Mengatasi Tantangan 2025: Inovasi Pengelolaan Sampah dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
- Umi Fadilah_
- Jan 28
- 3 min read

Tahun ini, Yogyakarta dan Jawa Tengah tengah melaksanakan pembangunan berkelanjutan yang berorientasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. Belum lama ini, Pejabat Wali Kota Jogja, Sugeng Purwanto, menyebut tema pembangunan tahun 2025 sebagai “Pemantapan Pembangunan Manusia dengan Dukungan Layanan Publik Berkualitas untuk Kesejahteraan Masyarakat”. Sugeng Puwanto menegaskan, bahwa untuk mengelola sumber daya dan potensi secara efektif, diperlukan pembangunan manusia yang mantap mencakup peningkatan kapasitas SDM. Upaya ini dilakukan melalui berbagai cara, yakni pendidikan, pelatihan, dan pengembangan kompetensi, sehingga masyarakat mampu berkontribusi maksimal dalam pembangunan daerah. SDM yang unggul, membuat pengelolaan sumber daya menjadi lebih efisien dan tepat guna yang mendukung berbagai pembangunan khususnya di Kota Yogyakarta.
Layanan Publik Berbasis Inovasi dan Teknologi
Saat ini, layanan publik menjadi prioritas lain yang diusung Pemkot Jogja, yang mana inovasi dan digitalisasi akan menjadi kunci untuk menghadirkan pelayanan yang efisien dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Tidak hanya mempercepat proses administrasi, layanan publik yang berkualitas juga meningkatkan transparasi dan akuntabilitas yang sejalan dengan prinsip efisieni dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah. Melalui langkah ini, diharapkan mampu memperkuat industri dalam negeri sekaligus mendorong ekonomi kerakyatan.
Isu Strategis dan Tantangan Kota Yogyakarta
Terdapat sejumlah isu strategis pada Kota Yogyakarta di tahun 2025, yakni:
Pengelolaan Persampahan dan Lingkungan:
Untuk menciptakan kota yang bersih dan sehar, Pemkot Jogja terus berupaya meningkatkan kualitas lingkungan melalui pengelolaan sampah yang efektif.
Penurunan Kemiskinan dan Ketimpangan Pendapatan:
Selanjutnya, pemerintah juga akan berfokus pada pemberdayaan masyarakat untuk mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi.
Penguatan Sumbu Filosofi dan Branding Kawasan Bersejarah:
Guna mendukung daya tarik pariwisata dan pelestarian budaya, pemerintah Jogja setempat melakukan pengembangan pada kawasan Kotabaru, Kotagede, dan Pakualaman.
Program Desa Mandiri Sampah di Jawa Tengah

Kini, kita beralih pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jawa Tengah yang tidak kalah dengan strateginya di tahun 2025. Dinas setempat mengembangkan Program Desa Mandiri Sampah (DMS) sebagai solusi berkelanjutan dalam pengelolaan sampah. Tujuan adanya program ini, yaitu untuk mengurangi timbulan sampah yang mencapai 5,5 juta ton per tahun di Jateng. Dengan program ini, desa-desa didorong untuk mengelola sampah ditingkat lokal dengan cara:
a. Mengelola sampah organik menjadi kompos atau eco enzyme
b. Mendaur ulang sampah anorganik
c. Mengurangi residu yang dibuang ke TPA hingga 20 persen
Sejauh ini, setidaknya ada 88 desa yang telah bergabung pada program DMS dengan target penambahan 50 desa baru pada 2025. Tidak hanya itu, dalam program ini, masyarakat juga dilibatkan oleh DLHK melalui 3.358 unit bank sampah, 26 bank sampah, dan 363 TPS 3R. Program ini memberikan banyak manfaat yang tidak hanya berkontribusi pada pengelolaan lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan edukasi kepada masyarakat.
Langkah Revolusioner di Kendal
Kabupaten Kendal selanjutnya menjadi kota yang tidak kalah dengan program strategisnya di tahun ini, yaitu dengan penerapan aturan pilah sampah berdasarkan tanggal ganjil dan genap mulai 1 Februari sebagai langkah inovasi dalam pengelolaan sampah. Kebijakan ini mewajibkan masyarakat membuang sampah organik pada tanggal ganjil dan sampah nonorganik pada tanggal genap. Aris Irwanto, selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kendal, menyebutkan aturan ini sebagai cara untuk mengubah pola pikir masyarakat terhadap pengelolaan sampah.
Untuk merealisasikan program ini, dilakukan sosialisasi intensif pada lima eks kawedanan Kendal yang melibatkan berbagai lapisan masyarakat termasuk pemerintah desa dan swasta. Aturan ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat di Kendal, sekaligus menjadi inspirasi bagi daerah lain.
Kampanye Laut Bersih di Makassar

Sejalan dengan program pengelolaan sampah di darat, kampanye Laut Bersih Bebas Sampah 2025 pun menjadi fokus di wilayah Makassar. Program ini merupakan bagian dari Rencana Aksi Nasional (RAN) Kemaritiman yang melibatkan 10 kementerian/lembaga. Di Pantai Losari dan perairan Makassar kampanye awal telah dilakukan dengan melibatkan personel TNI Angkatan Laut. Upaya ini menunjukkan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat untuk menjaga ekosistem laut dari pencemaran sampah.
Sinergi untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Keberhasilan pembangunan tahun 2025 sangat bergantung pada sinergi seluruh elemen masyarakat. Dengan kerja sama yang solid antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, Pemkot Yogyakarta, Sugeng Purwanto optimis bahwa tantangan strategis dapat diatasi. Beberapa langkah seperti pemantapan SDM, layanan publik yang inovatif, dan pengelolaan lingkungkan yang berkelanjutan, diyakini mampu muwujugkan visi kesejahteraan bagi masyarakat. Program-program seperti Desa Mandiri Sampah, aturan pilah sampah di Kendal, dan kampanye Laut Bersih di Makassar adalah contoh nyata bagaimana langkah-langkah strategis dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
Demikian tadi merupakan beberapa strategi atau inovasi yang dilakukan sejumlah provinsi guna mengatasi isu dan tantangan pada tahun 2025 ini. Dapatkan informasi lainnya yang beragam dari kami dengan cara mengunjungi kami di:
Website: mertani.co.id
YouTube: mertani official
Instagram: @mertani_indonesia
Linkedin : Merapi Tani Instrumen
Tiktok : mertaniofficial
Sumber:
Comments