top of page

Mewaspadai Cuaca Ekstrem dan Potensi Bencana pada Januari 2024 Menurut BMKG



cuaca ekstrem - Mertani
Sumber: ( Kompas.com )

Kondisi cuaca ekstrem masih menjadi salah satu tragedi yang terjadi bahkan hingga saat ini. Kondisi ini memberikan berbagai respons dari pihak yang berbeda. Ada berbagai tanggapan yang diberikan dan ada juga berbagai tindakan yang digalakkan untuk menghadapi kondisi cuaca ekstrem. Cuaca ekstrem dan potensi bencana alam selalu menjadi perhatian utama, terutama ketika memasuki bulan Januari 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memiliki peran penting dalam memberikan peringatan dini dan informasi terkait cuaca ekstrem. Nah, saat ini sudah mulai terjadi hujan yang mengguyur sebagian wilayah di Indonesia, dan menyebabkan tanah longsor dan banjir. BMKG menjelaskan bahwa musim hujan periode 2023/2024 di sebagian besar wilayah di Indonesia, akan mulai terjadi pada bulan Januari-Februari. Jika hujan mulai konsisten turun dan terus mengguyur suatu wilayah, mungkin akan berdampak buruk pada wilayah tersebut. Nah, artikel Mertani kali ini akan membahas mengenai beberapa potensi bencana yang dapat terjadi pada bulan Januari 2024 serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mewaspadainya.

1. Cuaca Ekstrem dan Perubahan Iklim

Penting untuk memahami bahwa cuaca ekstrem sering kali terkait dengan perubahan iklim global. Peningkatan suhu atmosfer dan pemanasan global dapat meningkatkan intensitas peristiwa cuaca ekstrem seperti banjir, tanah longsor, dan badai. BMKG terus memantau perubahan iklim ini untuk memberikan informasi yang akurat dan relevan. Cuaca ekstrem dan perubahan iklim ini memberikan dampak yang merugikan bagi bumi, karena dapat menimbulkan berbagai efek yang parah. Kondisi bumi saat ini sudah kian parah karena peningkatan suhu dan berbagai faktor alam.


2. Prakiraan Cuaca Bulan Januari 2024

Menurut BMKG, bulan Januari 2024 mungkin menghadirkan variasi cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia. BMKG memprakirakan bahwa cuaca pada bulan Januari 2024 adalah hujan, yang kemungkinan akan menjadi sering hujan lebat di beberapa daerah. Puncak musim hujan pada tahun ini akan terjadi pada bulan Januari hingga Februari 2024. Beberapa waktu ini, hujan yang rutin mengguyur sebagian wilayah di Indonesia, menimbulkan dampak tidak mengenakkan seperti banjir dan tanah longsor di daerah kota besar. Selain itu, hujan sedang dan lebat yang sering kali terjadi akhir-akhir ini akan memicu bencana hidrometeorologi yang mungkin akan terjadi juga di wilayah lain. Beberapa daerah dapat mengalami hujan lebat, sementara yang lain mungkin mengalami kekeringan. Peningkatan suhu dan intensitas hujan dapat meningkatkan risiko bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.


3. Potensi Bencana Banjir dan Tanah Longsor

longsor - Mertani
Sumber: (Unsplash.com )

Banjir sering kali menjadi ancaman serius pada musim hujan. BMKG mencatat bahwa daerah-daerah dengan curah hujan tinggi memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami banjir. Oleh karena itu, warga di daerah-daerah tersebut perlu mewaspadai dan mengambil langkah-langkah pencegahan, seperti membersihkan saluran air dan memperkuat tanggul. Daerah yang rawan tanah longsor juga perlu lebih waspada pada bulan Januari 2024. Hujan yang berkepanjangan dapat membuat tanah menjadi labil dan meningkatkan risiko tanah longsor. Selain itu, BMKG juga memonitor ketinggian air tanah karena tingginya dapat menyebabkan banjir dan merendahkan daya dukung tanah, meningkatkan kemungkinan terjadinya tanah longsor. BMKG juga merilis prakiraan banjir dan tanah longsor yang akan terjadi di sebagian besar wilayah di Indonesia pada januari 2024 akibat dari cuaca ekstrem dan hujan lebat. Bencana hidrometeorologi seperti ini dipicu karena cuaca ekstrem seperti hujan lebat yang sedang terjadi akhir-akhir ini.


4.Pemicu Bencana Banjir dan Tanah Longsor

Pemicu utama dari bencana banjir dan tanah longsor ini sudah jelas, yaitu cuaca ekstrem dan tanah longsor. Namun, Deputi bidang Meteorologi BMKG menjelaskan bahwa Monsun asia musim dingin mulai menunjukkan peningkatan massa udara basah di sekitar indonesia sehingga pertumbuhan awan hujan di periode Januari ini diprediksi cukup intens. Selain itu, terjadi aktivitas Madden Jullian Oscillation yang mampu meningkatkan potensi hujan sedang hingga lebat di beberapa wilayah. Hal ini, dapat memicu potensi bencana seperti banjir dan tanah longsor mendatangi wilayah tersebut. Lalu, kondisi ini semakin diperkuat karena adanya Gelombang Rosbby yang terjadi di Indonesia bagian barat, dan mampu bertahan selama beberapa hari, dan meningkatkan potensi bencana.


5. Kekeringan dan Pengelolaan Sumber Daya Air

Di sisi lain spektrum, beberapa wilayah mungkin menghadapi kekeringan. Pemanasan global dapat mempengaruhi pola hujan, dan BMKG memberikan peringatan terkait potensi kekeringan di beberapa daerah. Langkah-langkah pengelolaan sumber daya air, seperti efisiensi penggunaan air dan konservasi, menjadi kunci dalam menghadapi potensi kekeringan.


6. Teknologi untuk Peringatan Dini

ARR - Mertani
Sumber Pribadi

Mewaspadai cuaca ekstrem dan potensi bencana tidak hanya menjadi tanggung jawab BMKG, tetapi juga seluruh komunitas. Pendidikan masyarakat mengenai langkah-langkah pencegahan dan evakuasi perlu ditingkatkan. Program pelatihan dan simulasi bencana dapat membantu meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat. BMKG menggunakan teknologi terkini untuk memberikan peringatan dini. Sistem peringatan dini melalui pesan singkat, media sosial, dan sistem pengumuman publik menjadi sarana efektif untuk memberitahu masyarakat tentang ancaman cuaca ekstrem. Masyarakat diimbau untuk selalu memantau perkembangan informasi cuaca melalui sumber-sumber resmi. Nah, Mertani menjadi salah satu instansi yang membantu dalam kegiatan pemantauan musim hujan seperti yang sedang terjadi saat ini. Kondisi ini dapat dipantau dengan adanya Device Automatic Rainfall Recorder (ARR), yang mampu memberikan kondisi dari curah hujan yang ada di daerah kita secara real-time. ARR akan membantu kita untuk mengukur curah hujan dari mana saja dan kapan saja, serta memberikan data yang akurat hanya melalui genggaman langsung (Smartphone).


Mewaspadai cuaca ekstrem dan potensi bencana pada bulan Januari 2024 merupakan tugas bersama seluruh masyarakat. Dengan pemahaman yang baik tentang prakiraan cuaca, kesiapsiagaan masyarakat, peran lembaga pemerintah, dan kerja sama internasional, kita dapat mengurangi dampak bencana dan melindungi kehidupan dan harta benda kita. Mengutamakan keselamatan dan kesiapsiagaan adalah kunci dalam menghadapi tantangan cuaca ekstrem di masa depan. Nah, itulah penjelasan mengenai cuaca ekstrem dan potensi bencana di Indonesia 2024, semoga bermanfaat! Ingin tahu lebih banyak mengenai berbagai informasi terkait lingkungan? Anda dapat mengunjungi kami di:


Website: mertani.co.id 

YouTube: mertani official 

Linkedin : PT Mertani .


Sumber:


74 views1 comment
WhatsApp
bottom of page