Agrikultur Adalah: Pengertian, Produk, dan Tantangan Agrikultur di Indonesia
- Marketing Mertani
- 4 hours ago
- 4 min read

Pengertian Agrikultur
Agrikultur kerap dikaitkan dengan berbagai aktivitas maupun kegiatan yang berkaitan dengan dunia pertanian. Seringkali agrikultur diartikan sebagai bagian dalam produksi bahan pangan melalui proses menanam. Akan tetapi, agrikultur dapat didefinisikan lebih luas dari sekadar proses menanam tanaman dan produk hasil pertanian semata.
Agrikultur adalah cabang dari ilmu biologi yang kemudian diimplementasikan sebagai pedoman fundamental dalam memanfaatkan maupun menggunakan sumber daya hayati secara tepat dan optimal. Sedangkan, yang tergolong dalam aktivitas di sektor agrikultur cukup beragam.
Dalam pengertian memanfaatkan dan menggunakan sumber daya hayati yang dimaksudkan dalam agrikultur di antaranya meliputi budidaya tanaman, memelihara maupun mengelola hewan ternak, hingga pada aktivitas memanfaatkan mikroorganisme dan bio enzim untuk kemudian dapat diolah menjadi produk lain.
Dari pengertian terkait agrikultur tersebut, kemudian di dalamnya terdapat beberapa klasifikasi ataupun kategori produk yang di antaranya meliputi:
Tanaman Pangan
Dalam kategori tanaman pangan secara umum dapat mencakup padi, singkong, jagung, kentang, ubi jalar, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Namun selain itu juga masih terdapat berbagai produk lainnya yang dihasilkan setelah melalui proses pengolahan dari tanaman pangan.
Perkebunan
Untuk produk perkebunan di antaranya akan meliputi teh, kopi, coklat, karet, kelapa sawit, tebu, dan berbagai produk olahan dari tanaman perkebunan.
Kehutanan
Produk yang dikategorikan dalam kehutanan dapat mencakup kayu, madu, rotan, dan seluruh bentuk produk olahan kehutanan.
Peternakan
Produk yang tergolong dalam kategori peternakan di antaranya adalah daging, susu, telur, dan seluruh produk olahan peternakan.
Perikanan
Produk pada kategori peternakan yaitu meliputi ikan, udang, kerang, rumput laut, mutiara, dan semua produk olahan perikanan.
Agrikultur Adalah Sektor Yang Tidak Bisa Lepas Dari Kondisi Alam dan Peran Cuaca
Agrikultur adalah sektor industri yang menempatkan kondisi alam, cuaca bahkan iklim, memiliki peran vital dalam keberlangsungan aktivitas di dalamnya. Terlebih lagi jika membicarakan sektor agrikultur yang spesifik pada produksi tanaman pangan. Bahkan bisa dikatakan sejak masa pra tanam, kondisi alam dan cuaca memiliki pengaruh pada perlakuan lahan dan benih yang sedang dipersiapkan sebelum memasuki masa tanam.
Kondisi hidrometeorologi dengan berbagai parameter cuaca di dalamnya memiliki peran penting dalam aktivitas operasional dan produksi sektor agrikultur. Intervensi yang terjadi secara alami oleh faktor alam baik dari radiasi matahari, suhu, curah hujan, kelembaban udara, hingga kecepatan angin akan membawa pengaruh dalam mengelola tanaman pangan maupun komoditas perkebunan.
Berbagai parameter tersebut, akan sangat mempengaruhi dalam pendekatan serta dasar pertimbangan untuk berbagai bentuk pengambilan keputusan. Dalam hal ini informasi parameter cuaca yang akurat, berpotensi untuk memperkecil potensi kesalahan pada saat memberikan input pada lahan dan tanaman.
Terlebih lagi dengan isu terkait fenomena perubahan iklim, pola cuaca dan peralihan musim saat ini semakin tak menentu. Bahkan tidak jarang, kondisi cuaca ekstrem seperti hujan disertai angin hingga kemarau berkepanjangan semakin mudah kita jumpai. Dalam jangka panjang pengaruh dari perubahan iklim tersebut akan berpotensi menjadi risiko yang memerlukan mitigasi, tak terkecuali dalam sektor agrikultur.
Data informasi cuaca yang akurat menjadi kunci dalam meningkatkan efektivitas bagi sektor agrikultur. Hal ini pula yang kemudian melahirkan berbagai inovasi agar dapat adaptif terhadap berbagai bentuk tantangan alam dan lingkungan.
Salah satu inovasi yang lahir untuk mengoptimalkan potensi sektor agrikultur adalah Automatic Weather Station. Perangkat ini adalah inovasi di bidang teknologi IoT yang untuk mendukung aktivitas pemantauan dan kajian lingkungan berbasis data parameter cuaca yang akurat dengan otomasi pemantauan secara berkelanjutan.
Produk Agrikultur Indonesia
Menjadi negara yang dilalui oleh garis khatulistiwa, Indonesia menyuguhkan beragam potensi sumber daya alam yang menjanjikan. Cahaya matahari yang hampir dapat dinikmati sepanjang tahun, tanah yang subur, keanekaragaman hayati, menjadi keunggulan untuk kemudian dapat dimanfaatkan menjadi suatu produk dalam memenuhi berbagai jenis kebutuhan.
Dengan keunggulan dan potensi sumber daya alam yang dimiliki, beberapa produk agrikultur Indonesia bahkan menembus pasar internasional. Dari sekian banyak produk agrikultur yang dimiliki, berikut ini adalah beberapa hasil produk agrikultur Indonesia yang banyak dikenal dunia:
Sawit
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil sawit terbesar di kawasan Asia Tenggara bahkan dunia. Persebaran kebun sawit setidaknya terdapat di beberapa pulau yang di antaranya adalah Sumatera, Kalimantan, hingga Sulawesi. Sawit dapat menghasilkan berbagai jenis produk turunan yang dapat meliputi produk makanan, farmasi, hingga bahan bakar dan pelumas.
Kacang Mete
Pada tahun 2024 Indonesia mencatatkan angka ekspor untuk produk kacang mete sebesar 62,2 juta kilogram atau senilai 101,5 juta US dollar. Vietnam bahkan menjadi negara di Asia Tenggara yang pada tahun 2022 lalu mengalami peningkatan tajam senilai 251 juta US dollar.
Karet
Karet merupakan salah satu hasil dari komoditas perkebunan yang digunakan sebagai bahan baku untuk produk rumah tangga hingga otomotif.
Kelapa
Salah satu produk turunan yang dihasilkan dari kelapa adalah kopra yang digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan minyak.
Tembakau
Tembakau menjadi hasil komoditas perkebunan yang digunakan sebagai bahan baku dalam produk rokok dan cerutu. Bahkan volume ekspor tembakau di tahun 2024 tercatat sebanyak 28,3 ribu ton atau senilai 4,94 triliun rupiah.
Di balik sumber daya alam yang dimiliki dan potensi nilai ekonomi yang menjanjikan dari produk agrikultur yang ada di Indonesia, terdapat pula tantangan yang harus dihadapi. Agrikultur yang meletakan alam, lingkungan, dan cuaca sebagai faktor penting dalam produktivitas operasional menghadapi tantangan iklim yang membawa beragam pengaruh.
Perubahan iklim secara perlahan mengubah beberapa pola dan pendekatan yang sebelumnya mungkin dapat berjalan efektif, mengharuskan para pelaku usaha di sektor agrikultur untuk lebih inovatif dan adaptif. Hal ini mengingat perubahan iklim membawa dampak terhadap bagaimana peralihan musim yang tidak menentu hingga cuaca ekstrem. Kesadaran dan pemahaman yang baik terhadap faktor tersebut menjadi bekal yang wajib dimiliki untuk meningkatkan produktivitas sektor agrikultur.
Implementasi konsep smart agriculture yang mengintegrasikan perangkat Automatic Weather Station adalah bagian dari langkah adaptif untuk dapat memantau parameter dan mendapat akses informasi data cuaca secara akurat. Dengan memiliki akses terhadap informasi data cuaca yang akurat, setiap aktivitas dan pengambilan keputusan berbasis data memperkecil potensi terhadap kesalahan pengelolaan pertanian maupun perkebunan. Kondisi ini sekaligus membuka potensi untuk dapat terus meningkatkan produktivitas dan hasil panen dengan pengambilan tindakan secara tepat dan terukur.
Mertani mengajak para stakeholder untuk dapat menyikapi tantangan perubahan iklim dengan adaptif dan inovatif. Melalui transformasi industri yang memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) dan integrasi berbagai sensor dalam Automatic Weather Station (AWS) Anda dapat dengan mudah memantau kondisi cuaca secara aktual. Mertani telah dipercaya sebagai mitra terbaik untuk menghadirkan sistem pemantauan cuaca di berbagai sektor industri yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dapatkan informasi terbaru mengenai teknologi, isu lingkungan terkini, dan perkembangan Internet of Things (IoT) dengan mengikuti aktivitas kami di:
Website: mertani.co.id
YouTube: mertani official
Instagram: @mertani_indonesia
Linkedin : PT Mertani
Tiktok : mertaniofficial
Sumber:
Comments