Urban Farming: Solusi Berkelanjutan untuk Ketahanan Pangan di Kota
- Umi Fadilah_
- 12 jam yang lalu
- 3 menit membaca
Pertumbuhan populasi di perkotaan menciptakan tantangan ketahanan pangan dan ketersediaan ruang hijau. Konsep pertanian kota menjadi solusi inovatif yang menjanjikan. Praktik ini menyediakan akses pangan segar sekaligus berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dan perekonomian lokal.
Pengertian dan Konsep Urban Farming
Urban farming adalah praktik bercocok tanam di area perkotaan. Konsep ini meliputi berkebun di halaman rumah, rooftop garden, hingga sistem hidroponik dan aeroponik. Tujuan utamanya mengoptimalkan pemanfaatan ruang terbatas di kota untuk menghasilkan produk pertanian berkualitas tinggi.
Sistem pertanian perkotaan dapat diterapkan dalam berbagai skala, mulai dari tingkat rumah tangga hingga komersial. Teknologi modern seperti vertical farming dan greenhouse automation memungkinkan produksi tanaman sepanjang tahun dengan efisiensi tinggi.
Manfaat Urban Farming bagi Masyarakat Kota
Tidak hanya menyenangkan, urban farming juga memiliki beragam manfaat yang dapat anda rasakan, di antaranya:
Menciptakan Lingkungan yang Sehat
Urban farming merupakan kegiatan dalam upaya menghidupkan kembali lingkungan, menciptakan lahan hijau, juga mengurangi polusi udara.
Memenuhi Asupan Nutrisi
Di tengah padatnya penduduk di wilayah perkotaan, tentu akan sangat menyenangkan jika mampu menjaga ketahanan pangan dan memenuhi asupan nutrisi dari lahan pribadi. Selain lebih hemat biaya, juga nilai gizinya lebih tinggi. Hal ini bisa diwujudkan dengan praktik urban farming.
Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
Mengeluarkan keringat di bawah sinar matahari untuk berkebun akan sangat bermanfaat bagi kesehatan dan kekuatan fisik. Selain itu, kegiatan berkebun juga dipercaya mampu menjaga kesehatan mental karena mampu mengalihkan kita dari berbagai pikiran negatif.
Bagaimana? Tertarik melakukan praktik urban farming?
Dampak Positif Urban Farming terhadap Lingkungan
Dari segi lingkungan, praktik ini membantu mengurangi jejak karbon dari transportasi produk pertanian. Tanaman kota menyerap karbon dioksida. Tanaman perkotaan juga menghasilkan oksigen dan meningkatkan kualitas udara. Pertanian kota mengurangi efek urban heat island dengan menciptakan area hijau.
Aspek ekonomi juga tidak kalah penting. Praktik ini menciptakan peluang kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal masyarakat. Masyarakat dapat mengembangkan usaha kecil dengan menjual hasil panen mereka ke tetangga maupun pasar lokal.

Tantangan dan Solusi dalam Implementasi
Meskipun menjanjikan, penerapan pertanian perkotaan menghadapi beberapa tantangan. Keterbatasan lahan merupakan kendala utama di kota-kota besar. Solusinya adalah memanfaatkan ruang vertikal seperti atap bangunan, dinding, atau area kosong yang tidak terpakai secara optimal.
Kualitas tanah dan air di area perkotaan sering menjadi perhatian karena potensi kontaminasi berbagai zat kimia. Penggunaan sistem hidroponik dan aeroponik dapat mengatasi masalah ini dengan menggunakan larutan nutrisi yang terkontrol dengan baik.
Kurangnya pengetahuan dan keterampilan teknis masyarakat menjadi hambatan lain. Program pelatihan dan edukasi perlu digalakkan untuk meningkatkan kapasitas. Pemerintah dan lembaga swasta dapat berkolaborasi dalam menyediakan workshop, panduan praktis, dan dukungan teknis yang memadai.
Contoh Praktik Urban Farming
Rooftop Gardening
Rooftop gardening adalah praktik berkebun dengan memanfaatkan atap-atap gedung untuk menanam berbagai jenis tanaman seperti sayuran, buah, maupun tanaman hias. Selain menjadi penyegar mata karena warnanya yang hijau, rooftop juga menjadi solusi untuk mengurangi suhu di dalam gedung.
Vertikal Gardening
Vertikal Gardening adalah metode berkebun dengan memanfaatkan lapisan vertikal. Pertanian vertikal biasanya dilakukan di dalam ruangan dengan menggunakan rak-rak bertingkat untuk menanam tanaman. Metode ini juga memanfaatkan lampu buatan, sistem irigasi otomatis, dan teknologi hidroponik.
Hidroponik
Hidroponik adalah metode budidaya tanaman yang tidak menggunakan tanah sebagai media tanam. Sebagai gantinya, tanaman ditanam dalam larutan air yang diperkaya dengan nutrisi yang dibutuhkan tanaman. Singkatnya, hidroponik adalah bercocok tanam tanpa tanah, dengan media tanam air dan nutrisi.Ā
Masa Depan Pertanian Perkotaan
Perkembangan teknologi Internet of ThingsĀ (IoT) dan artificial intelligenceĀ membuka peluang besar untuk mengoptimalkan sistem pertanian perkotaan. Sensor otomatis dapat memonitor kondisi tanaman secara real-time, sementara aplikasi mobile memudahkan pengelolaan dan pemantauan jarak jauh.
Dukungan kebijakan pemerintah sangat diperlukan untuk mengembangkan sektor ini. Insentif perpajakan, penyediaan lahan, dan regulasi mendukung akan mempercepat adopsi. Dengan komitmen bersama, urban farming dapat menjadi bagian integral perencanaan kota berkelanjutan dan mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Itulah tadi merupakan penjelasan dari urban farming. Dapatkan informasi lainnya seputar ilmu pertanian dan perkebunan dengan cara mengunjungi kami di:
Website:Ā mertani.co.id
YouTube:Ā mertani official
Instagram:Ā @mertani_indonesia
Linkedin :Ā PT Mertani
Tiktok :Ā mertaniofficial
Sumber:
Comments