Perkebunan kelapa sawit memiliki peran penting dalam perekonomian, terutama di negara-negara tropis seperti Indonesia. Namun, perluasan perkebunan kelapa sawit seringkali melibatkan pembukaan lahan gambut, yang menimbulkan berbagai tantangan lingkungan. Lahan gambut, dengan kandungan karbon organik yang tinggi, merupakan penyimpan karbon yang penting. Pembukaan lahan gambut untuk perkebunan kelapa sawit dapat menyebabkan pelepasan karbon dioksida dalam jumlah besar, berkontribusi pada perubahan iklim. Selain itu, lahan gambut memiliki fungsi yang sangat penting, seperti mengatur aliran air dan mencegah banjir. Gangguan pada lahan gambut dapat mengganggu keseimbangan lingkungan dan meningkatkan risiko banjir dan kekeringan. Oleh karena itu, pengelolaan perkebunan kelapa sawit di lahan gambut memerlukan pendekatan yang berkelanjutan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan memastikan keseimbangan antara manfaat ekonomi dan kelestarian lingkungan tetap terjaga.
Awal Keberangkatan Tim Mertani
Tim Mertani kembali melakukan instalasi di Sarolangun, Jambi, pada hari Jumat, tanggal 31 Januari 2025, hingga hari Minggu, 8 Februari 2025. Proyek ini melibatkan pemasangan dua jenis perangkat, yaitu Automatic Weather Station (AWS) dan Automatic Water Level Recorder (AWLR), yang ditempatkan di empat titik strategis di area perkebunan. Titik pertama, terletak di depan kantor utama dan dilengkapi dengan Automatic Weather Station (AWS) untuk memantau kondisi cuaca secara akurat dan real-time. Dua titik lainnya, yang terletak di area gambut dalam blok sawit, untuk memantau ketinggian air di lahan gambut yang rentan terhadap perubahan kondisi hidrologi. Titik keempat, yang terletak di sungai, juga dilengkapi untuk memantau tinggi muka air sungai, yang penting untuk pengelolaan air secara keseluruhan di perkebunan. Penempatan perangkat di lokasi-lokasi ini bertujuan untuk memberikan data yang akurat dan real-time tentang kondisi cuaca dan ketinggian air di berbagai area perkebunan, yang sangat penting untuk pengelolaan air yang efisien dan berkelanjutan dalam pegelolaan kebun. Proses instalasi ini berhasil diselesaikan oleh tim Mertani dalam waktu kurang lebih satu minggu. Data yang dihasilkan dari instalasi ini akan membantu perkebunan dalam mengambil keputusan yang lebih tepat terkait pengelolaan air, pencegahan banjir, dan pemantauan kondisi lingkungan secara keseluruhan agar lebih akurat dan real-time.
Tujuan Instalasi dan Sinergi Mertani dengan Mitra
Pemasangan alat pada lahan bertujuan untuk mendukung pemantauan dan pengelolaan air secara efektif. AWLR mode TMAS digunakan untuk mengukur debit serta tinggi muka air saluran, membantu penanggulangan banjir di beberapa blok kebun, dan mencegah air sungai masuk kembali melalui pintu air saat permukaannya lebih tinggi dari air dalam blok. AWLR mode TMAT berfungsi memantau kadar air tanah di sekitar tanaman kelapa sawit, yang memengaruhi hasil panen, serta mencegah kebakaran lahan gambut akibat kekeringan. Sementara itu, Automatic Weather Station (AWS) berperan dalam mengukur penguapan air, curah hujan, tingkat fotosintesis, radiasi matahari, serta arah dan kecepatan angin, sehingga proses penyemprotan hama dan pemupukan dapat dilakukan lebih efisien.
Proses Instalasi Automatic Weater Level Recorder dan Automatic Weater Station
Pada awal keberangkatan, Tim Mertani tidak langsung melakukan pemasangan perangkat. Langkah pertama yang dilakukan adalah survei lokasi untuk menentukan titik yang paling tepat, guna menginstalasikan perangkat yang dibutuhkan. Survei ini dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti kondisi lingkungan, aksesibilitas, serta kestabilan lokasi untuk memastikan perangkat dapat berfungsi secara optimal dalam jangka panjang. Setelah titik pemasangan ditentukan, tim melanjutkan dengan proses pengecoran sebagai tahap awal persiapan pemasangan besi yang akan menjadi penopang perangkat agar lebih kokoh. Pengecoran ini dilakukan dengan hati-hati agar struktur yang dibangun memiliki daya tahan yang kuat dan stabil, setelah pengecoran , tim mulai memasang perangkat yang telah disiapkan sebelumnya. Pada hari kedua di lanjut dengan instalasi AWS dan AWLR sungai, proses pemasangan ini dilakukan dengan teliti untuk memastikan setiap komponen terpasang dengan benar dan dapat beroperasi sebagaimana mestinya. Tim juga melakukan berbagai pengecekan dan uji coba guna memastikan bahwa perangkat yang dipasang berfungsi sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Automatic Weather Station (AWS) dan Automatic Weather Level Recoder (AWLR) adalah dua teknologi pemantauan lingkungan yang berperan penting dalam berbagai sektor. Kedua alat ini berfungsi untuk mengumpulkan data secara otomatis dan real-time, memungkinkan pemantauan yang lebih efisien dan akurat dibandingkan metode manual. Automatic Weather Level Recoder (AWLR) merupakan sistem otomatis yang digunakan untuk mengukur berbagai parameter cuaca, seperti suhu udara, kelembapan, tekanan udara, kecepatan dan arah angin, serta curah hujan. Sementara itu, Automatic Weather Level Recoder (AWLR) adalah alat yang digunakan untuk mengukur dan mencatat tinggi muka air secara otomatis. Perangkat ini biasanya dipasang di sungai, bendungan, waduk, dan daerah rawan banjir untuk memantau perubahan permukaan air yang dapat mengindikasikan risiko banjir atau kekeringan. Secara keseluruhan, penggunaan Automatic Weather Station (AWS) dan Automatic Weather Level Recoder (AWLR) menjadi bagian dari sistem yang pemantauan lingkungan yang lebih akurat dan efisien. Data yang diperoleh dari kedua aang modern alat ini sangat berharga dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari mitigasi bencana hingga perencanaan pembangunan yang berkelanjutan. Dapatkan informasi lainnya seputar ilmu lingkungan dan pertanian dengan cara mengunjungi kami di:
Situs web: mertani.co.id
YouTube: mertani resmi
Instagram: @mertani_indonesia
Linkedin : Merapi Tani Instrumen
Tiktok : mertaniofficial
Comentários