Kebakaran lahan gambut merupakan salah satu bencana lingkungan yang sering terjadi di Indonesia, membawa dampak buruk yang luas bagi ekosistem, kesehatan masyarakat, dan ekonomi. Selain merusak habitat flora dan fauna, asap tebal yang dihasilkan dari kebakaran ini mengancam kualitas udara dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, tindakan preventif untuk mencegah kebakaran lahan gambut perlu dilakukan. Salah satu cara untuk mencegah kebakaran lahan gambut adalah dengan melakukan pemantauan Tinggi Muka Air Tanah (TMAT). Pemantauan di lahan gambut dapat memberikan informasi terkait tingkat kelembaban tanah yang merupakan faktor penentu terjadinya kebakaran lahan gambut. Salah satu cara untuk melakukan pemantauan tinggi muka air tanah adalah dengan menggunakan Automatic Water Level Recorder (AWLR) Mertani. Artikel ini akan menjelaskan bagaimana TMAT berperan dalam mencegah kebakaran lahan gambut.
Tentang Lahan Gambut
Gambut merupakan salah satu ekosistem lahan basah yang sangat penting di Indonesia. Lahan gambut terbentuk dari akumulasi bahan organik seperti sisa-sisa rerumputan, lumut, dan pepohonan yang membusuk di dalam tanah. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki lahan gambut terbesar di dunia. Lahan gambut di Indonesia tersebar di berbagai pulau, seperti Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Keberadaan lahan gambut ini memiliki peran yang penting bagi lingkungan. Lahan gambut berfungsi sebagai penyerap karbon alami yang sangat efektif. Lahan gambut menyerap karbon lebih banyak dibandingkan dengan hutan tropis. Dengan menyerap dan menyimpan karbon dioksida dari atmosfer, lahan gambut membantu mengurangi konsentrasi gas rumah kaca dan berperan penting dalam mitigasi perubahan iklim.
Selain itu, lahan gambut berfungsi untuk menyimpan air saat musim hujan sehingga membantu mengurangi risiko banjir. Sebaliknya, lahan gambut dapat melepaskan air secara perlahan saat musim kemarau sehingga membantu menjaga kelembaban lingkungan. Fungsi ini menjadikan lahan gambut sebagai pengatur siklus air yang sangat penting, terutama di wilayah yang rentan terhadap perubahan musim ekstrim. Namun, lahan gambut juga rentan terhadap kebakaran. Kebakaran lahan gambut dapat menyebabkan karbondioksida dan gas berbahaya lainnya terlepas ke atmosfer dalam jumlah yang besar. Akibatnya, kebakaran lahan gambut dapat memperburuk perubahan iklim dan berdampak negatif pada kesehatan masyarakat sekitar karena polusi udara yang ditimbulkannya. Oleh karena itu, pengelolaan lahan gambut yang baik perlu dilaksanakan untuk menjaga kelestarian lahan gambut.
Automatic Water Level Recorder (AWLR) Mertani
Automatic Water Level Recorder (AWLR) Mertani merupakan perangkat yang dirancang khusus untuk memantau dan merekam ketinggian muka air secara otomatis. Perangkat ini mampu mengumpulkan data tinggi muka air secara mandiri dan akurat sehingga memungkinkan pemantauan yang efisien dan real-time terhadap perubahan level air di sungai, danau, atau badan air lainnya. Perangkat AWLR terdiri dari Remote Terminal Unit (RTU) dan sensor AWLR. Remote Terminal Unit terdiri dari data logger Mertani, berfungsi untuk merekam data lapangan, power unit, komunikasi data (2G, 4G, LTE), panel box, dan wiring system. Sensor AWLR terdiri dari ultrasonic, radar, dan submersible. Sensor AWLR dapat disesuaikan sesuai dengan sumber daya air yang akan diamati dan kondisi lapangan.
Automatic Water Level Recorder (AWLR) beroperasi dengan memanfaatkan sensor yang dirancang sensitif terhadap perubahan tinggi permukaan air. Sensor AWLR akan merekam tinggi permukaan air setiap interval waktu tertentu dan mengirim data tersebut ke perekam data atau data logger yang terkoneksi langsung dengan sensor. Data dari data logger kemudian akan dikirimkan secara real-time oleh AWLR Mertani ke platform resmi Mertani dengan menggunakan internet. Data kemudian dapat diakses oleh pengguna melalui platform Mertani yang berbasis database. Selain mengakses data, pengguna dapat mengunduh data tersebut dalam bentuk excel atau csv. Data tersebut dapat digunakan untuk memantau perubahan tinggi muka air secara real-time dan akurat, serta membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat dalam pengelolaan bencana alam
Study Case Terkait AWLR di Lahan Gambut
Pemasangan Automatic Water Level Recorder (AWLR) oleh Tim Mertani berfungsi memonitoring lahan gambut di perkebunan kelapa sawit untuk menjaga keberlanjutan lingkungan menggunakan teknologi canggih. Pemasangan AWLR dilakukan di Kota Sambas dan Pahauman, Provinsi Kalimantan Barat. Tim Mertani melakukan proses instalasi serta pelatihan bagi perusahaan mitra mengenai penggunaan dan pengelolaan data AWLR. Instalasi perangkat ini bertujuan untuk memantau tinggi muka air tanah (TMAT), yang merupakan parameter penting dalam mengelola lahan gambut. Data akurat dari AWLR diharapkan dapat mengurangi risiko kebakaran dengan memantau fluktuasi ketinggian air yang mempengaruhi kondisi lahan gambut dan pertumbuhan kelapa sawit. Dengan adanya pemantauan berkelanjutan dan pelatihan yang komprehensif, penggunaan AWLR oleh Tim Mertani diharapkan dapat mendukung pengelolaan lahan gambut yang lebih baik, efisien, dan berkelanjutan, serta mengurangi risiko kebakaran lahan gambut.
Keuntungan dan Tantangan Penggunaan AWLR
Penggunaan Automatic Water Level Recorder (AWLR) dalam pengelolaan air di lahan gambut memberikan berbagai keuntungan yang signifikan. AWLR memungkinkan pengamatan tinggi muka air secara terus-menerus dan akurat yang sangat membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dalam pengelolaan air. Selain itu, teknologi AWLR berbasis Internet of Things (IoT) memungkinkan akses data yang cepat dan mudah, serta integrasi yang akurat dengan sistem manajemen pengelolaan air yang sudah ada. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, peneliti, dan pemangku kepentingan sangat penting untuk mengimplementasikan AWLR secara efektif.
Pengembangan dan penggunaan AWLR berbasis IoT memiliki potensi besar dalam meningkatkan efisiensi pengelolaan air di lahan gambut. Teknologi ini menawarkan manfaat nyata dalam pengelolaan sumber daya air di lahan gambut dan mencegah potensi kebakaran lahan. Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, penggunaan AWLR dapat membawa perubahan positif dalam pengelolaan air di lahan gambut. Dengan penerapan teknologi ini, diharapkan pengelolaan air di lahan gambut dapat menjadi lebih efisien, berkelanjutan, dan berkontribusi pada keberlanjutan ekosistem lahan gambut.
Dengan demikian, teknologi AWLR tidak hanya meningkatkan efisiensi pengelolaan air, tetapi juga membantu menjaga kelestarian lingkungan. Dapatkan informasi lainnya seputar ilmu lingkungan dan pertanian dengan cara mengunjungi kami di:
Website: mertani.co.id
YouTube: mertani official
Instagram: @mertani_indonesiaÂ
Linkedin : PT Mertani
Tiktok : mertaniofficialÂ
Â
Sumber:
コメント