top of page

Dampak Ekonomi dan Dampak Lingkungan Pertambangan Batubara

Pertambangan batubara mampu menjadi motor ekonomi sekaligus ancaman bagi lingkungan seperti hilangnya habitat flora fauna hingga menjadi sumber pencemaran udara.
Sumber: Pexels

Pengertian Pertambangan Batubara

Pertambangan batubara merujuk pada aktivitas maupun kegiatan ekstraksi batubara baik dari permukaan atau dari dalam maupun dari bawah tanah. Sejak revolusi industri hingga kini, batubara masih digunakan sebagai bahan bakar utama yang segala proses operasi dalam pemanfaatannya sudah sangat termekanisasi.


Batubara merupakan salah satu sumber energi yang penting bagi dunia, mengingat komoditas tambang ini telah menopang 40% kebutuhan bahan bakar untuk pembangkit listrik dunia. Batubara sendiri terbentuk oleh akumulasi sisa-sisa tumbuhan mati yang tidak sempat mengalami proses pembusukan secara sempurna. Kondisi tersebut kemudian terpreservasi dengan baik dalam kondisi bebas oksigen (anaerobic).


Dalam proses penambangannya, terdapat dua metode yang meliputi:

  1. Pertambangan Permukaan

Dalam metode ini akan melibatkan proses pembukaan lahan, pengangkatan lapisan tanah atas, pengeboran, peledakan, dan pengangkatan batubara. Adapun teknik yang digunakan yaitu contour strip mining, area strip mining, open-pit mining, dan auger mining.


  1. Pertambangan Bawah Tanah

Metode ini membutuhkan pembuatan lubang yang digunakan sebagai transportasi, ventilasi, dan drainase. Dalam proses ini akan terdiri atas dua tahap yaitu:

  • Pertambangan pertama yaitu pengambilan batubara tambang mulai dibuka,

  • Pertambangan kedua yaitu pengambilan sisa batubara yang belum diambil pada tahap awal


Di Indonesia, sektor pembangkit listrik dalam hal ini Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah konsumen terbesar yang paling banyak membutuhkan pasokan batubara. Kebutuhan terhadap pasokan batubara sebagai penunjang aktivitas perusahaan pembangkit listrik ini hampir selalu mengalami pertumbuhan. Tercatat kebutuhan batubara di tahun 2022 sebesar 119 juta ton, tahun 2023 sebesar 126 juta ton, tahun 2024 sebesar 140 juta ton, dan hingga tahun 2025 mencapai 128 juta ton.


Hasil Olahan dan Manfaat Pertambangan Batubara

Sebagai salah satu potensi sumber daya alam, batubara memiliki berbagai manfaat untuk menghasilkan berbagai produk. Terlebih lagi bagi Indonesia yang menjadi salah satu penghasil batubara terbesar di dunia. Bahkan potensi cadangan dan hasil pertambangan batubara yang di tahun 2023 lalu mencapai 563,73 juta MT menjadikan Indonesia dinilai menjadi salah satu eksportir batubara terbesar di kawasan Asia.


Dengan potensi yang dimiliki tersebut, batubara memiliki banyak manfaat di antaranya:


  1. Sumber Listrik

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya jika sektor pembangkit listrik, khususnya di Indonesia adalah konsumen terbesar pengguna batubara. Energi listrik menjadi salah satu hasil olahan dari batubara yang digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Misalnya seperti pemanfaatan batubara pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).


  1. Penopang Industri Berat

Industri aluminium, baja, hingga semen membutuhkan batubara sebagai sumber energi dan juga salah satu bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi. Peran dan fungsi batubara dalam industri ini sangat krusial untuk menjaga efektivitas rantai pasok.


  1. Sumber Utama Pendapatan Negara

batubara yang merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia turut berkontribusi besar terhadap pendapatan negara. Bahkan sektor mineral dan batubara memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang mencapai Rp 2.198 triliun di tahun 2023.


Dampak Pertambangan batubara

Dengan berbagai potensi yang dimilikinya, penting untuk disadari jika batubara mampu menjadi motor ekonomi sekaligus ancaman bagi lingkungan jika tidak disikapi dengan bijak dan penuh kehati-hatian. Meskipun harus diakui pula, jika hingga saat ini transformasi penggunaan energi baru terbarukan masih jauh tertinggal dibanding ketergantungan energi konvensional seperti bahan bakar fosil.


Selain melalui kebijakan yang berpihak terhadap perlindungan dan kelestarian lingkungan, langkah-langkah kecil untuk mengurangi dampak negatif dari emisi bahan bakar fosil dapat kita lakukan. Misalnya seperti beralih menggunakan transportasi umum ketimbang kendaraan pribadi dan bijak menggunakan listrik sesuai kebutuhan.Ā 


Pertambangan batubara menghadapkan kita pada berbagai tantangan sekaligus ketergantungan. Berikut ini setidaknya beberapa dampak batubara bagi lingkungan dan dampak ekonomi:


  1. Dampak Ekonomi


  • Membuka Peluang dan Lapangan Pekerjaan

Aktivitas penambangan yang kompleks dengan beragam mekanisme dan pemanfaatan peralatan membutuhkan banyak tenaga kerja. Kondisi tersebut dapat menciptakan kebutuhan terhadap tingginya permintaan tenaga kerja untuk mengisi banyak posisi.


  • Sumber Pendapatan Negara

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya jika sektor mineral dan batubara turut berkontribusi terhadap pendapatan negara. Di tahun 2023 sektor ini menyumbang 10,5% dari total Pendapatan Domestik Bruto Indonesia yang sebesar Rp 20.892 triliun.

Ā Ā 

  1. Dampak Lingkungan


  • Hilangnya Habitat Flora Fauna

Aktivitas penambangan hampir tidak terpisahkan dari proses pembukaan lahan untuk dialihfungsikan menjadi kawasan tambang. Kegiatan ini berpotensi untuk menghilangkan keanekaragaman hayati dan menghilangkan habitat flora fauna endemik.


  • Pencemaran Udara

Adanya aktivitas tambang batubara memiliki potensi untuk berkontribusi pelepasan karbon dalam jumlah besar akibat hilangnya hutan sebagai penyimpan karbon alami. Selain itu, kondisi tersebut masih dapat diperparah dengan polusi dari debu batubara yang juga berpotensi untuk menimbulkan masalah kesehatan.


Untuk memitigasi potensi-potensi kerugian lingkungan yang ditimbulkan, khususnya dalam mendukung pemantauan tingkat kualitas udara maupun ambang batas polusi di dalam dan sekitar kawasan pertambangan batubara peran Air Quality Monitoring SystemĀ dibutuhkan. Perangkat ini dikembangkan dengan teknologi berbasis Internet of Things (IoT) untuk mendukung pemantauan kualitas udara secara akurat.


Mertani berkomitmen untuk turut serta berperan aktif dalam mendukung pengendalian polusi udara. Dengan riset mendalam dan melalui serangkaian uji kelayakan, Mertani berhasil mengembangkan Air Quality Monitoring System (AQMS) yang bermanfaat untuk memantau kualitas udara secara real-time dan otomatis. Melalui peran alat ini, Mertani memberikan solusi untuk meningkatkan strategi dan mendukung kebijakan yang efektif untuk mengatasi polusi udara.


Dapatkan informasi terbaru mengenai teknologi, isu lingkungan terkini, dan perkembangan Internet of ThingsĀ (IoT) dengan mengikuti aktivitas kami di:


Website:Ā mertani.co.idĀ 

Linkedin :Ā PT Mertani




Sumber:


Komentar


WhatsApp

Hubungi Kami

Dapatkan Penawaran Spesial Sesuai Kebutuhanmu!
  • YouTube
  • LinkedIn
  • Instagram
  • White Facebook Icon

Sleman, Yogyakarta 55286​

(0274) 2888 087

contact@mertani.co.id

+62 851-7337-3817 (Puspa)

© 2018 by PT Merapi Tani Instrumen

Thanks for submitting!

bottom of page