Maintenance WQMS: Kunci Optimalisasi Pemantauan Kualitas Air

Sumber: Pribadi

Maintenance atau pemeliharaan merupakan kegiatan penting untuk memastikan peralatan, mesin, maupun sistem dapat berfungsi dengan baik dan optimal. Melalui proses ini, potensi kerusakan dapat diminimalisir sehingga umur pakai perangkat menjadi lebih panjang. Maintenance tidak hanya sekadar memperbaiki ketika terjadi kerusakan, tetapi juga mencakup upaya preventif agar masalah dapat dicegah sejak awal.

Dalam berbagai bidang, baik industri, teknologi, maupun infrastruktur, maintenance menjadi bagian penting untuk menjaga keberlangsungan operasional. Dengan perawatan yang teratur dan tepat, efisiensi kerja dapat meningkat, biaya perbaikan besar bisa ditekan, serta risiko gangguan operasional dapat diminimalisir. Oleh karena itu, maintenance berperan penting dalam mendukung keandalan sistem sekaligus keberlanjutan aktivitas sehari-hari.

Awal Keberangkatan Tim Mertani

Belum lama ini, tim Mertani telah berhasil melakukan maintenance di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat. Keberangkatan dimulai pada 11 Agustus 2025. Pada kesempatan ini, tim Mertani melakukan maintenance perangkat Water Quality Monitoring System (WQMS) untuk mengecek kondisi alat agar pembacaan sensor tetap stabil, sehingga hasil pengukuran dapat diandalkan untuk mendukung analisis dan pengambilan keputusan yang tepat. 

Proses maintenance di titik lokasi IPAL dilakukan secara terstruktur oleh tim Mertani. Tahapan awal dimulai dengan membersihkan area kerja agar kegiatan pemeliharaan berjalan lancar tanpa hambatan. Lingkungan yang bersih membantu tim lebih fokus dan mengurangi risiko gangguan teknis. Persiapan ini menjadi langkah dasar yang penting sebelum melakukan pengecekan detail pada perangkat WQMS untuk menjaga efektivitas perawatan.

Setelah tahap persiapan selesai, tim melanjutkan dengan pengecekan menyeluruh pada sensor WQMS. Sensor kemudian dikalibrasi ulang untuk memastikan hasil pembacaan tetap stabil dan akurat. Kalibrasi ini menjadi kunci agar data kualitas air yang dihasilkan dapat diandalkan. Dengan langkah ini, perangkat WQMS kembali berfungsi optimal dan mampu mendukung pemantauan air secara konsisten sesuai standar yang ditetapkan.

Sumber: Pribadi

Tujuan Maintenance

Maintenance dilakukan dengan tujuan utama menjaga kinerja sensor agar tetap optimal. Pembersihan sensor secara berkala memastikan tidak ada kotoran, debu, atau endapan yang dapat mengganggu fungsi deteksi. Selain itu, kalibrasi ulang sensor penting untuk menjaga akurasi data yang dihasilkan. Dengan langkah ini, pembacaan sensor tetap stabil, sehingga hasil pengukuran dapat diandalkan untuk mendukung analisis dan pengambilan keputusan yang tepat.

Selain perawatan sensor, maintenance juga mencakup penggantian pompa air demi menjaga kestabilan sistem. Pompa yang sudah menurun performanya bisa mengganggu kelancaran aliran air dan berdampak pada hasil pemantauan. Dengan mengganti pompa secara berkala, sistem tetap berjalan lancar dan konsisten. Perawatan ini bukan hanya memperpanjang umur perangkat, tetapi juga menjamin efektivitas serta efisiensi operasional.

Mengapa Pemeliharaan pada Perangkat Begitu Penting?

1. Menjaga Kinerja Optimal 

   Pemeliharaan memastikan perangkat bekerja sesuai fungsinya tanpa hambatan. Pembersihan dan pengecekan rutin mencegah gangguan kecil yang bisa menurunkan performa. Dengan kinerja yang stabil, perangkat dapat mendukung aktivitas pemantauan dan operasional dengan hasil yang konsisten serta lebih dapat diandalkan.

   
   

2. Meningkatkan Akurasi Data 

   Kalibrasi ulang sensor dalam proses pemeliharaan penting untuk menghasilkan data yang akurat. Perangkat pemantauan seperti WQMS sangat bergantung pada ketepatan sensor. Tanpa kalibrasi, data bisa bias atau tidak valid, sehingga memengaruhi kualitas analisis serta keputusan yang diambil.

   
   

3. Mencegah Kerusakan Serius 

   Pemeliharaan rutin memungkinkan tim mendeteksi kerusakan sejak dini. Masalah kecil yang segera diperbaiki tidak berkembang menjadi kerusakan serius. Dengan begitu, perangkat bisa terhindar dari risiko kerusakan total yang membutuhkan biaya besar untuk perbaikan atau penggantian unit.

   
   

4. Menghemat Biaya Operasional 

   Perawatan yang terjadwal membantu mengurangi kemungkinan biaya tak terduga akibat kerusakan. Mengganti komponen seperti pompa atau sensor sebelum rusak total lebih hemat dibanding harus membeli perangkat baru. Pemeliharaan menjadi langkah preventif yang efisien secara finansial bagi operasional jangka panjang.

   
   

5. Mendukung Keberlanjutan Sistem 

   Pemeliharaan menjamin perangkat tetap berfungsi secara berkesinambungan sesuai tujuan awal. Sistem pemantauan lingkungan, misalnya, membutuhkan keandalan jangka panjang agar data yang dihasilkan tidak terputus. Dengan pemeliharaan yang baik, keberlanjutan sistem tetap terjaga sehingga mendukung pengawasan dan pengambilan kebijakan secara berkelanjutan.

   
   

Sumber: Pribadi

Pemeliharaan perangkat memiliki peran penting dalam memastikan alat tetap berfungsi optimal dan tahan lama. Perawatan rutin, seperti pembersihan dan kalibrasi sensor, membantu menjaga akurasi data. Dengan langkah ini, perangkat mampu mendukung kebutuhan pemantauan secara konsisten sehingga hasil yang diperoleh dapat diandalkan untuk berbagai analisis maupun keputusan.

Selain itu, pemeliharaan juga menjadi upaya preventif untuk mencegah kerusakan yang berpotensi menimbulkan biaya besar. Dengan mendeteksi dan mengatasi masalah sejak dini, sistem dapat berjalan lebih efisien dan berkelanjutan. Hal ini menjadikan pemeliharaan bukan sekadar rutinitas, melainkan investasi penting bagi efektivitas perangkat dalam jangka panjang. Dapatkan informasi lainnya seputar ilmu lingkungan dan pertanian dengan cara mengunjungi kami di:

Situs web: mertani.co.id

YouTube: mertani resmi

Instagram: @mertani_indonesia

Linkedin : Merapi Tani Instrumen

Tiktok : mertaniofficial