top of page

Sumber Daya Alam: Pengertian, Pembagian, Potensi, dan Persebarannya di Indonesia

Sumber daya alam adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya hayati dan non hayati yang secara keseluruhan akan membentuk  suatu ekosistem.
Sumber: Pexels

Potensi sumber daya alam sering kali dimanfaatkan untuk berbagai permintaan dan kebutuhan. Mulai dari kebutuhan primer hingga sekunder atau dari kebutuhan untuk skala kecil hingga skala besar. Dalam hal ini kesadaran terhadap tanggung jawab untuk merawat lingkungan hayati hingga konservasi pada beberapa wilayah yang terdampak akibat berbagai jenis industri untuk memanfaatkan sumber daya alam secara bijak sangatlah diperlukan.


Pengertian Sumber Daya Alam

Sumber daya alam seringkali dikaitkan dengan potensi yang dimiliki alam untuk memenuhi berbagai jenis kebutuhan. Baik kebutuhan dalam skala kecil seperti kebutuhan domestik, hingga dalam skala yang lebih besar sebagai penopang bahan baku dan operasional di sebuah industri.


Dalam pengertiannya, menurut UU No.32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, sumber daya alam adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya hayati dan non hayati yang secara keseluruhan akan membentuk  suatu ekosistem.


Adapun perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang dimaksud adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup, mencegah terjadinya pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.


Sumber daya alam dengan berbagai potensi yang dimilikinya memang sangat berperan penting untuk banyak aktivitas. Namun seringkali, manfaat yang dimilikinya tersebut belum diimbangi dengan kesadaran secara kolektif untuk dapat mengelolanya dengan baik dan bijak. Terlebih lagi, pada pemanfaatan produk sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.


Pembagian Jenis Sumber Daya Alam

Dalam pembagian jenis sumber daya alam dapat dikategorikan ke dalam beberapa aspek. Untuk pembagian berdasarkan sumbernya dapat meliputi:


  1. Sumber Daya Alam Hayati (Biotik)

Sumber daya alam hayati atau biotik adalah segala bentuk kekayaan alam yang dihasilkan oleh makhluk hidup untuk dapat dimanfaatkan dalam banyak aktivitas dan mendukung kelangsungan hidup manusia. Adapun contoh dari jenis sumber daya alam ini di antaranya adalah hewan, tumbuhan, hingga mikroorganisme.


Sumber daya alam hayati adalah jenis sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Untuk itu pula dibutuhkan tidak hanya kesadaran untuk bijak dalam pemanfaatannya, namun juga upaya perlindungan hingga konservasi, diperlukan untuk menjaga sumber daya alam hayati tetap lestari dan dapat memenuhi berbagai kebutuhan manusia.


  1. Sumber Daya Alam Non Hayati (Abiotik)

Sumber daya alam non hayati atau abiotik adalah segala bentuk komponen yang tidak dihasilkan oleh makhluk hidup. Hal ini merupakan kebalikan dari sumber daya alam hayati yang dihasilkan oleh berbagai komponen makhluk hidup. Sebagai contohnya, sumber daya alam non hayati dapat berupa air, udara, sinar matahari, hingga mineral.


Kemudian pembagian sumber daya alam yang berikutnya adalah berdasarkan sifatnya yang dapat meliputi:


  1. Sumber Daya Alam Dapat Diperbaharui (Renewable)

Sumber daya alam dapat diperbaharui adalah sumber daya yang ketersediaannya dapat meningkat atau menurun tergantung pada pola pemanfaatan dan pengelolaannya. Meskipun sumber daya ini dapat digunakan berulang-ulang, namun kesadaran terhadap upaya konservasi juga diperlukan untuk menjaga keberadaannya tetap lestari.


Beberapa contoh dari jenis sumber daya alam dapat diperbaharui di antaranya meliputi tumbuhan hingga hewan.


  1. Sumber Daya Alam Tidak Dapat Diperbaharui (Non Renewable)

Sumber daya alam tidak dapat diperbaharui adalah jenis sumber daya yang disediakan oleh alam akan tetapi dalam jumlah yang terbatas. Jenis sumber daya ini secara fisik dapat habis dan tidak dapat untuk digunakan kembali.


Dikatakan sebagai sumber daya alam tidak dapat diperbaharui karena dalam proses penggunaannya berpotensi lebih cepat daripada proses pembentukannya. Dengan demikian, jika digunakan secara masif dan terus-menerus dalam jangka waktu lama dapat dipastikan kelak sumber daya tersebut akan habis dan punah.


Beberapa contoh dari jenis sumber daya alam tidak dapat diperbaharui di antaranya adalah batu bara, emas, hingga minyak bumi.


Potensi dan Persebaran Sumber Daya Alam di Indonesia

Sumber daya alam yang dimiliki Indonesia sangatlah beragam dan melimpah. Keanekaragaman sumber daya alam inilah yang kemudian menjadi keunggulan sekaligus modal yang baik untuk menciptakan kemandirian di banyak hal. Mulai dari kemandirian pangan hingga kemandirian energi.


Sebagai negara tropis, Indonesia dianggap menjadi salah satu paru-paru dunia dalam perannya menjaga kestabilan iklim melalui hutan dan lahan gambut yang luas. Apalagi jika mengingat lahan gambut yang berperan penting untuk menyimpan karbon dan menjadi rumah bagi banyak jenis flora fauna endemik. Di Indonesia sendiri total luas lahan gambut mencapai 5,8 juta hektar yang tersebar di pulau Sumatera, Kalimantan, dan Papua.


Namun lebih dari itu, Indonesia masih memiliki banyak sumber daya alam dan tersebar di berbagai penjuru negeri yang meliputi:


  1. Hutan

Merujuk pada data laporan yang dirilis oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, total luas hutan yang dimiliki oleh Indonesia di tahun 2024 mencapai 95,5 juta hektar. Hutan memiliki peran yang sangat vital untuk menjaga keseimbangan ekosistem, melindungi keanekaragaman hayati, menyediakan oksigen, hingga pengendali untuk banjir dan erosi.


Wilayah persebaran hutan di Indonesia meliputi Papua, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Maluku, Jawa, hingga Bali dan Nusa Tenggara.


  1. Terumbu Karang

Terumbu karang menjadi rumah bagi berbagai jenis biota laut yang keberadaannya menandakan kondisi ekosistem masih baik. Dengan keberadaan terumbu karang tersebut akan membawa beberapa manfaat seperti:


  • Manfaat ekonomis yaitu sebagai salah satu daya tarik bagi wisata bawah air dan juga menjadi sumber perikanan yang cukup besar.


  • Manfaat ekologis, yaitu terumbu karang sebagai habitat dan sumber makanan untuk berbagai jenis makhluk hidup yang ada di laut.


  • Manfaat sosial ekonomi, yaitu terumbu karang mampu dijadikan sebagai penunjang aktivitas pendidikan maupun penelitian untuk mempelajari ekosistem yang ada di dalamnya.


Wilayah persebaran terumbu karang ini meliputi Sulawesi, Sumatera, Maluku, Nusa Tenggara, Papua, Kalimantan, Jawa, dan Bali.


  1. Energi dan Mineral

Indonesia juga memiliki berbagai sumber daya alam potensial untuk dijadikan sebagai sumber energi. Potensi kekayaan energi dan mineral tersebut di antaranya adalah batu bara, minyak bumi, hingga gas alam. Dengan ketersediaan sumber energi tersebut, mampu mendukung dalam menciptakan kemandirian energi untuk tidak bergantung pada produk impor.


Wilayah persebaran sumber energi dan mineral tersebut meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, hingga Papua.


Pemanfaatan sumber daya alam tentunya harus diimbangi pada kesadaran dan tanggungjawab untuk dapat menggunakannya dengan bijak. Terlebih lagi, pada penggunaan sumber daya alam tak dapat diperbaharui seperti penggunaan batu bara sebagai bahan bakar. Ketergantungan pada penggunaan bahan bakar fosil dalam jangka panjang tidak hanya berpotensi mengganggu ketersediaan sumber energi. Namun hal ini juga berkontribusi pada meningkatnya konsentrasi karbon dari kendaraan bermotor di perkotaan dan juga di dalam kawasan penambangan batu bara itu sendiri.


Emisi karbon dari kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar fosil akan membahayakan bagi aspek kesehatan akibat menurunnya kualitas udara. Selain itu, kualitas udara yang buruk juga berpotensi mengancam kelestarian lingkungan, keseimbangan ekosistem, hingga mempengaruhi nilai estetika.


Dalam memitigasi risiko akibat penggunaan bahan bakar fosil tersebut, diperlukan regulasi ketat terkait proses penambangan hingga standar emisi kendaraan bermotor agar tidak melebihi ambang batas aman. Untuk mendukung upaya tersebut tentunya inovasi dan pendekatan berbasis data sangat dibutuhkan untuk memantau tingkat kualitas udara. Hal ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan mitigasi risiko dan melindungi potensi bahaya yang ditimbulkan akibat kualitas udara yang buruk atau bahkan membahayakan.


Mertani berkomitmen untuk turut serta berperan aktif dalam mendukung pengendalian polusi udara. Dengan riset mendalam dan melalui serangkaian uji kelayakan, Mertani berhasil mengembangkan Air Quality Monitoring System (AQMS) yang bermanfaat untuk memantau kualitas udara secara real-time dan otomatis. Melalui peran alat ini, Mertani memberikan solusi untuk meningkatkan strategi dan mendukung kebijakan yang efektif untuk mengatasi polusi udara.


Dapatkan informasi terbaru mengenai teknologi, isu lingkungan terkini, dan perkembangan Internet of Things (IoT) dengan mengikuti aktivitas kami di:


Website: mertani.co.id 

Linkedin : PT Mertani


Sumber: 


WhatsApp

Contact Us

Get special offers tailored to your needs!
  • YouTube
  • LinkedIn
  • Instagram
  • White Facebook Icon

Sleman, Yogyakarta 55286​

(0274) 2888 087

contact@mertani.co.id

+62 851-7337-3817 (Puspa)

© 2018 by PT Merapi Tani Instrumen

Thanks for submitting!

bottom of page