Water Quality Monitoring: Pengaruh Limbah, Bakteri, dan Pentingnya Pemantauan Kualitas Air
- Marketing Mertani
- 5 hari yang lalu
- 4 menit membaca

Air adalah bagian penting yang tidak bisa dilepaskan dari berbagai aktivitas dan keberadaan makhluk hidup. Ketersediaan air bersih menjadi salah satu prasyarat sebagai lingkungan yang layak dan aman untuk ditinggali. Hal ini mengingat tidak sedikit aktivitas yang manusia lakukan membutuhkan air yang bersih dan aman.
Setidaknya kita membutuhkan air untuk dijadikan sebagai sumber air minum, memasak, hingga mencuci. Sedangkan di sisi lain, kebutuhan terhadap air bersih dalam skala yang jauh lebih besar dari aktivitas rumah tangga juga datang dari sektor industri. Air bersih dalam kebutuhan industri digunakan dalam banyak aktivitas mulai dari produksi hingga membersihkan berbagai sarana dan prasarana industri.
Pemantauan kualitas air dengan memanfaatkan teknologi IoT seperti penggunaan sensor dan perangkat elektronik lainnya adalah upaya adaptif untuk menjaga dan mengendalikan pencemaran lingkungan. Sumber air bersih setidaknya turut mendapat ancaman akibat adanya limbah domestik dari aktivitas rumah tangga dan juga air limbah yang tak jarang dihasilkan dari aktivitas produksi dengan berbagai bahan yang mengandung zat kimia.
Mengenal Jenis Limbah
Limbah adalah berbagai zat buangan atau benda yang dihasilkan dari aktivitas makhluk hidup pada proses produksi, baik dari aktivitas industri maupun aktivitas domestik. Keberadaan limbah memerlukan pemahaman dan kesadaran terhadap tanggungjawab untuk mengelolanya dengan baik. Tanggungjawab terhadap pengelolaan dan pengolahan limbah dalam skala industri sangatlah penting mengingat volume limbah yang dihasilkan bisa jadi lebih besar dibandingkan limbah domestik.
Selain tanggung jawab dari sisi pelaku industri, kebijakan dan regulasi yang jelas juga diperlukan untuk mengendalikan potensi pencemaran lingkungan. Dalam konteks kebijakan ini, regulasi dalam bentuk peraturan menteri telah dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Peraturan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan P.80/MENLKHK/SETJEN/KUM.1/10/2019 tentang Pemantauan Kualitas Air Limbah Secara Terus Menerus Dan Dalam Jaringan Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan (SPARING).
Berdasarkan wujud maupun bentuknya jenis limbah meliputi:
Limbah Cair
Limbah ini dengan bentuk cair yang dihasilkan dari aktivitas domestik dan aktivitas industri. Limbah cair dapat mengandung berbagai jenis kandungan yang terlarut di dalamnya. Kandungan yang terdapat dalam limbah cair akan ditentukan dan dipengaruhi dari aktivitas produksi yang dilakukan dalam suatu industri.
Sifat air yang dapat menempati ruang dan meresap melalui celah menjadi pertimbangan untuk melakukan pemantauan kualitas air limbah secara terus menerus menggunakan perangkat dan sistem SPARING sesuai regulasi yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada jenis industri tertentu adalah sebuah keharusan.
Limbah Padat
Jenis ini memiliki bentuk padat yang dihasilkan dari aktivitas produksi maupun pengolahan sampah dari bahan baku produksi. Beberapa contoh yang tergolong dalam limbah padat dan masih mudah kita jumpai seperti potongan kayu, plastik, hingga kabel.
Limbah Gas
Jenis limbah ini berbentuk molekul gas yang dihasilkan dari sisa aktivitas produksi. Gas akan dianggap sebagai limbah jika dalam jumlah yang melebihi batas aman atau standar yang diterapkan sesuai dengan ketentuan. Contoh dari jenis limbah gas ini adalah asap pabrik, karbon monoksida, hingga methana.
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Sesuai dengan namanya, dalam jenis limbah ini memiliki kandungan zat beracun cukup tinggi yang dapat membahayakan lingkungan hingga kesehatan. Oleh karena itu, limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) memerlukan penanganan khusus dalam proses pengolahannya. Jenis limbah ini dihasilkan dari beberapa jenis industri di antaranya pengolahan minyak pelumas dan farmasi.
Teknologi IoT dalam Water Quality Monitoring Untuk Mendukung Pemantauan Kualitas Air Limbah
Pemantauan kualitas air limbah yang akuntabel dan mampu memberikan informasi terkait kondisi aktual secara real time menjadi prasyarat dalam meningkatkan upaya pengendalian pencemaran lingkungan. Terlebih, jika mengingat pada pertumbuhan industri di banyak sektor yang berkembang pesat dan diikuti oleh tren tingginya penggunaan bahan dengan kandungan zat kimia.
Meningkatnya aktivitas industri berpotensi akan diikuti dengan tingginya limbah yang dihasilkan dari sisa pengolahan maupun aktivitas produksi. Jika tidak dikelola dengan baik, peningkatan limbah ini dapat berkontribusi terhadap pencemaran lingkungan di sekitar kawasan industri.
Untuk langkah mitigasi terhadap potensi meningkatnya pencemaran, maka kebijakan yang mengatur terhadap pengolahan air limbah yang terintegrasi menjadi sangat vital. Perangkat dan sistem SPARING yang menjadi instrumen pendukung dalam Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) dimanfaatkan untuk memantau secara non stop berbagai parameter maupun kandungan yang terkandung dalam air limbah tidak melebihi batas aman.
Sistem SPARING air limbah berfungsi untuk memastikan pemantauan kualitas air limbah berjalan optimal dan kondisi air sudah aman untuk dilepas ke saluran air, tanah, maupun untuk digunakan kembali pada berbagai aktivitas operasional perusahaan.
Parameter Dalam Pemantauan Kualitas Air
Dalam pemantauan kualitas air terdapat beberapa parameter yang penting untuk mengetahui tingkat kandungan di dalamnya. Dalam menilai kualitas air limbah, berikut merupakan beberapa parameter yang dipantau:
pH Air
Ini merupakan parameter pertama untuk menilai standar kualitas air. Kandungan pH digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau basa pada suatu zat, larutan, atau benda.
Chemical Oxygen Demand (COD)
Chemical Oxygen Demand adalah parameter yang digunakan untuk mengukur kandungan oksigen yang dibutuhkan dalam menguraikan zat organik secara kimia.
Total Suspended Solids (TSS)
Total Suspended Solids adalah kandungan zat padat yang dapat berupa pasir, lumpur, tanah liat, hingga partikel yang tersuspensi dalam air.
NH3-N
Parameter ini digunakan untuk mengukur kandungan amonia nitrogen dalam air. Amonia dapat dihasilkan dari aktivitas industri di bidang makanan, tekstil, hingga petrokimia.
Debit
Debit merupakan besaran volume air limbah yang dihasilkan pada suatu titik dalam rentang waktu tertentu.
Pemantauan kualitas air limbah yang dilakukan secara terus menerus menggunakan perangkat dan sistem SPARING mendukung akuntabilitas dan efektivitas dalam upaya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan oleh air limbah. Laporan data pengukuran berbagai parameter dalam pemantauan kualitas air limbah dapat menjadi landasan yang kuat berbasis data akurat untuk setiap pengambilan keputusan maupun kebijakan. Dengan demikian, aktivitas industri dapat selaras dengan upaya menjaga keseimbangan ekosistem.
Mertani menghadirkan solusi untuk meningkatkan tata kelola air limbah yang dihasilkan dari aktivitas produksi. Perangkat yang kami kembangkan untuk Sistem Pemantauan Kualitas Air Limbah Secara Terus Menerus dan Dalam Jaringan (SPARING) telah sesuai dengan regulasi, standar kelayakan, dan telah dinyatakan lolos uji konektivitas yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran Air dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Dapatkan informasi terbaru mengenai teknologi, isu lingkungan terkini, dan perkembangan Internet of Things (IoT) dengan mengikuti aktivitas kami di:
Website: mertani.co.id
YouTube: mertani official
Instagram: @mertani_indonesia
Linkedin : PT Mertani
Tiktok : mertaniofficial
Sumber:
Commentaires