top of page

Cara Mudah Budidaya Kelapa Sawit

Updated: Dec 6, 2022

Kelapa sawit_Mertani
Gambar 1 (Sumber: Borneo24.com)

Kelapa sawit merupakan tumbuhan yang digunakan dalam usaha pertanian komersial sebagai bahan dalam pembuatan minyak sawit. Tumbuhan ini termasuk dalam genus Elaesis dan ordo Arecaceae. Indonesia yang merupakan negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia melakukan penyebaran minyak tersebut mulai dari daerah Aceh, pantai timur Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga Sulawesi.


Budidaya Kelapa Sawit


Di pesisir barat Afrika, penggunaan minyak kelapa sawit telah ditemukan sekitar 5000 tahun yang lalu. Selain itu, minyak kelapa sawit di sebuah makam di Abydos pada akhir abad ke-19 yang berasal dari 3000 SM. Ada dua spesies kelapa yang dibudidayakan, yaitu E. guineensis dan E. oleifera, di mana keduanya masing-masing memiliki keunggulan. E. oleifera memiliki tinggi tanaman yang rendah, sedangkan E. guineensis memiliki produksi yang sangat tinggi.


Minyak kelapa sawit_Mertani
Gambar 2 (Sumber: Alodokter)

Cara Budidaya Kelapa Sawit


Potensi produksi dan harga minyak kelapa sawit hingga produk-produk turunannya yang menggiurkan membuat budidaya kelapa sawit kini menjadi primadona usaha yang paling diminati di sektor pertanian. Melibatkan seluruh stake holder, perbaikan kelapa sawit terus dilakukan secara menyeluruh guna mempertahankan peringkat Indonesia sebagai negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Perbaikan tersebut dapat dicapai dengan melakukan beberapa syarat berikut.


Kelapa sawit_Mertani
Gambar 3 (Sumber: KabarBUMN.com)

1. Syarat Tumbuh Kelapa Sawit

Untuk menghasilkan pertumbuhan dan produksi kelapa sawit yang optimal, maka syarat tumbuh kelapa sawit harus terpenuhi. Syarat tersebut meliputi iklim da jenis tanah yang sesuai, juga lahan budidaya kelapa sawit seperti berikut:

a. Memiliki Ph tanah 4,0-6,5

b. Subur

c. Gembur

d. Memilki curah hujan 2500-3000 mm/tahun dan merata sepanjang tahun

e. Suhu 25 derajat hingga 27 derajat celcius dengan lama penyinaran 5-7 jam/hari.


2. Gunakan Bibit Sawit yang Unggul

Sebagai seseorang yang bererak dalam sektor peranian, menentukan bibit yng unggul adalah hal yang wajib. Hal ini berguna untuk mencegah terjadinya gagal panen. Berikut merupakan ciri-ciri bibit sawit unggul.


a. Daun Melebar

Daun yang melebar dan tidak kusut merupakan ciri dari bibir sawit yang unggul. Bibit sawit yang unggul juga tidak memiliki anak daun yang menggulung.


b. Kondisi Akar

Umumnya, kelapa sawit dengan bibit unggul memiliki panjang 2-3 cm. Selain itu, akar yang baik biasanya terlihat segar dan tidak mengering. Warnanya cenderung kekuning-kuningan mendekati hijau.


c. Tunas Berwarna Putih

Mata tunas yang normal dan berwarna putih bersih menjadi salah satu ciri bahwa bibit sawit tersebut bagus.


d. Tempurung Berwarna Hitam

Bibit sawit yang unggul tidak mengalami keretakan atau kerusakan, selain itu bibit yang unggul memiliki warna temourung hitam gelap.


e. Kondisi Batang Bibit Sawit

Ukuran batang yang pendek dan gemuk menjadi ciri bahwa kondisi batang sawit tersebut bagus. Karena batang yang pendek dan gemuk cenderung lebih kuat dibandingkan batang yang tinggi dan kurus. Batang yang berukuran panjag dan kurus akan cepat patah sebelum masuk masa pertumbuhan. Untuk ukuran batang yang baik biasanya antara 2-3 meter.


3. Pola dan Jarak Tanam Kelapa Sawit yang Tepat

Umumnya, pola tanam yang efektif di areal datar merupakan pola tanam segitiga sama sisi, sehingga perlu dilakukan “viol linning” pada areal bergelombang/berbukit guna mempertahankan jumlah populasi per hektarnya dengan tetap mempertahankan tingkat kesuburan tanahnya.


Banyaknya kelapa sawit yang ditanam di lahan marginal membuat para petani harus melakukan upaya khusus untuk menyuburkan tanah kembali. Untuk mempercepat proses remediasi dan revitalisasi tanah-tanah marginal, sangat dianjurkan menggunakan pembenah tanah hayati GDM Black BOS dengan dosis 10 Kg/hektar atau sekitar 75 gram/pokok yang diberikan pada lubang tanam.


4. Waktu Tanam yang Tepat

Waktu yang tepat untuk menanam bibit kelapa sawit yaitu ketika bibit sawit sudah siap tanam dan lahan budidaya telah tersedia.


5. Pemeliharaan dalam Budidaya Kelapa Sawit

Setelah melalui proses penanaman, pohon kelapa sawit perlu dirawat agar produksinya lebih optimal. Berikut ada 3 proses pemeliharaan pada budidaya kelapa sawit yang perlu dilakukan:

a. Penyulaman dan penjarangan

Penyulaman perlu dilakukan jika terdapat bibit yang memiliki pertumbuhan tidak normal, terkena penyakit, bahkan mati. Penyulaman biasanya dilakukan ketikan bibit memasuki umur 10 hingga 14 bulan.

b. Penyiangan

pembersihan gulma yang tumbuh disekitar tanaman kelapa sawit disebut penyiangan. Gulma perlu dibersihkan untuk mencegah tanaman sawit tumbuh dengan tidak maksimal, karena gulma dapat mengambil nutrisi dan makanan pokok tanaman sawit.

c. Pemupukan kelapa sawit

Agar budidaya kelapa sawit dapat maksimal, pemupukan pada tanaman ini perlu dilakukan secara rutin. Pemupukan harus dilakukan sesuai umur dan kadar dosis yang tepat.


6. Pengendalian Hama Penyakit Kelapa Sawit

Hama dan penyakit menjadi salah satu penyebab terjadinya gagal panen, yang mana hal ini membuat penurunan hasil produksi pada tanaman kelapa sawit. Maka dari itu, dua hal ini perlu ditangani sesegera mungkin.


Hama kelapa sawit_Mertani
Gambar 4 (Sumber: Hextar Fertilizer Indonesia)

Itulah sedikit penjelasan mengenai bagaimana cara melakukan budidaya kelapa sawit. Ingin mengetahui lebih banyak lagi mengenai ilmu pertanian dan perkebunan? Silakan kunjungi kami di:


Website: mertani.co.id

Instagram: @mertani_indonesia

Linkedin : PT Mertani

Tiktok : mertaniofficial




Sumber:



161 views1 comment
WhatsApp
bottom of page