top of page

Solusi Mitigasi Bencana Hidrometeorologi Berbasis Teknologi Peringatan Dini

Hidrometorologi ini berkaitan erat dengan perubahan iklim global serta peningkatan populasi dan pembangunan di daerah-daerah rawan. Kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan tropis membuatnya sangat rentan terhadap anomali cuaca ekstrem. Dalam menghadapi tantangan ini, penting untuk memperkuat sistem mitigasi dan peringatan dini bencana agar dampak yang ditimbulkan dapat ditekan seminimal mungkin.


Peningkatan Frekuensi dan Intensitas Bencana Hidrometeorologi di Indonesia

Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan bahwa lebih dari 90% bencana di Indonesia tergolong bencana hidrometeorologi. Banjir menjadi bencana hidrometeorologi yang paling sering terjadi, diikuti angin puting beliung dan tanah longsor. Dalam sepuluh tahun terakhir, tren ini terus meningkat akibat perubahan iklim yang memicu curah hujan ekstrem dan pola cuaca yang semakin tidak menentu.

Selain faktor iklim, risiko bencana diperparah oleh alih fungsi lahan, urbanisasi tak terencana, dan kerusakan daerah tangkapan air. Pembangunan di wilayah rawan banjir tanpa mempertimbangkan daya dukung lingkungan menyebabkan banjir lebih mudah terjadi, bahkan saat curah hujan tidak tinggi. Ketidakseimbangan antara pembangunan dan perlindungan lingkungan memperbesar potensi terjadinya bencana.


Tantangan: Keterbatasan Data Observasi dan Kebutuhan Informasi Real-Time

Salah satu tantangan utama dalam mitigasi bencana hidrometeorologi adalah keterbatasan data observasi yang berkualitas. Banyak daerah di Indonesia, terutama di wilayah terpencil dan perbukitan, masih belum memiliki sistem pemantauan cuaca yang memadai. Ketiadaan data historis dan real-timeĀ membuat pemerintah daerah kesulitan untuk menganalisis pola bencana dan mengambil keputusan berbasis data.

Kebutuhan akan informasi yang akurat dan real-timeĀ sangat krusial dalam konteks sistem peringatan dini. Ketika informasi datang terlambat atau tidak akurat, maka tindakan evakuasi dan penyelamatan pun menjadi tidak optimal. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem yang mampu memantau parameter cuaca secara otomatis dan menyajikan data secara cepat, tepat, dan dapat diandalkan. Di sinilah peran teknologi Automatic Weather Station (AWS) menjadi sangat penting.


Peran AWS dalam Pemantauan Cuaca

Automatic Weather Station (AWS)Ā adalah perangkat pemantauan cuaca otomatis yang dilengkapi dengan berbagai sensor untuk merekam data seperti curah hujan, suhu udara, kelembaban, tekanan udara, kecepatan dan arah angin, serta radiasi matahari. Curah hujan dan kelembaban tinggi dapat menunjukkan potensi banjir atau longsor, sementara perubahan suhu dan tekanan udara mengindikasikan cuaca ekstrem.

Data angin penting untuk memprediksi pergerakan badai, sedangkan informasi radiasi berguna untuk pemantauan iklim dan perlindungan kesehatan. Semua data dikirim secara real-timeĀ ke pusat analisis untuk deteksi dini bencana.

AWS merekam data cuaca secara otomatis dan real-time. Manfaatnya meliputi peningkatan kesiapsiagaan bencana, mendukung sistem peringatan dini, efisiensi sektor pertanian, serta bahan riset dan edukasi.
Sumber: Pribadi

Studi Kasus: Implementasi Automatic Weather Station di Cianjur, Jawa Barat

Pada 22 November 2024, Mertani melakukan instalasi Automatic Weather Station (AWS) di Cianjur, Jawa Barat. AWS merekam data cuaca secara otomatis dan real-time. Manfaatnya meliputi peningkatan kesiapsiagaan bencana, mendukung sistem peringatan dini, efisiensi sektor pertanian, serta bahan riset dan edukasi.

Data ini juga mendukung perencanaan kebijakan dan meningkatkan literasi iklim masyarakat melalui pelatihan dashboard pemantauan. Instalasi dilakukan bersama instansi di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)Ā yang berfokus pada peningkatan keterampilan (upskilling) dalam bidang edukasi dan pelatihan.


Manfaat: Meningkatkan Kesiapsiagaan dan Mengurangi Risiko Bencana

  1. Mengurangi Korban Jiwa

    Informasi cuaca yang akurat dan cepat memungkinkan masyarakat melakukan evakuasi sebelum bencana terjadi. Ini terbukti menyelamatkan banyak nyawa dalam berbagai peristiwa banjir dan tanah longsor.

  2. Meminimalkan Kerugian Infrastruktur

    Perencanaan yang didasarkan pada data cuaca jangka pendek dan panjang dapat membantu pemerintah dan pengembang mengantisipasi risiko terhadap jalan, jembatan, dan fasilitas publik lainnya.

  3. Meningkatkan Kesiapsiagaan Masyarakat

    Ketika masyarakat memiliki akses ke informasi cuaca secara langsung, mereka lebih siap menghadapi bencana. Edukasi melalui sistem informasi berbasis AWS mendorong masyarakat untuk lebih tanggap dan mandiri dalam melakukan mitigasi risiko.

  4. Mendukung Perencanaan Pembangunan yang Tahan Bencana

    Data historis dari AWS dapat menjadi dasar dalam membuat kebijakan tata ruang yang memperhatikan risiko bencana, sehingga pembangunan lebih berkelanjutan dan aman.

Sumber: Pribadi
Sumber: Pribadi

Bencana hidrometeorologi tidak bisa dihindari sepenuhnya, tetapi dampaknya bisa ditekan dengan strategi mitigasi yang kuat dan berbasis teknologi. Salah satu langkah nyata yang terbukti efektif adalah pemanfaatan Automatic Weather Station (AWS) dalam sistem peringatan dini. Dengan kemampuan memantau berbagai parameter cuaca secara real-time dan akurat, AWS menjadi ujung tombak dalam memperkuat kesiapsiagaan dan respon bencana di Indonesia. Dapatkan informasi lainnya seputar ilmu lingkungan dan pertanian dengan cara mengunjungi kami di:


Website: mertani.co.id

Tiktok : mertaniofficialĀ 


Sumber:



Comments


WhatsApp

Hubungi Kami

Dapatkan Penawaran Spesial Sesuai Kebutuhanmu!
  • YouTube
  • LinkedIn
  • Instagram
  • White Facebook Icon

Sleman, Yogyakarta 55286​

(0274) 2888 087

contact@mertani.co.id

+62 851-7337-3817 (Puspa)

© 2018 by PT Merapi Tani Instrumen

Thanks for submitting!

bottom of page