihimpun untuk mendapatkan data curah hujan yang kemudian bisa disampaikan kepada masyarakat luas. Informasi ini sangat berguna bagi para petani yang memerlukan informasi terkait curah hujan untuk mengambil keputusan dalam penentuan jadwal panen serta perawatan tanaman yang mengandalkan cuaca dan curah hujan.
Cara Penggunaan Ombrometer
Cara menggunakan ombrometer yaitu, kita perlu menempatkan corong penangkap di tempat terbuka dan tidak terhalangi apapun. Corong ombrometer menangkap air hujan yang turun ke bumi, kemudian pada hari selanjutnya dilakukan pemeriksaan dengan memutar kran ombrometer dan air ditampung pada gelas takar. Kemudian air diukur sesuai dengan garis pada gelas takar, dan dicatat pada kertas untuk dijadikan laporan. Ketika air hujan pada gelas takar diperkirakan akan mencapai 25 mili liter, maka kran ombrometer ditutup terlebih dahulu dan hasil pengukuran dicatat pada kertas. Cara penghitungan air hujan adalah, jika pada luasan satu meter persegi air yang tertampung adalah satu mili liter, maka di tempat datar air yang tertampung adalah satu liter.
Kelebihan Ombrometer
Ombrometer termasuk ke dalam perangkat pengukur curah hujan yang biasa digunakan di daerah Indonesia, ombrometer memiliki kelebihan di antaranya:
Pengukuran data dilakukan secara manual sehingga bisa mengamati hasil yang digunakan secara langsung.
Ombrometer memiliki tingkat ketelitian tinggi dalam merekam data, dibanding dengan pengukur curah hujan otomatis.
Satuan alat yang digunakan, sama dengan satuan pada ukuran data, sehingga memudahkan dalam pengukuran.
Kekurangan Ombrometer
Selain kelebihan, ombrometer juga memiliki kekurangan sebagai pengukur curah hujan manual. Kekurangan ombrometer mampu menghambat petani dalam proses perawatan tanaman pada kebun. Berikut kami jelaskan beberapa kekurangan dari ombrometer.
Ombrometer merupakan alat ukur curah hujan manual, sehingga memerlukan campur tangan manusia dalam pengelolaan data curah hujan.
Ombrometer tidak terlalu efisien untuk representasi secara khusus.
Alat ini kurang praktis dan efisien untuk diterapkan, karena terlalu menggunakan waktu dan tenaga kerja secara rutin. Setiap hari, kita perlu membuka kran agar bisa mengukur curah hujan yang sudah terjadi sebelumnya. Hal ini terkesan rumit dan tidak praktis dalam membantu pekerjaan petani.
Data yang diukur dari ombrometer terkadang tidak akurat, hal ini karena adanya human erorr atau kesalahan dalam penghitungan data curah hujan oleh beberapa pihak.
Risiko kehilangan data tinggi. Data yang dicatat dalam kertas atau buku berisiko hilang sebelum diserahkan ke pihak manajemen.
Ombrometer memerlukan perawatan rutin dalam penggunaannya, seperti halnya dengan perangkat yang lain, ombrometer akan tetap bisa berfungsi dengan baik.
Peran Ombrometer pada Perkebunan
Curah hujan merupakan faktor penting bagi perkebunan di Indonesia, hal inilah yang menjadikan alat pengukur curah hujan seperti ombrometer begitu dibutuhkan oleh para petani. Pada perkebunan, ombrometer dapat membantu petani untuk mengoptimalkan penggunaan air dan menghindari penggunaan air yang berlebihan dalam perawatan tanaman. Dalam penggunaan ombrometer, petani dapat mengetahui jumlah curah hujan yang terjadi pada satu periode waktu di tempat terpasangnya ombrometer, seperti di kebun dan lapangan terbuka. Penggunaan air yang tepat dan efisien bisa meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman, serta dapat mengurangi biaya operasional yang dikeluarkan untuk pengelolaan irigasi.
Dari penjelasan di atas, kita bisa mengetahui bahwa penggunaan ombrometer dalam perkebunan memberikan kemudahan bagi petani. Akan tetapi, para petani juga memerlukan inovasi teknologi yang lebih advance untuk membantu dalam perawatan tanaman pada kebun. Petani memerlukan teknologi yang dapat menyediakan data curah hujan secara real-time dan bisa diakses kapanpun tanpa menyulitkan para petani. Maka dari itu, Mertani hadir sebagai solusi terbaik dengan mengeluarkan sebuah produk yang dapat membantu petani dalam mengukur curah hujan kapan pun dan di mana pun, yaitu Automatic Rainfall Recorder. Teknologi canggih ini membantu petani untuk memiliki data curah hujan yang lebih akurat, manajemen air kebun yang lebih baik, hingga penyerapan pupuk yang lebih efisien. Pekerjaan petani akan terasa lebih mudah dan lebih terstruktur dengan adanya Automatic Rainfall Recorder. Data yang dikelola oleh Automatic Rainfall Recorder disajikan dalam bentuk excel maupun format csv, sehingga memudahkan petani dalam melakukan pengolahan data hingga pengambilan keputusan.
Ombrometer membantu para petani dalam mendapatkan informasi terkait curah hujan. Akan tetapi, keterbatasan dari kinerja ombrometer membuat proses operasional pada kebun menjadi lebih lama. Hal ini membuat ombrometer sebagai pilihan yang masih perlu dipertimbangkan untuk digunakan. Nah, itulah penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan dari penggunaan ombrometer. Dapatkan informasi seputar ilmu pertanian dan perkebunan dengan cara mengunjungi kami di:
Website: mertani.co.id
YouTube: mertani official
Instagram: @mertani_indonesia
Linkedin : PT Mertani
Tiktok : mertaniofficial
Sumber:
oke ka bermanfaat
info diterima
Kalau ombrometernya kemasukan serangga gimana kak?