Kelapa sawit memiliki peran strategis dalam membangun perekonomian Indonesia. Ada 16 juta lapangan pekerjaan baik secara langsung maupun tidak langsung yang disediakan oleh industri kelapa sawit sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia. Selain itu, komoditas perkebunan juga berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian nasional dengan pendapatan mencapai 28,1 miliar dollar atau setara dengan 393,4 triliun rupiah. Di Indonesia, ada tiga aspek yang menjadi prioritas dibangunnya industri kelapa sawit, yaitu aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Hal ini sesuai dengan komitmen Pemerintah Indonesia untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan, di mana komitmen tersebut telah diatur dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Adanya aktivitas industri pengolahan sawit memberikan multiplier effect seperti menumbuhkan kawasan industri baru berbasis sawit di berbagai daerah, mulai dari Sumatera Utara, Riau, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, juga menggerakan aktivitas produktif kegiatan usaha kebun di sektor industri sawit, khususnya pada daerah 3T (terluar, tertinggal, dan terdalam). Kelapa sawit memberikan beragam manfaat yang dihasilkan dari pengolahan kelapa sawit, di antaranya:
Sebagai nutrisi makanan ternak (cangkang hasil pengolahan)
Sebagai bahan pupuk kompos (cangkang hasil pengolahan)
Sebagai bahan bakar alternatif Biodisel
Sebagai bahan dasar industri lainnya (industri sabun, industri kosmetik, industri makanan)
Sebagai obat karena kandungan minyak nabati berprospek tinggi
Sebagai bahan pembuat particle board (batang dan pelepah)
Jika anda bertanya, apakah bisa kelapa sawit memiliki manfaat pada bahan industri makanan? Dan apa contohnya? Jawabannya bisa, contohnya adalah pada selai dan margarin. Ada peran penting yang dimiliki kelapa sawit pada margarin dan selai, yaitu membuat keduanya menjadi lebih mudah dioleskan dan mencegah olesan tersebut tercecar dari roti. Semua manfaat itu dapat kita rasakan apabila mampu menjaga produktivitas kelapa sawit tetap stabil atau bahkan meningkat. Produktivitas kelapa sawit sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, salah satunya adalah tinggi muka air tanah pada lahan gambut. Perlu adanya pemantauan secara berkala guna memastikan bahwa ketersediaan air pada tanah tidak kurang maupun lebih. Kebijakan ini membuat pihak kebun diharuskan melakukan pemantauan dan pencatatan setiap 1 jam sekali selama 24 jam menggunakan mistar. Hal ini kurang efektif karena harus dikerjakan secara manual, terlebih jika dalam pelaksanaannya menghadapi berbagai tantangan dari faktor alam seperti hujan lebat, jarak lokasi pengukuran yang jauh, juga track kebun yang sulit untuk dilintasi. Maka dari itu, Mertani hadir untuk membantu perusahaan perkebunan di Indonesia dalam memudahkan pemantauan tersebut. Salah satu produk kami adalah Automatic Water Level Recorder (AWLR) Mertani.
AWLR Mertani adalah sebuah perangkat yang didesain untuk membantu perusahaan dalam melakukan pemantauan tinggi muka air, baik tinggi muka air tanah (TMAT) maupun tinggi muka air saluran (TMAS). Bagi anda stakeholder perkebunan yang memelihara lahan gambut, pemantauan tinggi muka air tanah secara otomatis akan mempermudah perusahaan dalam melakukan pelaporan kepada pihak pemerintah, mengurangi emisi karbon, hingga mencegah terjadinya kebakaran lahan.
Spesifikasi Automatic Water Level Recorder Mertani
Hardware sensor: Ultra-Low Power MCU, non-contact ultrasonic water level sensor, internal data storage (full and recycled) up to 2 GB, operational temperature -40°C to +65°C (-40°F to +149°F), real-time automatic calibration (voltage, humidity, & ambient noise), weather-resistant (IP63).
Connectivity: GSM (2G, 3G, and 4G), WiFi and Bluetooth Low Energy (BLE), LoRa 921-923 MHz, GPS/ GLONASS/ GALILEO.
Measurement: Two measurement modes TMAT & TMAS, resolution of 1 mm & 1 cm, the maximum range of 10 meters, in the dead zone, objects closer than 30 cm.
Power: Internal battery 30.000 mAh, Solar Panel (additional), stay on without solar charging for up to 4 months.
Perangkat ini sudah dilengkapi oleh data logger yang digunakan sebagai media perekaman data pada lokasi pemantauan. Data logger biasanya berbentuk box panel yang bertugas merekam data, kemudian data tersebut dikirim ke PC Server monitoring. Data inilah yang kemudian muncul pada dashboard monitoring.
Automatic Water Level Recorder Mertani telah diimplementasikan hingga ke berbagai daerah di Indonesia. Beberapa perusahaan telah membuktikan bahwa pengaplikasian produk Mertani membuat pemantauan lahan menjadi lebih cepat dan mudah. Itulah sedikit penjelasan mengenai manfaat penerapan Automatic Water Level Recorder pada perkebunan kelapa sawit. Dapatkan berbagai ilmu mengenai perkebunan dan pertanian lainnya dengan cara mengunjungi kami di:
Website: mertani.co.id
YouTube: mertani official
Instagram: @mertani_indonesia
Linkedin : PT Mertani .
Tiktok : mertaniofficial
Sumber:
Comments