top of page

Early Warning System untuk Ketahanan Pangan: Solusi Cerdas Menghadapi Ancaman Bencana

Ketahanan pangan nasional bukan sekedar memastikan stok pangan mencukupi, karena lebih dari itu. Ketahanan pangan mencakup ketersedian pangan yang cukup, berkualitas dan konsisten bagi seluruh masyarakat. Masalahnya ancaman bencana seperti banjir, longsor, dan kekeringan dapat merusak semua aspek tersebut yang dampaknya langsung terasa seperti lahan pertanian yang rusak, hasil panen jadi berkurang, hingga pasokan pangan di pasar terganggu. Dalam situasi ini, Early Warning System (EWS) hadir sebagai solusi teknologi untuk meminimalkan kerugian.


Peran EWS dalam Menjaga Produktivitas Pertanian

Early Warning System (EWS)Ā merupakan teknologi yang dirancang untuk memantau dan menganalisis data lingkungan secara berkelanjutan guna memberikan peringatan dini sebelum bencana terjadi. Prinsip kerja EWS meliputi tiga langkah utama, yaitu mendeteksi potensi ancaman, menginformasikan pihak terkait, dan melakukan langkah mitigasi. Sistem ini sangat penting dalam sektor pertanian karena membantu mengurangi risiko kerugian akibat cuaca ekstrem.Ā 


Melalui sensor cuaca dan perangkat pemantau otomatis, EWS mampu mendeteksi potensi hujan lebat, banjir, maupun kekeringan. Data real-time yang dihasilkan juga mencakup curah hujan dan kelembapan tanah, sehingga petani dapat mengatur strategi irigasi dan jadwal tanam secara tepat. Dengan adanya peringatan dini, risiko gagal panen akibat perubahan cuaca dapat ditekan seminimal mungkin.


 Penerapan Early Warning System (EWS) banjir yang efektif, memungkinkan para pemangku kepentingan dari petani tambak hingga pengelola pelabuhan untuk melakukan antisipasi dini, seperti evakuasi stok bibit atau penguatan pelindung tambak
Sumber: Pribadi

Sinergi antara Kementan dan lembaga teknis

Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki peran penting dalam menjelaskan kebijakan adaptasi pertanian terhadap perubahan iklim. Salah satunya adalah dengan mengintegrasikan Early Warning System (EWS) ke dalam program nasional. Langkah ini bertujuan memastikan petani mendapatkan akses informasi cuaca dan bencana secara cepat, sehingga mereka bisa menyesuaikan strategi produksi untuk menjaga ketahanan pangan.


BMKG berperan menyediakan data iklim yang menjadi dasar analisis dalam sistem EWS. Kolaborasi antara Kementan dan BMKG memungkinkan peringatan cuaca ekstrem lebih akurat dan tepat waktu. Dengan data tersebut, petani dapat mempersiapkan diri menghadapi risiko seperti banjir, kekeringan, atau serangan hama yang sering muncul setelah perubahan iklim drastis.


Dukungan teknologi dari BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapatan Teknologi) atau BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) turut memperkuat kinerja EWS. Mereka mengembangkan perangkat keras seperti sensor otomatis serta platform digital untuk memantau kondisi lingkungan secara real-time. Data yang dikumpulkan juga terintegrasi ke aplikasi pertanian pintar di ponsel, memudahkan petani mengakses informasi dan mengambil keputusan cepat demi mengurangi kerugian produksi.


Studi Kasus: Pentingnya Penerapan Early Warning System

Potensi banjir rob yang melanda wilayah pesisir Lombok dan Bima pada 7 hingga 11 Agustus 2025 menunjukkan kerentanan tinggi terhadap sektor kelautan dan perikanan. Gelombang laut dan pasang maksimum yang diprediksi mencapai lebih dari 1,7 meter berisiko merusak tambak garam, rumput laut, serta wilayah tangkapan ikan tradisional. Dampak ini tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga mengancam stabilitas produksi pangan laut lokal.


Gangguan terhadap infrastruktur budidaya laut secara langsung berdampak pada ketersediaan dan akses pangan dari sektor kelautan. Kehilangan hasil panen, kerusakan kolam tambak, hingga terhentinya aktivitas nelayan menyebabkan terganggunya rantai pasok. Kondisi ini menambah tekanan terhadap ketahanan pangan, terutama bagi masyarakat yang menggantungkan hidup pada hasil laut sebagai sumber utama protein dan pendapatan.


Dalam menghadapi risiko ini, penerapan sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS) menjadi sangat penting. EWS yang andal memungkinkan nelayan, petambak, hingga pengelola pelabuhan untuk melakukan langkah antisipatif, seperti memperkuat tanggul tambak atau menyelamatkan bibit dan peralatan. Tindakan preventif ini penting untuk meminimalkan kerugian, menjaga produktivitas sektor perikanan, dan memperkuat ketahanan pangan nasional.


MertaniĀ menghadirkan Early Warning System untuk menjaga ketahanan pangan nasional di tengah ancaman bencana. Dengan deteksi dini, sinergi antar lembaga, dan langkah strategis yang tepat, kerugian pertanian bisa ditekan, dan pasokan pangan tetap aman. Penguatan infrastruktur EWS dan literasi teknologi petani akan menjadi fondasi penting bagi ketahanan pangan berkelanjutan.Ā Dapatkan informasi terbaru mengenai teknologi, isu lingkungan terkini, dan perkembangan Internet of ThingsĀ (IoT) dengan mengikuti aktivitas kami di:


Website:Ā mertani.co.idĀ 

Linkedin :Ā PT Mertani


Sumber:



Comments


WhatsApp

Hubungi Kami

Dapatkan Penawaran Spesial Sesuai Kebutuhanmu!
  • YouTube
  • LinkedIn
  • Instagram
  • White Facebook Icon

Sleman, Yogyakarta 55286​

(0274) 2888 087

contact@mertani.co.id

+62 851-7337-3817 (Puspa)

© 2018 by PT Merapi Tani Instrumen

Thanks for submitting!

bottom of page